Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
NDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (14/8) pagi dibuka menguat 34,56 poin atau 0,47% ke posisi 7,391,20.
Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,89 poin atau 0,54% ke posisi 917,40.
Baca juga : IHSG Awal Pekan Ditutup Dekati 7.300 Lagi
Sebelumnya, pada saat penutupan, Selasa (13/8), IHSG ditutup menguat seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG ditutup menguat 59,01 poin atau 0,81% ke posisi 7.356,64. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,30 poin atau 0,47% ke posisi 912,50.<br>
"Bursa regional Asia cenderung bergerak menguat saat pelaku pasar mulai mengukur prospek pemangkasan suku bunga The Fed sehubungan dengan rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) pada hari Rabu waktu setempat," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (13/8).
Baca juga : IHSG Berpeluang Menguat dalam Sentimen Positif Domestik dan Global
Pasar juga mempertimbangkan <i>risk-off<p> investor di tengah gejolak geopolitik wilayah Timur Tengah yang dikhawatirkan akan semakin memanas.
Singapura melaporkan ekonominya tumbuh 2,9% pada kuartal II-2024, sejalan dengan estimasi konsensus pasar, ditopang ekspor yang tumbuh 2,0 sampai 3,0% pada tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi sebelumnya sebesar 1,0 sampai 3,0%, didukung oleh kekuatan dalam perdagangan grosir, keuangan dan asuransi, serta sektor informasi dan komunikasi.
Dari dalam negeri, IHSG menguat tampaknya ditopang oleh aliran dana masuk investor asing, yang memberikan dampak positif terhadap minat investor asing untuk berinvestasi, sehingga memberikan katalis positif pada nilai rupiah dan juga IHSG, yang tidak terlepas dari solidnya ekonomi dalam negeri.
Baca juga : 11 Sektor Menguat Angkat IHSG Akhir Pekan
Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa pada periode 5 hingga 9 Agustus 2024, aliran modal asing masuk di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp1,62 triliun. Dana asing masuk dari pasar surat berharga negara (SBN) dan pasar saham.
Pencapaian ini merupakan bentuk upaya memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia. Dengan masuknya dana asing dari pasar keuangan domestik, premi risiko investasi Indonesia mengalami penurunan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 3,03%, diikuti oleh sektor transportasi, logistik dan sektor energi yang masing-masing naik sebesar 2,45% dan 2,14%. Sedangkan, satu sektor terkoreksi yaitu sektor industri yang minus sebesar 0,37%. (Ant/N-2)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved