Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Australia Siapkan Fasilitas Pembiayaan Investasi di Asia Tenggara

Ferdian Ananda Majni
05/3/2024 15:25
Australia Siapkan Fasilitas Pembiayaan Investasi di Asia Tenggara
Para pemimpin menyaksikan penampilan anak laki-laki pribumi Australia pada KTT Khusus ASEAN-Australia ke-50 di Melbourne, 5 Maret 2024.(AFP/William West)

AUSTRALIA menyiapkan fasilitas pembiayaan senilai A$2 miliar (US$1,3 miliar) atau sekitar Rp20,4 triliun untuk meningkatkan perdagangan dan investasi di Asia Tenggara. Dana tersebut akan fokus pada energi dan infrastruktur ramah lingkungan serta memberikan pinjaman, jaminan, ekuitas, dan asuransi.

Australia juga akan memberikan tambahan dana sebesar A$140 juta dolar atau sekitar Rp1,4 triliun untuk memperluas program yang sudah ada, dantaranya memberikan masukan mengenai proyek-proyek infrastruktur. Perdana Menteri Anthony Albanese mengumumkan hal ini dihadapan para pemimpin bisnis dalam pertemuan puncak Asosiasi negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) 2024 di Melbourne.

"Australia dan Asia Tenggara harus bersama-sama menghadapi momen ini dengan rasa optimisme dan urgensi," ujarnya. "Walaupun masih banyak potensi yang belum tergali, tidak ada waktu yang tidak terbatas. Kita harus bertindak bersama dan kita harus bertindak sekarang," tambahnya.

Baca juga : Sinergi ASEAN Penting untuk Perkuat Kawasan dari Tekanan Global

Perdagangan dua arah antara Australia dan negara-negara ASEAN melampaui US$178 miliar atau sekitar Rp1,82 triliun pada 2022 atau lebih besar dari Jepang atau Amerika Serikat. Negeri Kanguru menjadi tuan rumah KTT ASEAN, menandai peringatan 50 tahun hubungan Australia dengan blok tersebut, di tengah meningkatnya pengakuan di Canberra bahwa kawasan ini perlu dikembangkan karena meningkatnya ancaman Tiongkok yang membentuk kembali Indo-Pasifik.

Meski demikian, sikap terhadap Tiongkok di seluruh blok beranggotakan 10 negara tersebut berkisar dari waspada hingga hangat. Perdana Menteri Filipina Ferdinand Marco Jr mengatakan kepada audiensi di Melbourne bahwa negaranya akan meningkatkan hubungan keamanannya dengan AS dan menolak apabila Tiongkok mengabaikan hak maritimnya di Laut Cina Selatan.

Namun, pada konferensi pers bersama dengan Albanese beberapa jam sebelumnya, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengkritik meningkatnya fobia Tiongkok di negara barat. Ketika ditanya oleh wartawan tentang dorongan Tiongkok untuk bergabung dengan kelompok perdagangan regional Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), Albanese dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan keputusan apa pun akan diambil berdasarkan konsensus.

Beijing telah lama berupaya untuk bergabung dengan 12 negara anggota CPTPP, yang mencakup Singapura, Inggris, dan Jepang. Namun negeri itu menghadapi tentangan dari beberapa anggota termasuk Australia atas kebijakan perdagangannya yang bersifat memaksa. (Straitstimes/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya