Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemerintah Bidik Pertumbuhan Ekonomi 2025 5,3 Persen, CORE: Sulit

Naufal Zuhdi
23/11/2024 13:42
Pemerintah Bidik Pertumbuhan Ekonomi 2025 5,3 Persen, CORE: Sulit
Ilustrasi(Antara)

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) membidik pertumbuhan ekonomi di 2025 sebesar 5,3%. Target itu disampaikan Kepala Bappenas Rachmat Pambudy dalam acara CORE Economic Outlook 2025 di Jakarta, Sabtu (23/11).

"Pada tahun 2025, sesuai dengan rencana pembangunan dan rencana kerja pemerintah tahun 2025, pertumbuhan ekonomi tahun 2025 kita juga menargetkan 5,3 persen," ucap Rachmat.

Di tahun yang sama, pemerintah menargetkan inflasi tetap terjaga dalam rentang sasaran 2,5% plus minus 1%. 

"Sementara tingkat pengangguran terbuka diharapkan berada pada kisaran 4,5%-5,5% dan kemiskinan ekstrim diupayakan menuju 0%," imbuhnya.

Dalam mencapai target itu, ia berharap seluruh pihak bisa memiliki strategi baru yang lebih efektif agar pertumbuhan ekonomi dapat didorong lebih tinggi.

"Kita ingin bahwa pertumbuhan ekonomi juga menyasar di kelompok ekonomi yang terbawah supaya beban mereka dalam kehidupan sehari-hari itu bisa kita perbaiki. Dan supaya mereka juga bisa naik dari kelompok kelas menengah bawah menjadi kelompok menengah dan kelompok menengah menjadi kelompok menengah atas. Sehingga kelompok menengah kita makin kuat dan kalau kelompok menengah kita makin kuat, maka ekonomi kita diharapkan juga makin stabil," bebernya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif CORE, Mohammad Faisal, memprediksi pertumbuhan ekonomi lebih kecil ketimbang target pemerintah, yaitu di kisaran 4,8%-5,0% di 2025 mendatang. Prediksi itu didasari pada fakta yang menunjukkan adanya perlambatan konsumsi rumah tangga. Menurutnya, itu akan berlanjut di tahun depan.

"Kelas menengah yang mayoritas punya kontribusi paling besar terhadap konsumsi sekarang sedang mengalami masalah dan masih akan sulit untuk tumbuh di 2025 jika tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan," tandasnya.

Namun demikian, Faisal menambahkan bahwa apabila ada kebijakan pemerintah yang salah satunya mendukung kelas menengah untuk tumbuh, maka hal tersebut diperkirakan bisa membuat pertumbuhan ekonomi di 2025 bisa menjadi lebih baik. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya