Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
SEJALAN dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi karbon di sektor penerbangan, Vietjet menyepakati perjanjian kerja sama dengan Honeywell Aerospace Technologies dalam penyediaan layanan teknis avionik dan aviasi untuk armada pesawat modern dan hemat bahan bakar milik Vietjet.
Berdasarkan perjanjian ini, Vietjet akan mengimplementasikan program perawatan avionik dan APU (Auxiliary Power Unit) dari Honeywell pada pesawat berbadan lebar A330neo serta pesawat berbadan sempit generasi baru. Selain itu, perjanjian ini juga mencakup penggunaan Honeywell Flight Efficiency, sebuah solusi yang akan membantu mengurangi emisi dan memantau efisiensi bahan bakar di seluruh armada Vietjet.
Chief Executive Officer Vietjet, Dinh Viet Phuong, menyatakan perjanjian ini menandai tonggak penting dalam kemitraan jangka panjang pihaknya dengan Honeywell.
Baca juga : Dukung Pengurangan Emisi, Pelita Air Terbang dengan Bioavtur
"Vietjet berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan transformasi ramah lingkungan dengan berfokus pada pengurangan emisi dan perluasan jaringan penerbangan antarbenua. Teknologi mutakhir dari Honeywell ini akan memainkan peran yang sangat penting dalam membantu kami meningkatkan pelayanan kepada penumpang melalui penerbangan yang nyaman, berkualitas tinggi, aman, dan ramah lingkungan, serta mampu mendorong keberlanjutan sesuai dengan tujuan ESG kami," ucap Dinh dikutip dari keterangan yang diterima pada Senin (30/9).
Vietjet, sambung dia, telah meraih peringkat keselamatan 7/7 bintang dari AirlineRatings dan secara konsisten diakui sebagai salah satu maskapai penerbangan bertarif rendah teraman di dunia sejak 2018. Dengan armada pesawat baru yang efisien dalam penggunaan bahan bakar serta tingkat keandalan teknis yang mencapai 99,6%, Vietjet mengukuhkan posisinya di antara maskapai penerbangan terbaik di dunia.
"Melalui kemitraan dengan para pemimpin global dalam industri penerbangan seperti Honeywell, Vietjet berkomitmen untuk berinvestasi dalam teknologi penerbangan terkini untuk memastikan pengalaman terbang yang luar biasa bagi para penumpang di seluruh dunia," ujar Dinh.
Di kesempatan yang sama, perwakilan dari Honeywell Aerospace Technologies, Joseph Vitulli, mengungkapkan bahwa pihaknya merasa sangat gembira dapat memperluas lingkup kolaborasi kerja sama dengan Vietjet melalui perjanjian ini.
"Kemitraan antara Honeywell dan Vietjet yang telah terjalin selama satu dekade ini akan terus mendukung maskapai ini dalam mencapai tujuan jangka panjangnya serta meningkatkan pengalaman yang dirasakan oleh para penumpang. Kami telah secara konsisten mengembangkan dan menerapkan beragam solusi untuk mengurangi jejak karbon, sehingga memungkinkan maskapai-maskapai penerbangan untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar mereka dengan menganalisis kinerja pesawat dan berbagi praktik terbaik di seluruh operasi mereka,” terang Joseph. (J-3)
Dibandingkan penggabungan, pendekatan berbasis aliansi akan jauh lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance.
Aliansi memungkinkan maskapai tetap mandiri namun bekerja sama dalam memperluas jaringan, efisiensi operasional, hingga program loyalitas.
Dalam 10 tahun terakhir, industri perjalanan berevolusi dengan sangat pesat.
Batik Air dan Citilink mendukung rencana tersebut serta akan menindaklanjuti pelaksanaan perpindahan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusma ke Bandara Soekarno-Hatta.
Rute ini akan mulai beroperasi pada 23 Juli 2025 mendatang dan diharapkan menjadi pendorong baru sektor pariwisata dan perekonomian di kedua wilayah.
Letusan Gunung Ile Lewotolok mengakibatkan pesawat Wings Air IW1995 rute Kupang-Lewoleba menunda penerbangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved