Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Analis Prediksi Prospek IHSG Cerah Usai Pelantikan Prabowo

M. Ilham Ramadhan
20/10/2024 09:33
Analis Prediksi Prospek IHSG Cerah Usai Pelantikan Prabowo
Pekerja melakukan aktivitas dengan latar belakang layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024).(MI/USMAN ISKANDAR)

ANALISIS Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji mengatakan prospek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan cerah setelah pelantikan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menjadi presiden dan wakil presiden.

"Kalau untuk pergerakan IHSG masih charting up, peluang IHSG untuk mengalami apresiasI masih terbuka lebar terkait dengan dinamika pascapelantikan Prabowo Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden sehingga nanti ke depan investor akan menantikan awal ini ya, awal program Presiden dan Wakil Presiden," kata dia melalui keterangannya, dikutip pada Minggu (20/10). 

Nafan juga optimistis Prabowo-Gibran berpeluang membuat gebrakan-gebrakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi di atas 5%.

"Terkait dengan gebrakan politik, gebrakan ekonomi maupun gebrakan di bidang-bidang lainnya di mana hal tersebut akan memiliki dampak khususnya ya bagi pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Nafan.

"Mudah-mudahan bisa berikan kontribusi positif terhadap misalnya bagaimana Pak Prabowo realisasikan pertumbuhan ekonomi di atas 5% tapi kita harus lihat," tambah dia. 

Diketahui Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga BI rate pada Rapat Dewan Gubernur bulan September. Kebijakan itu konsisten dengan perkiraan rendahnya inflasi, stabilnya nilai tukar rupiah yang cenderung menguat, dan pertumbuhan ekonomi yang perlu didorong lebih tinggi. Sementara itu, inflasi masih berada dalam kisaran target sebesar 2,5% plus minus 1 % pada 2024 dan 2025.

Selain itu, cadangan devisa masih mencukupi menjadi US$149,9 miliar pada September 2024, didukung berdasarkan penerimaan ekspor minyak dan gas, pendapatan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya