Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Laba Sebelum Pajak SeaBank Melonjak 350% di Kuartal II 2024

Heryadi
07/8/2024 16:02
Laba Sebelum Pajak SeaBank Melonjak 350% di Kuartal II 2024
Logo Seabank(Antara)


PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) membukukan laba sebelum pajak (PBT) tahun berjalan sebesar Rp204 miliar pada April-Juni 2024, meningkat 350% (year-on-year/yoy) jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp44,96 miliar.

"Kami mengarah ke tren positif bahwa tiap waktu kinerja kami semakin membaik. Tapi kami tidak hanya melihat amount-nya berapa namun lebih melihat kepada sustainabiity-nya (pertumbuhan yang berkelanjutan). Kami ingin sustainability itu mendasari semua policy kami, misalnya kebijakan yang berkaitan dengan pertumbuhan bisnis," kata Direktur Utama SeaBank Indonesia Sasmaya Tuhuleley di Jakarta, Rabu (7/8).

SeaBank mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 11% jika dibandingkan posisi Desember 2023 menjadi Rp31 triliun pada kuartal II 2024. Peningkatan aset turut ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit 24% yoy dari Rp14,5 triliun di kuartal II 2023 menjadi sebesar Rp18 triliun di kuartal II tahun ini.

Baca juga : Tumbuh Positif, VICI Bukukan Pendapatan Rp698,8 Miliar di Paruh Pertama 2024

Dalam penyaluran kredit, SeaBank tetap menjaga kualitasnya yang ditunjukkan dari rasio non-performng loan (NPL) gross dan NPL nett yang masing-masing di angka 1,98% dan 0,18% per akhir Juni 2024. Sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu, NPL gross dan NPL nett SeaBank masing-masing di level 2,09% dan 0,13%.

Dari sisi pendanaan, Sasmaya mengatakan bahwa porsi dana murah (CASA) yang terdiri dari giro dan tabungan mencapai 60%. Menurut dia, komposisi CASA yang cukup besar itu menandakan capaian positif meskipun SeaBank telah menurunkan bunga tabungan menjadi 3,5% dibandingkan saat awal peluncurannya.

Dalam laporan keuangannya, CASA SeaBank pada kuartal II 2024 mencapai Rp14,69 triliun atau turun tipis 6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp15,64 triliun.

Baca juga : Petrindo Jaya Kreasi Bukukan Laba Bersih US$30 Juta di Semester I 2024

Adapun cost of fund (CoF) SeaBank, sebut Sasmaya, berada di bawah 5%. Dia mengatakan, SeaBank saat ini tidak memberikan bunga secara berlebihan kepada nasabah karena perseroan memiliki keyakinan CoF dapat turun secara bertahap seiring dengan pertumbuhan jumlah nasabah yang cukup cepat.

Rata-rata transaksi harian nasabah SeaBank juga memperlihatkan performa positif. Bank digital itu mencatat, terdapat 3 juta transaksi dalam sehari dengan rata-rata jumlah perputaran uang mencapai Rp2 triliun.

Jumlah transaksi tersebut berasal dari ekosistem layanan digital SeaBank seperti pembayaran pulsa, listrik, multifinance, transfer rekening keluar-masuk, QRIS, dan lainnya.

Baca juga : Setoran Dividen ke Negara Naik, Kinerja PLN Diapresiasi

"Salah satu indikator kinerja bank ritel yaitu jumlah transaksi. Ke depan diharapkan transaksi terus meningkat sehingga dapat berkontribusi untuk peningkatan fee based income SeaBank," kata Sasmaya.

Hasil survei Populix pada Juli lalu menunjukkan bahwa SeaBank menjadi bank digital yang terbanyak dipilih oleh Gen Z dengan layanan yang menjadi favorit antara lain isi ulang dompet digital (e-wallet), transfer antar-bank, berbelanja di e-commerce atau platform online, serta transfer antarrekening.

Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) SeaBank tercatat 15,82% per akhir Juni 2024, menurun dari sebelumnya 19,07% pada akhir Juni 2023.

Baca juga : Salurkan Kredit dan Pembiayaan hingga Rp352 Triliun, Sektor Perumahan Tetap Jadi Porsi Besar

Dari sisi profitabilitas, return on asset (ROA) tercatat di angka 1,29%, menurun dari 0,28 pada posisi akhir Juni 2023. Kemudian return on equity (ROE) tercatat sebesar 5,98%, naik dari 1,33% pada posisi akhir Juni 2023.

Beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) SeaBank tercatat sebesar 92,02% per akhir Juni 2024, menurun dari 98,93% pada akhir Juni 2023.

Adapun cost to income ratio (CIR) dan loan to deposit ratio (LDR) per akhir Juni 2024 masing-masing 30,28% dan 76,59%. Angka tersebut meningkat jika dibandingkan akhir Juni 2023 yang masing-masing 18,39% dan 60,88%. (Ant/N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik