Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tekan Daya Beli Masyarakat, Sri Mulyani Soroti Kenaikan Harga Pangan

M. Ilham Ramadhan Avisena
27/5/2024 17:45
Tekan Daya Beli Masyarakat, Sri Mulyani Soroti Kenaikan Harga Pangan
Ilustrasi: harga sejumlah bahan pangan yang masih mengalami kenaikan(MI/Heri Susetyo)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani menyoroti harga sejumlah bahan pangan yang selama ini masih mengalami kenaikan. Menurutnya, hal itu dapat menekan daya beli masyarakat dan membuat laju pertumbuhan ekonomi tersendat.

“Ini dalam situasi pasca Idul fitri dan menjelang Idul Adha pada Juni nanti. Dan ini tentu akan menyebabkan tekanan kepada daya beli masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers APBN di kantornya, Jakarta, Senin (27/5).

Hingga April 2024, tingkat inflasi umum tercatat 3,0%. Angka itu menurut Sri Mulyani masih relatif terkendali dan berada dalam rentang sasaran target. Namun berdasarkan komponennya, inflasi harga/pangan bergejolak (volatile price/food) tercatat di angka 9,6%.

Baca juga : Inflasi Pangan Bergejolak, Menkeu: Fokus Pemerintah Jaga Daya Beli

Kendati mengalami penurunan dari bulan sebelumnya yang berada di angka 10,3%, perempuan yang karib disapa Ani tersebut menekankan kenaikan harga pangan akan berdampak signifikan pada masyarakat.

Beberapa bahan pangan yang mengalami kenaikan, di antaranya ialah bawang merah naik 29,9% dalam tahun berjalan (year to date/ytd), bawang putih naik 12,9% (ytd), telur ayam naik 8,1% (ytd), gula pasir naik 6,1% (ytd).

Kemudian daging ayam naik 6,5% (ytd), minyak goreng naik 5,4% (ytd), dan daging sapi naik 0,2% (ytd). Sementara hanya cabai rawit dan cabai merah yang mengalami penurunan harga, yakni masing-masing turun 43,6% (ytd) dan 18,2% (ytd).

Baca juga : Pengamat: Ramadan Dorong Daya Beli meski Harga Pangan Tinggi

Adapun harga beras tercatat mengalami kenaikan harga 2,6% (ytd). Sri Mulyani mengatakan, harga dari komoditas itu telah menunjukkan penurunan setelah sebelumnya sempat mengalami kenaikan. “Harga beras yang kemarin sempat menjadi sorotan sudah cenderung mengalami penurunan. Secara year to date kenaikannya 2,6%,” jelasnya.

“Ini adalah upaya pemerintah di satu sisi, bahwa mencoba menjaga daya beli dari sisi stabilitas harga, namun tekanan terhadap harga beberapa bahan makanan perlu kita waspadai. Ini tentu akan memengaruhi dari sisi konsumsi rumah tangga,” tambah Sri Mulyani.

Sementara itu tingkat inflasi inti tercatat dalam posisi yang terkelola dengan baik, yakni di angka 1,82%. Sedangkan tingkat inflasi harga diatur pemerintah (administered price) terjaga di level yang rendah, yakni 1,54%. (Mir/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya