Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Penerapan ekonomi hijau disadari tak lagi sekadar sebagai upaya pemenuhan kewajiban moral bagi emiten. Pasalnya ekonomi bersih itu juga melahirkan peluang baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Demikian disampaikan Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum Bursa Efek Indonesia (BEI) Risa E Rustam saat membuka acara Investing on Climate Editors's Choice Award 2024 di Aula Utama BEI, Jakarta, Rabu (4/12).
"Transisi global menuju ekonomi hijau telah dimulai dan mereka yang memimpin perubahan ini tidak hanya membantu menyelamatkan planet kita tetapi juga menuai manfaat ekonomi yang signifikan," ujarnya.
Penting bagi perusahaan, kata Risa, untuk melangkah dan menerapkan ekonomo hijau dalam tata kelola hingga proses bisnis yang dimiliki. Itu menurutnya juga selaras dengan tren global yang mulai mengkhawatirkan pemanasan global terjadi lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Memelihara lingkungan dan menciptakan aktivitas ekonomi yang berkelanjutan mutlak dilakukan. Sebab, kerusakan lingkungan hingga bencana alam yang kian sukar diprediksi dapat juga mempengaruhi aktivitas bisnis.
Merujuk data International Disaster Database, sejak 2015, jumlah bencana alam meningkat hingga 15%. Demikian pula tingkat keparahan yang menanjak naik dan menyebabkan peningkatan biaya ekonomi hingga 205%.
"Angka-angka ini diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya suhu global menyebabkan lebih banyak lagi kerugian, kerusakan, dan penderitaan manusia," jelas Risa.
Perusahaan dapat ambil bagian untuk mendukung penerapan ekonomi hijau. Salah satunya, imbuh Risa, melaui kepedulian terhadap dampak lingkungan dan sosial dari aktivitas bisnis yang dilakukan.
Karenanya dua mengapresiasi kepimimpinan dalam mendorong penerapan ekonomi hijau di tiap lini proses bisnisnya. "Ada pemimpin- pemimpin perusahaan yang menjadi teladan dan berada di garis depan dalam perestarian lingkungan dan mengatasi dampak perubahan iklim," tutur Risa.
"Melalui inisiatif, inovasi, komitmen dan semangat mereka untuk menerapkan praktik-praktik bisnis dan program keberlanjutan, mereka mendorong serta menginspirasi individu dan perusahaan untuk mengikuti langkah baik yang sama sehingga kita memiliki harapan positif tentang masa depan Indonesia yang lebih baik," tambahnya.
Risa turut menyadari untuk memitigasi dampak perubahan iklim itu tak dapat dilakukan seorang diri maupun satu entitas tertentu, melainkan diperlukan kerja sama dan kolaborasi yang kuat.
"Dengan bekerja sama kita dapat menciptakan sinergi dan memaksimalkan dampak positif dari setiap investasi yang dilakukan. Ini momentum untuk mendorong tindakan lebih lanjut dan memastikan bahwa investasi kita benar-benar mendukung transisi menuju ekonomi yang rendah karbon dan berkelanjutan. Setiap langkah kecil yang kita ambil membawa kita lebih dekat ke masa depan yang lebih cerah dan sehat," terangnya. (Z-11)
MENTERI PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mendorong reindustrialisasi sebagai langkah strategis untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
ARAH pertumbuhan ekonomi Indonesia dinilai semakin suram. Indikator-indikator utama terus melemah, kebijakan publik dianggap belum efektif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Langkah pemerintah melakukan deregulasi terkait impor dan kemudahan berusaha diapresiasi.
HIMPUNAN Kawasan Industri Indonesia (HKI) menegaskan perlunya langkah konkret untuk memperkuat ekosistem investasi kawasan industri di tengah target ambisius pemerintah
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
investasi yang gagal masuk ke Indonesia senilai Rp1.500 triliun pada 2024. Itu disebabkan antara lain oleh permasalahan pelayanan perizinan, kemudahan berusaha, hingga daya saing.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved