Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
INDONESIA menjadi salah satu negara yang paling cepat dalam proses menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Terhitung Indonesia hanya membutuhkan waktu selama tujuh bulan hingga sampai ke tahap aksesi keanggotaan. Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto seusai menggelar makan malam dengan perwakilan negara-negara anggota OECD di Jakarta, Rabu (28/2). Baca juga : Ini 3 Mesin Pendorong Ekonomi Nasional "Proses sampai dengan aksesi selama tujuh bulan dianggap salah satu yang tercepat dalam proses yang ada di OECD," kata dia. Airlangga menuturkan, 38 negara anggota OECD sejauh ini memberikan dukungan kepada Indonesia untuk menjadi anggota anyar. Dukungan diberikan lantaran Indonesia dinilai mampu menjaga stabilitas ekonomi di tengah-tengah ketidakpastian dunia. Keanggotaan Indonesia nantinya juga dinilai akan memberikan warna baru. Sebab, jika hal itu terealisasi, maka Indonesia akan menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menjadi anggota OECD. Baca juga : Menko Airlangga: Universitas Jadi Barometer Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Pencetak Generasi Unggul Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan, Indonesia akan mendapatkan banyak manfaat setelah nantinya resmi menjadi anggota OECD. Sebab, organisasi itu memiliki standar regulasi dan kebijakan yang diakui oleh internasional. "Tentunya akan menjadi kemudahan bagi negara-negara tersebut melakukan investasi, melakukan perdagangan, karena mempunyai komitmen dan standard best practices yang sama," jelas Airlangga. Saat ini pemerintah Indonesia tengah menyiapkan peta jalan kebijakan dan regulasi untuk disesuaikan dengan standar OECD. Hal itu akan dibahas pada pertemuan tingkat menteri negara anggota OECD pada Mei 2024. "Kita akan persiapkan itu di tingkat Menteri yang akan dilakukan Mei tahun ini dan tentu kita berharap proses menjadi anggota OECD ini bisa diselesaikan dalam waktu 2-3 tahun," tutur Airlangga. (Z-8) |
Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa yang telah mencapai kesepakatan penting dalam menyelesaikan tahapan akhir perundingan IEU CEPA
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PERBEDAAN sikap antara Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait kebijakan diskon tarif listrik yang dibatalkan dinilai lemah
Indonesia kini menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai US$90 miliar yang diperkirakan akan tumbuh menjadi US$360 miliar pada 2030.
Kerja sama investasi antara Indonesia dan Singapura diperkuat di berbagai sektor strategis seperti infrastruktur, jasa industri, transisi energi, kesehatan, dan fasilitasi investasi.
Pertemuan di Paris ini menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Selandia Baru bukan sekadar soal perdagangan, tapi kemitraan strategis yang terus berkembang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved