Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Lewat Digitalisasi, Pertamina Mampu Menjaga Kuota Subsidi

Media Indonesia
16/3/2024 10:55
Lewat Digitalisasi, Pertamina Mampu Menjaga Kuota Subsidi
Stasiun pengisian bahan bakar Pertamina.(MI/Rendy)

SEPANJANG 2023, Pertamina dinilai berhasil menjaga kuota subsidi. Hal itu dilakukan melalui berbagai sistem termasuk digitalisasi yang diterapkan BUMN energi tersebut.

Karena itu pula, Pertamina diyakini mampu kembali menyalurkan subsidi BBM dan elpiji 3 kg pada 2024. "Digitalisasi yang dilakukan Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga selaku penyalur BBM dan gas 3 kg bersubsidi berdampak positif dalam penyaluran barang bersubsidi,” kata anggota Komisi VII DPR Sartono Hutomo kepada media, Sabtu 16/3).

Sartono menilai pada 2023 Pertamina telah mengimplementasikan berbagai strategi serta terus meningkatkan infrastruktur dan teknologi pendukung.

Baca juga : Pertamina International Shipping Peroleh Pembiayaan Syariah Skema IMBT

Melalui sistem yang dimiliki Pertamina, termasuk digitalisasi, lanjut Sartono, Pertamina dapat mengelola distribusi dengan lebih akurat dan efisien serta meminimalkan risiko kehilangan dan penyaluran yang tidak tepat sasaran.

"Selain itu, digitalisasi juga memungkinkan pelacakan yang lebih baik atas penggunaan subsidi dan pengelolaan stok secara realtime. Hal ini penting untuk mempercepat respons dalam situasi yang butuh penanganan cepat,” imbuhnya.

Karena itu, Sartono yakin, melalui sistem yang dimiliki, Pertamina bisa menunjukkan komitmen dalam menyalurkan subsidi pada 2024 ini.

Baca juga : Pertamina Patra Niaga Berkomitmen Salurkan BBM dan LPG Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

“Tentunya penyaluran BBM subsidi dan LPG 3 kg tepat sasaran merupakan komitmen dan juga semangat kita bersama untuk mewujudkan ketahanan energi nasional. Dengan subsidi tepat sasaran, masyarakat bisa merasakan langsung manfaatnya dalam menghadapi gejolak harga,” jelas Sartono.

Sartono mengungkapkan komitmen Pertamina melalui digitalisasi antara lain ditunjukkan saat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina melakukan kunjungan kerja bersama.

“Pada kunjungan kerja hingga ke lapangan ditemui banyak peran aktivasi dan penyempurnaan digitalisasi sehingga bisa menerapkan semaksimal mungkin dan memperkecil celah kebocoran pengguna sebagai implementasi konkret untuk pengisian BBM bersubsidi,” ujar Sartono.

Baca juga : Pertamina Kontributor 68% Produksi Minyak Mentah Indonesia

Sebagai implementasi konkret, lanjutnya, Pertamina juga menerapkan sistem agar konsumen BBM bersubsidi harus terlebih dahulu terdaftar. Saat pembelian pun, konsumen harus menggunakan barcode. Selain itu, pembeli LPG 3 kg harus menggunakan KTP dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Sebelumnya, guna mengimplementasikan subsidi energi, pemerintah dan Pertamina menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024. Pada 2024, Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM bersubsidi untuk jenis bahan bakar minyak tertentu (JBT) minyak tanah dengan kuota 0,5 juta kilo liter (Kl), JBT minyak solar dengan kuota 17,8 juta Kl, dan LPG tabung 3 Kg sebesar 8,03 juta metrik ton (MT).

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya