Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PENDIRI National Battery Research Institute (NBRI), Prof Evvy Kartini mengungkapkan bahwa standar keamanan baterai masih menjadi tantangan Indonesia untuk menjadi pemain global. Sebab sejauh ini belum ada aturan turunan terkait standar dan keamanan baterai di Tanah Air.
"Standar dan safety. Saya bisa menyampaikan bahwa Indonesia belum siap dengan standar dan safety. Indonesia harus punya standar dan safety Indonesia, bukan China atau Eropa," ujarnya, Rabu (10/7).
Menurut Prof Evvy, tidak adanya standar dan keamanan ini cukup berbahaya bagi pengembangan baterai. Di sisi lain, banyak juga electronic vehicle (EV) atau mobil listrik dan motor listrik yang masuk ke Indonesia tapi tidak menggunakan standar dan safety Indonesia.
Baca juga : Mengantisipasi Bahaya Laten Kebakaran pada Kendaraan Listrik
"Battery itu sulit terbakar tapi sekali terbakar sulit dipadamkan. Ini perlu kita pelajari bersama-sama. Pengguna harus diajarkan juga standar safety ketika di rumah charger. Kalau charge sudah full akan panas material di dalam akan meleleh," jelasnya.
Dia berharap pemerintah bisa segera merespon hal itu. Indonesia bisa mengikuti standar internasional dengan melakukan pengujian baterai.
Bila standar dan safety baterai bisa diimplementasikan, hal itu akan mendukung pengembangan ekosistem baterai di Tanah Air. Karena membangun ekosistem harus dimulai dari hulu dengan menetapkan regulasi dari pemerintah.(van)
Ketua Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengungkap ambisi Indonesia untuk menjadi negara acuan standar pengolahan Material Baterai Kendaraan Listrik di dunia.
Alva menghadirkan Alva Boost Charge Station untuk membuat pengisian daya lebih mudah dan cepat.
Upaya DRMA untuk pengembangan bisnis kendaraan listrik semakin mewujud nyata melalui penciptaan Dharma Connect.
Penyediaan sarana transportasi yang berkelanjutan dan lebih ramah lingkungan merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan polusi udara.
Forum itu menghadirkan panelis lintas stakeholder berkaitan dengan adopsi kendaraan listrik di Indonesia, sekaligus memberikan masukan terhadap hasil riset sebagai perumusan road map.
Industri baterai akan diarahkan menuju transisi energi bersih
Bukan lagi sekadar terpikat harga murah, para calon pengguna mobil listrik kini telah berevolusi menjadi konsumen yang lebih matang.
Mobil listrik premium itu dinobatkan menjadi most driven EV dalam ajang pameran mobil Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
MOBIL listrik ini memperketat keselamatan penggunanya selama berkendara melalui beberapa fitur yang menggunakan teknologi canggih dengan performa tinggi.
GAC Indonesia menutup partisipasinya di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 dengan pencapaian luar biasa.
MOBIL listrik di Indonesia diharapkan semakin maju. Untuk itu perlu ekosistem, salah satunya komunitas pengguna kendaraan listrik.
Dengan harga beli yang kompetitif dan biaya operasional lebih murah, adopsi mobil listrik diyakini akan semakin meluas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved