Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bitcoin Halving 2024 Bisa Picu Kebangkitan Ekosistem Proof-of-Work

Media Indonesia
24/4/2024 13:35
Bitcoin Halving 2024 Bisa Picu Kebangkitan Ekosistem Proof-of-Work
Logo CoinEx(Dok.CoinEx)

BITCOIN Halving ke-4 yang terjadi pada Sabtu (20/4/2024) lalu bisa memicu kebangkitan ekosistem Proof-of-Work (PoW). PoW merupakan salah satu dari sekian banyak algoritma konsensus teknologi blockchain. PoW sendiri digunakan oleh blockchain bitcoin dan beberapa blockchain lainnya.

"Peristiwa Bitcoin Halving memberikan dampak mendalam pada dinamika pasar kripto secara global. Mekanisme baku di sistem blockchain bitcoin itu memastikan imbalan BTC kepada para penambang berkurang sebanyak separuh, dari 6,25 BTC per block (~10 menit) menjadi 3,125 BTC per block," jelas CEO CoinEx Haipo Yang, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/4).

"Dengan kata lain, jumlah pasokan BTC pun terpangkas dan memastikan tingkat kelangkaannya terjaga. Dan secara historis, pada 3 periode halving sebelumnya, selalu diikuti dengan kenaikan harga signifikan,” lanjutnya.

Baca juga : Perbedaan Karakteristik Mata Uang Fiat dan Bitcoin

Yang melanjutkan, BTC juga mengalami keuntungan substansial sepanjang tahun ini, naik 55,28% menjadi US$67.000, masih terkait dengan seputar Bitcoin Halving.

Selain itu, ada Bitcoin Cash (BCH) yang merupakan hard fork dari bitcoin mengalami kenaikan signifikan yang juga terkait BCH Halving pada 4 April 2024 lalu.

Pada tahun ini saja, harga BCH melonjak 147,85% dalam kurang dari tiga bulan, mencapai lebih dari US$700 pada satu titik. Blockchain Bitcoin Cash (BC) juga menggunakan algoritma konsensus PoW.

Baca juga : Ini Beda Uang Digital dengan Bitcoin

Yang melanjutkan, terkait Bitcoin Halving 2024 yang bisa membangkitkan lagi popularitas blockchain dan proyek kripto berbasis ataupun terkait PoW adalah berkat terpadunya dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT).

"Perpaduan kripto berbasis PoW dengan AI misalnya sangat menarik. Misalnya, platform seperti Bittensor dan Clore.AI mendorong batasan dengan menggabungkan algoritma AI dengan teknologi blockchain, menawarkan utilitas dan insentif baru bagi para penambang," kata Yang.

Dengan perkembangan ini, PoW membuktikan lebih dari sekadar fondasi untuk penambangan kripto, tetapi berkembang menjadi kerangka kerja baru yang serbaguna untuk mendukung aplikasi yang kompleks.

Baca juga : Bitcoin Melakukan "Halving" untuk Para Penambang

"Sejatinya, sinergi antara PoW dan AI meningkatkan kemampuan komputasi yang diperlukan untuk pelatihan AI, yang pada gilirannya memperluas ruang lingkup teknologi blockchain itu sendiri," ungkap Yang.

Meskipun menjanjikan, lanjut dia, ekosistem masih memiliki tantangan tersendiri misalnya potensi terjadinya 51% attack yang bisa mengakibatkan terjadinya kendali dominan terhadap blockchain.

Selain itu, kripto berbasis PoW telah berjuang dengan masalah likuiditas, karena kompleksitas pengembangannya dan kurangnya infrastruktur yang kuat.

"Dalam hal itu, CoinEx mengutamakan kripto–kripto bermutu tinggi dan menjanjikan dan memastikan pilihan beragam untuk memenuhi kebutuhan pengguna kami. Kami dengan cepat mengenali dan mendukung proyek yang muncul, terlebih-lebih terkait dengan ekosistem PoW," tambahnya.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya