Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
KEMENTERIAN Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Pemdes) menggelar acara 'Soft Launching dan Review Modul LMS (Learning Management System) Pamong Desa', pada Kamis (27/6) di Jakarta. LMS Pamong Desa, merupakan terobosan Kemendagri dalam memberikan pelayanan kepada Aparatur Desa dalam sistem pembelajaran online di seluruh Indonesia. LMS Pamong Desa, mewujudkan sistem pembelajaran berbasis digital, dalam mendukung pelaksanaan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan Pemerintahan Desa (Bina Pemdes) Kementerian Dalam Negeri, La Ode Ahmad P. Bolombo menyebutkan, setidaknya terdapat empat pilar dalam hal digitalisasi. Pertama, Kecakapan (skill) Digital, bahwa pengetahuan digital wajib dimiliki oleh seluruh aparatur desa. Era teknologi telah mengubah tatanan hidup dan perilaku masyarakat, sehingga kecakapan digital menjadi wajib untuk dipelajari oleh aparat desa untuk menghadapi perubahan.
Kedua, Etika Digital, bahwa masalah etika adalah sesuatu yang penting dan harus menjadi acuan bagi aparatur desa dalam keseharian.
Ketiga, Budaya Digital, bahwa internet dan digitalisasi di desa, jangan sampai bertentangan dan mengubah budaya lokal yang sudah lama ada. Terakhir, Keamanan Digital (Digital Safety), bahwa digitalisasi harus sesuai dengan undang-undang atau peraturan yang berlaku agar tidak menimbulkan masalah.
Baca juga : Platform LMS Pamong Desa Diluncurkan Kemendagri
Baca juga : Songsong Dinamika Baru, Ditjen Bina Pemdes Latih Aparatur Desa
“Kegiatan Learning Management System ini, pusat pengintegrasian pembelajaran secara digital. Jadi, ketika berbasis digital, maka ekosistem digital harus memadai. Kita semua di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota khususnya saudara-saudara saya di Desa harus betul-betul melek digital, harus tahu literasi digital,” ujar La Ode.
Direktur Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa, Mohammad Noval menjelaskan bahwa LMS yang diluncurkan ini terdiri dari modul pembelajaran dengan berbagai tema, di antaranya: keuangan desa dan perencanaan pembangunan desa. LMS Pamong Desa juga menyediakan modul sebagai bahan bacaan, flip book, diskusi kelompok, pre test dan post test sebagai acuan penilaian pada akhir sesi. Peserta yang telah merampungkan pelatihan secara komprehensif dan lulus, akan mendapat sertifikat pelatihan.
Ketua Tim pengembang konten LMS Pamong Desa, Prof. Abdul Gofur Ahmad, mengatakan bahwa pembelajaran berbasis digital dalam penguatan kapasitas Aparatur Desa melibatkan banyak pihak, termasuk Kemendagri, Balai Pelatihan, Aparatur Desa serta pihak swasta. Kolaborasi ini merupakan wujud dari komitmen Kemendagri untuk terus mengembangkan kapasitas Aparatur Desa di seluruh Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Pengembang Platform LMS dari PT LAPI ITB juga mendemonstrasikan aplikasi versi 1.1. sebelum nantinya akan diluncurkan secara penuh pada Oktober 2024. Acara 'Soft Launching dan Review Modul LMS (Learning Management System) Pamong Desa', turut dihadiri oleh perwakilan World Bank, Balai Pelatihan Kementerian Dalam Negeri seluruh Indonesia, Tenaga Ahli Penyedia Platform dan pengembang konten dan seluruh pihak yang membantu dan terlibat dalam pembuatan LMS Pamong Desa. (Bay/S-1)
Bootcamp ini wujud nyata komitmen program studi Sistem Informasi dalam menghadirkan pembelajaran adaptif, kontekstual, dan berorientasi pada hasil nyata.
Di era ini dibutuhkan kemampuan 5C (Creativity, Critical Thinking, Communication, Collaboration, Character) yang didapatkan dari deep learning.
DI dunia yang serbacepat dan terus berubah saat ini, kemampuan untuk fokus, mengatur emosi, dan menjaga keseimbangan pikiran menjadi lebih penting daripada sebelumnya.
Pelajari adab menuntut ilmu: kunci keberkahan, pemahaman mendalam, dan kesuksesan dunia akhirat. Raih ilmu bermanfaat!
Menariknya, setiap karya dibuat dengan konsep ramah lingkungan, menjadikan pameran ini tidak hanya edukatif tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan.
Penting untuk mengembangkan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada akademik, melainkan juga pada pengembangan kemampuan sosial dan emosional anak.
Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta.
Adapun materi pelatihan berupa observasi medan, latihan kering (dry training) dan sesi utama SAR Exercise, yaitu simulasi penyelamatan di ketinggian secara beregu.
Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa aktif dari seluruh Indonesia untuk memperoleh kuota hingga 2.000 beasiswa senilai Rp14 juta guna mengikuti pelatihan teknologi.
Direktur PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), Wahyu Riyadi, hadir memberikan sambutan dengan penuh semangat.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan wawasan mengenai pentingnya identifikasi dan pengelolaan risiko dalam menjalankan usaha, terutama di sektor kuliner.
Kegiatan ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendikdasmen, yaitu Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial atau Koding dan KA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved