Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
DALAM upaya mempercepat pencapaian swasembada pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk memperkuat infrastruktur irigasi pada lahan pertanian intensifikasi dan ekstensifikasi.
Kerja sama ini bertujuan memastikan ketersediaan air yang optimal guna mendukung peningkatan produksi pangan di seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa keberhasilan peningkatan produksi pangan tidak hanya bergantung pada benih dan pupuk, tetapi juga pada ketersediaan air yang cukup untuk pertanaman.
Ia menyatakan bahwa strategi pemerintah adalah bekerja bersama untuk membangun dan merehabilitasi infrastruktur irigasi, sehingga pertanian dapat berjalan dengan lebih optimal.
"Faktor penentu keberhasilan peningkatan produksi selain benih dan pupuk adalah ketersediaan air. Dan strategi kita adalah bekerja bersama untuk membangun ataupun rehabilitasi infrastruktur irigasi mendukung pertanaman," kata Mentan Amran dalam Rapat Koordinasi Irigasi di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, pada Kamis (5/12).
Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan penguatan irigasi untuk total lahan sekitar 2,3 juta hektare.
Rinciannya meliputi optimasi lahan (oplah) seluas 851 ribu hektare, cetak sawah baru seluas 500 ribu hektare, dan perbaikan saluran irigasi pada lahan existing seluas 1 juta hektare.
"Ini sudah kita petakan sampai level bawah. 851 ribu hektare untuk oplah daerah rawa yang tanam satu kali menjadi tiga kali, cetak sawah 500 ribu hektare, kemudian normalisasi irigasi tersier sekunder seluas 1 juta hektare yang dulunya tanam tiga kali karena saluran tersumbat kita perbaiki agar bisa tanam kembali. Target 2025 dan ini kita persiapkan dari sekarang," papar Amran.
Pemerintah melalui Kementan, Kemen PU, dan TNI berkomitmen untuk bersinergi dalam mempercepat pencapaian swasembada pangan.
Kementan mengambil peran dalam penyediaan sarana produksi seperti pupuk, benih, alat dan mesin pertanian (alsintan), serta pemberdayaan petani milenial melalui Brigade Pangan.
Di sisi lain, Kementerian PU bertanggung jawab untuk memastikan ketersediaan air melalui penguatan infrastruktur irigasi, seperti pintu air, sumur dangkal, sumur dalam, pipanisasi, dam parit, dan embung.
Sementara itu, TNI berperan penting dalam pelaksanaan program dan mengawal implementasi penguatan irigasi agar akselerasi swasembada pangan dapat tercapai.
"Kementan bergerak menyediakan sarana produksi, kemudian Kementerian PU memastikan ketersediaan air tiga kali tanam, dan TNI menjadi motor penggerak kita di lapangan," kata dia.
Optimisme tinggi juga disampaikan oleh Mentan Amran terkait pencapaian ketahanan pangan Indonesia.
Ia menuturkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi pangan Indonesia telah mengalami peningkatan pada bulan Agustus, September, dan Oktober 2024.
Ia percaya bahwa dengan gerakan yang terus didorong oleh pemerintah, produksi pangan dapat meningkat secara signifikan.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, juga menegaskan komitmennya untuk mendukung sektor pertanian melalui penguatan infrastruktur irigasi.
"Air itu memiliki multiplier effect yang besar. Fungsi utama ketersediaan air ke depan adalah ketahanan pangan. Kami siap mendukung sektor pertanian, tujuannya agar swasembada pangan tercapai dalam waktu sesingkat-singkatnya," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyatakan, TNI siap untuk bekerja maksimal dalam mengawal jalannya penguatan infrastruktur irigasi.
"Bagi TNI, kalau kita memperkuat kolaborasi seperti ini, saya yakin kita bisa mempercepat swasembada. Kenapa? Karena kita sudah punya catatan kerja yang sangat baik. Jadi, penguatan irigasi yang kita lakukan bersama ini saya yakin bisa mempercepat swasembada," ungkap Jenderal Maruli.
Kerja sama antara Kementan, Kemen PU, dan TNI diharapkan dapat menjadi langkah signifikan dalam memperkuat ketahanan pangan Indonesia, serta mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. (Z-10)
JF3 hadir sebagai ruang kolaboratif yang mengedepankan inovasi dan perubahan, yang menjadi sebuah platform di mana semua pihak bisa bertumbuh bersama dan saling memperkuat.
Kunjungan tersebut juga turut dihadiri oleh Gubernur Banten, Andra Soni, yang tertarik mengeksplorasi ID. BUZZ secara langsung.
FESTIVAL Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025 di Nusa Tenggara Barat sebagai jembatan diplomasi budaya antara Indonesia dan Turki.
Volkswagen Indonesia telah mengusung semangat 'New Buzz in Life', mengajak masyarakat merayakan ekspresi diri melalui kehadiran ID. BUZZ.
Diketahui PP 27/2025 mengungkap pembagian peran masing-masing pihak diatur dengan jelas. Pemerintah Pusat dan Daerah bertindak sebagai regulator, fasilitator, dan pengawas.
INDONESIA memperkuat posisinya menuju Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 yang ditegaskan dalam Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.
Peningkatan pengetahuan petani mengenai pengelolaan hama juga akan berdampak positif lebih luas, antara lain berkontribusi langsung pada peningkatan produksi pangan dalam negeri.
PRESIDEN Prabowo Subianto menyebut bahwa Indonesia merupakan lumbung pangan dunia. Hal itu diungkapkan Prabowo saat hadir dalam peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina)
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berambisi untuk mencapai swasembada pangan dengan membangun cluster pertanian modern di berbagai wilayah strategis
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved