Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan pentingnya usaha kecil dan menengah (UKM) di bidang kosmetik untuk meningkatkan daya saing produk-produk mereka di pasar dalam negeri. Tingginya daya saing suatu produk kosmetik lokal menjadi modal untuk menguasai pasar dalam negeri.
Untuk itu, Kemendag mendorong peningkatan daya saing produk UKM, salah satunya yaitu CV Bengawan Jaya Abadi yang berada di Sukoharjo, Jawa Tengah, yang merupakan pabrik manufaktur produk perawatan kulit, perawatan tubuh, perawatan rambut, produk kosmetik dekoratif, dan parfum.
“Penting bagi UKM untuk memiliki daya saing. Dengan daya saing yang tinggi, produk kosmetik lokal dapat menarik minat konsumen dan membendung penggunaan barang-barang impor. Untuk itu, Kemendag terus mendorong peningkatan daya saing produk-produk kosmetik lokal. Produk dalam negeri harus menguasai pasar dalam negeri,” tutur Budi dalam keterangan resminya, Sabtu (2/11).
Budi menguraikan, peningkatan daya saing dapat dilakukan dengan peningkatan kualitas produk, pengemasan produk yang menarik, dan pemenuhan standar.
Ia menjelaskan, kunjungan dirinya CV Bengawan Jaya Abadi kali ini bertujuan untuk meninjau dan berdiskusi langsung mengenai perkembangan pelaku usaha kosmetik. Budi mengapresiasi CV Bengawan Jaya Abadi sebagai contoh UKM yang menargetkan pemenuhan pasar dalam negeri.
“Pemilik CV Bengawan Jaya Abadi Muhammad Iqbal jeli melihat peluang. Pasar dalam negeri sangat besar. Produksinya ditujukan untuk memenuhi pesanan-pesanan dalam negeri,” kata Budi.
Selain itu, Budi menekankan pentingnya untuk memiliki rasa bangga terhadap buatan Indonesia kepada masyarakat.
“Memilih untuk menggunakan produk dalam negeri juga dapat membendung penggunaan barang-barang impor. Impor itu tidak terjadi kalau kita bangga dan beli produk Indonesia,” ujar Budi.
Menurutnya, selain untuk menguasai pasar dalam negeri, daya saing menjadi modal
penting dalam membuka peluang ekspor. Kemendag melalui lebih dari 40 perwakilan perdagangan di luar negeri juga dapat dimanfaatkan untuk menembus pasar ekspor.
“Para pelaku UKM perlu memiliki kemampuan ekspor dan mampu memanfaatkan jaringan ekspor yang difasilitasi pemerintah,” tandasnya. (Z-11)
Adopsi AI dini jadi kunci bisnis kuliner unggul di era digital. Pelaku F&B di Indonesia dituntut cepat bertransformasi agar tak tertinggal dalam persaingan.
Inisiatif pengembangan produk baja yang efisien energi dan ramah lingkungan merupakan langkah penting dalam memperkuat daya saing industri nasional.
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Hadapi globalisasi dengan strategi jitu! Pelajari cara beradaptasi, meningkatkan daya saing, dan meraih peluang di era global. Klik untuk tips sukses!
Ayep Zaki menekankan pentingnya mentalitas dan kualitas sebagai pondasi utama dalam membangun usaha kecil menengah yang berdaya saing.
KEMENTERIAN Perdagangan mengatakan saat ini Perum Bulog, ritel modern, dan produsen beras terus menjalin komunikasi guna mendukung ketersediaan pasokan beras premium.
MENTERI Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengultimatum Uni Eropa (UE) mencabut bea imbalan (countervailing duties) atas impor biodiesel asal Indonesia.
Kemendag buka suara terkait dengan kosongnya stok beras premium di ritel-ritel modern.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso, Jawa Timur, dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual. Di saat yang sama, gula rafinasi membanjiri pasar.
Kemendag telah memfasilitasi sekitar 700 UMKM di program UMKM Bisa Ekspor dengan total transaksi US$90,04 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
Kemendag menyita ponsel ilegal senilai Rp17,6 miliar yang terdiri dari 5.100 ponsel rakitan senilai Rp12,08 miliar dan 747 koli barang aksesoris, casing, dan charger senilai Rp5,54 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved