Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PEREKONOMIAN Indonesia diyakini akan terus tumbuh meskipun tantangan global saat ini cukup banyak. Dengan mengandalkan pasar domestik yang besar dan transisi pemerintahan baru, ekonomi Indonesia akan terus tumbuh.
Deputy Business Director BFI Finance Tan Rudy Eddywidjaja mengakui situasi global memang berdampak pada sektor pembiayaan, khusus pembiayaan alat berat. Namun, dirinya optimistis pemerintahan baru dengan berbagai program pembangunan akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih di semua sektor.
"Tapi semester 2 ini kita yakin dia akan growth. Alat berat kan refer kepada commodity, jadi ya memang sangat terpengaruh sekali kemarin punya penjualan first half kemarin ya. Tapi kita percaya, optimis mungkin dengan second half, dengan pemerintah yang baru harusnya lebih optimis," ujarnya sela-sela acara Pameran Mining Indonesia 2024 di Jakarta International Expo, Kamis (12/9).
Baca juga : Intraco Penta Incar Pendapatan Tumbuh 1,3 Triliun
Eddy berharap pertumbuhan sektoral pembiayaan bisa mencapai double digit di semester 2 ini. Secara khusus untuk pembiayaan alat berat berkontribusi 12,5% dari bisnis BFI.
Menurutnya, bila ekonomi Indonesia tumbuh sektor pembiayaan juga ikut tumbuh. Begitu pula dengan sektoral pertambangan dan pembangunan infrastruktur yang membutuhkan pembiayaan alat berat. "Kita berharap terbaik, karena kalau pertumbuhan membaik, kita juga membaik," kata dia.
Corporate & Supplier Business Head BFI Finance Stanly Darisang menyebut bahwa penjualan sektor pertambangan pada semester 1 memang tidak optimal. Akibat ekonomi global yang belum membaik, industri pertambangan nasional pun ikut terdampak.
Baca juga : Industri Alat Berat Listrik Langit Indonesia Bersih
"Memang kita tahu bahwa batubara terjadi penurunan, permintan juga berkurang, nikel juga masih baru mulai growth, kita tahu kan tahun sebelumnya memang batubara itu yang menunjang ekonomi yang naik cukup besar. Jadi ya banyak faktor lah secara dunia yang membuat juga akhirnya penjualan alat berat kita tahu agak sedikit menurun," bebernya.
Dengan berbagai strategi dan pengalaman perusahaan yang sudah lama berkiprah di sektor pembiayaan, BFI Finance yakin mampu terus tumbuh. Sebab, pembiayaan merupakan sektor penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Industri kecil atau retail juga masih menjadi segmen pembiayaan yang menyumbang cukup besar pada profit perusahaan.
"Satu hal yang mungkin BFI cukup optimis di pembiayaan ini karena kita salah satu pemain yang cukup lama, dan kita mempunyai data customer yang cukup baik. Kita percaya dengan strategi kita ke depannya, tentunya ada target market yang kita sudah pilih dan kita akan melakukan ini dengan hati-hati tentunya. Tapi kita optimis semuanya akan berjalan dengan baik," tandasnya.
Adapun, BFI Finance membuka booth-nya dalam Pameran Mining Indonesia 2024 di Jakarta International Expo yang berlangsung pada 11-14 September 2024. Kehadiran BFI merupakan upaya untuk lebih dekat dengan costumer dan masyarakat pada umumnya. (N-2)
BNI menggandeng PT Republik Korpora Indonesia (Republikorp) untuk menyediakan layanan perbankan dan solusi keuangan terintegrasi bagi pengembangan industri pertahanan nasional.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Menjelang peluncuran resminya pada 19 Juni 2025, Asthara Skyfront City menjalin kerja sama strategis dengan empat lembaga keuangan terpercaya.
Fundtastic bersama BPR Indomitra Pertiwi dan mitra keuangan Pintek, resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Shipper, salah satu perusahaan teknologi logistik dan manajemen gudang.
PT Bank Danamon Indonesia dan PT Adira Dinamika Multi Finance, dengan dukungan MUFG Bank, kembali hadir mendukung penyelenggaraan IIMS Surabaya 2025.
Fintech di Indonesia dimulai dengan fokus memfasilitasi pembayaran online, sebagai respons terhadap maraknya transaksi online dan e-commerce.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved