Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMIMPIN global dalam instrumentasi pengukuran, layanan serta solusi untuk rekayasa proses industri dan telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 80 Endress+Hause menyelenggarakan Sustainability Recognition Forum bertajuk “Unlocking Energy Efficiency” di Hotel St. Regis, Jakarta.
Didukung oleh Center for Sustainability and Waste Management Universitas Indonesia (CSWM UI), forum yang digagas oleh Endress+Hauser Indonesia ini bertujuan untuk mengatasi tantangan dan peluang yang terkait dengan pengelolaan transformasi industri menuju keberlanjutan. Selain itu, acara ini diharapkan dapat memfasilitasi diskusi dan berbagi pengetahuan di antara para pakar industri, pengguna, dan pemangku kepentingan tentang strategi yang berhasil untuk mencapai keberlanjutan di industri.
Adapun topik utama meliputi transformasi energi, efisiensi sumber daya, dan efisiensi energi. Dalam acara ini, Endress+Hauser Indonesia juga memberikan penghargaan pengakuan kepada klien-klien Endress+Hauser Indonesia yang secara aktif berpartisipasi dalam proyek keberlanjutan.
Baca juga : Daya Fest 2023 Bentuk Komitmen BTPN untuk Pembangunan Berkelanjutan
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, President Director PT Endress+Hauser Indonesia Henry Chia, Kepala Balai Besar Survey dan Pengujian EBT Bapak Harris Yahya, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM Sufintri Rahayu, Director Corporate Affairs PT Nestle Indonesia, Jens Winkelmann, Corporate Sales Director Endress+Hauser Group Services serta para panelis forum diskusi, antara lain.
Berbicara dalam pidato pembukaan forum, President Director PT Endress+Hauser Indonesia Henry Chia, mengatakan tujuan dari diadakannya forum ini adalah untuk mewadahi kolaborasi, berbagi wawasan, dan memberi inspirasi pendekatan inovasi menuju keberlanjutan (sustainability) industri proses kontrol di Indonesia.
“Bagi kami kehadiran para pemangku kepentingan pada hari ini, baik dari pemerintah dan para pelaku industri proses kontrol di Indonesia, akan sangat memperkaya diskusi dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan inisiatif penting ini,” ungkapnya.
Baca juga : Danone Indonesia Turut Dukung untuk Pencapaian Indonesia Emas 2045
Selama acara, para peserta berkesempatan untuk terlibat dengan pakar industri, para thought leaders dan sesama pelaku industri proses kontrol, serta mendapatkan wawasan berharga tentang tren dan perkembangan terkini dari praktik keberlanjutan. Para panelis yang hadir adalah para ahli dari berbagai sektor, yang berbagi pengalaman dan perspektif mereka dalam mendorong inisiatif keberlanjutan ke depan.
Dalam keynote speechnya di forum tersebut, Kepala Balai Besar Survey dan Pengujian EBT Harris Yahya mengatakan “ sebagai negara dengan sumber daya alam yang sangat melimpah pihaknya telah berkomitmen untuk memanfaatkan sebaik mungkin apa yang dimiliki.
“Selama ini pulau Jawa masih dianggap sebagai pusat dari segalanya, tetapi kita juga harus sadar bahwasanya di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, dan bahkan Papua maupun Kepulauan di Nusa Tenggara, kita masih memilki sumber daya yang dapat dimanfaatkan agar kita bisa menekan pengurangan penggunaan emisi dalam 10 tahun kedepan,” ujarnya.
Baca juga : Tidak hanya Melek Teknologi, Masyarakat Perlu Peduli Isu Berkelanjutan
Suplai dari sektor energi sekarang ini merupakan permasalahan utama yang dihadapi, jika tidak bisa memanfaatkan kekayaan ataupun mengelola sumber yang ada maka dalam waktu dekat akan kehilangan segalanya.
“Apa yang perlu kita sadari juga adalah pada saat ini, penggunaan bahan bakar fosil masih berada di angka 83,3%, itu merupakan angka yang sangat tinggi, kita mengkonsumsi 1,5 Juta barel bahan bakar fosil per hari nya, padahal kita hanya mampu memproduksi 600 ribu barel per hari. Maka dari itu, kembali lagi kita pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, kami membutuhkan para industri dan juga para Masyarakat untuk ikut membantu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik,” ungkapnya.
Forum ini bertujuan untuk menghasilkan wawasan yang dapat ditindaklanjuti, mendorong kolaborasi, dan menginspirasi pendekatan inovatif menuju keberlanjutan dalam industri pengendalian proses.
Adapun hasil inti yang diharapkan meliputi peningkatan pemahaman mengenai tantangan dan peluang keberlanjutan, identifikasi praktik dan strategi terbaik untuk pengendalian proses berkelanjutan, pembentukan kemitraan dan kolaborasi baru dan pengembangan peta jalan untuk inisiatif keberlanjutan di seluruh industri. (Z-8)
Tujuan utama acara adalah untuk mendidik peserta tentang pentingnya pertanian perkotaan dalam mendukung keamanan pangan lokal.
TELKOM Indonesia kembali menginisiasi Program Socio project Innovillage untuk mengajak generasi muda, khususnya mahasiswa seluruh Indonesia dalam inovasi keberlanjutan.
Upaya Indonesia untuk mencapai Indonesia’s FOLU Net-Sink 2030 perlu diikuti dengan alokasi lahan yang selektif dan terkontrol untuk pembangunan.
Hari Nasional Taiwan dirayakan. Taiwan menggunakan teknologi dan sumber daya mutakhir dengan baik berdasarkan inisiatif Six Core
Widi menjelaskan, Jakpro sebagai perusahaan yang peduli terhadap pembangunan lingkungan berkelanjutan telah berkontribusi pada tujuh proyek ikonik wajah baru Jakarta
Jumlah ruang kelas baru yang dimiliki sekarang masih sangat kurang jika dibandingkan dengan jumlah rombongan belajar yang sekarang berjalan.
Dalam Drip&Drop, pengunjung diajak untuk mendonasikan pakaian bekas pakai, dan donasi tersebut akan disalurkan untuk mendukung pendidikan anak kurang mampu.
Dari dua merek yang berbeda kemudian bersatu, kolaborasi akan mampu mendorong terciptanya inovasi yang unik. Bahkan, dalam hal ini mampu memikat pecinta fesyen.
Garudafood meresmikan beroperasinya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap berkapasitas 810 kilowatt peak.
Sustainable Choices adalah skema yang memberdayakan pelanggan untuk melakukan perubahan perilaku menuju gaya hidup berkelanjutan.
Setiap produsen wajib membuat peta jalan pengurangan sampah dari 2020 hingga 2029 sesuai dengan peraturan Menteri LHK 75/2019. Namun, baru 42 perusahaan yang melakukannya.
Perusahaan-perusahaan emiten di Indonesia perlu memprioritaskan sustainability reporting sebagai bagian dari praktik bisnis dan tujuan investasi yang aman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved