Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KEGAGALAN sistem e-meterai yang dialami Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) sejak Senin, 19 Februari 2024, telah menimbulkan kritik dan kekecewaan mendalam di kalangan pengguna dan warganet.
Insiden ini tidak hanya menghambat operasional harian pengguna layanan, tapi juga menimbulkan pertanyaan serius mengenai kesiapan Peruri dalam mendukung inisiatif digitalisasi pemerintah.
Platform media sosial seperti Fomo dan Twitter telah menjadi ajang bagi warganet untuk mengungkapkan rasa frustrasi mereka atas ketidakmampuan mengakses layanan e-meterai, sebuah komponen krusial dalam pengesahan dokumen secara digital.
Baca juga : Monitor Keuangan Perusahaan dengan Mudah Lewat QLola by BRI
Salah satunya, cuitan akun @sbubuie di Twitter, “@peruri_id halo min, saya pesen e-meterai di meterai.id kok prosesnya lama sekali ya? Ga kaya di e-meterai.co.id? Tapi Sekarang web e-meterai.co.id masih error. Tolong bantuannya dong, min. Perlu banget buat keperluan yg deadline-nya hari ini banget.”
Keluhan ini bukan hanya datang dari individu, tetapi juga dari beberapa klien korporat besar Peruri, seperti sektor jasa keuangan dan telekomunikasi.
Kegagalan sistem ini juga menimbulkan keraguan atas kapabilitas Peruri dalam menjalankan program-program strategis pemerintah, khususnya terkait dengan inisiatif Govtech Indonesia yang bertujuan untuk mempercepat digitalisasi layanan pemerintah.
Baca juga : Kelola Bisnis Lebih Efisien dengan Supply Chain Management QLola by BRI
Gangguan tersebut juga memicu pertanyaan dari warganet salah satunya cuitan @elwrHN di platform Fomo, “Gimana itu nasib proyek2 Govtech klo udah pindah ke Peruri.”
Ketidaksiapan dan kegagalan dalam mengelola infrastruktur digital yang krusial seperti e-meterai menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat tentang sejauh mana Peruri dapat diandalkan dalam proyek-proyek digitalisasi pemerintah yang lebih luas dan kompleks.
Dalam menghadapi situasi ini, Peruri telah mengeluarkan permohonan maaf dan menyatakan bahwa mereka sedang berupaya memperbaiki masalah tersebut.
Baca juga : Rekam Keuangan Bisnis Lebih Praktis dengan Cash Management QLola by BRI
Namun, tidak adanya kepastian waktu kapan layanan akan kembali normal. Tentunya hal itu menambah kekhawatiran di antara para pengguna.
Pada akhirnya, insiden ini bukan hanya tentang gangguan teknis, melainkan tentang kepercayaan publik terhadap institusi yang seharusnya menjadi tulang punggung digitalisasi pemerintah.
Harapan untuk pemulihan cepat layanan adalah satu hal, namun yang lebih penting adalah pembelajaran dan perbaikan mendasar yang harus dilakukan Peruri untuk menghindari kegagalan serupa di masa depan.
Baca juga : Monitor Keuangan Perusahaan dengan Mudah Lewat QLola by BRI
E- meterai peruri adalah bentuk digital dari meterai fisik yang dikeluarkan oleh Perum Percetakan Uang dan Bilyet Negara (Peruri) di Indonesia.
E- meterai peruri memiliki kegunaan yang sama dengan meterai fisik, yaitu sebagai bukti pembayaran Pajak dan memastikan keabsahan dokumen.
Kegunaan utama dari meterai digital antara lain Pembayaran Pajak, pembuatan akta notaris, kontrak, surat kuasa, dan dokumen-dokumen hukum lainnya.
Maka dari itu, penting untuk memastikan bahwa meterai digital yang digunakan diakui secara sah dapat dikelola secara kredibel dan akuntabel. (S-4)
Aplikasi SPBE Prioritas dirancang untuk menyederhanakan berbagai proses layanan administrasi aparatur sipil negara yang lebih terintegrasi.
Peruri dipercaya sebagai pelaksana GovTech Indonesia karena rekam jejaknya dalam digital security dan pengelolaan layanan elektronik yang aman dan andal.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
Penghargaan yang diraih UMKM binaan Peruri bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari proses panjang pembinaan yang dilakukan secara intensif dan berkelanjutan.
Bencana pergeseran tanah di Purwakarta berdampak pada 56 kepala keluarga (KK) atau 206 jiwa, dengan 84 jiwa (26 KK) di antaranya masih mengungsi.
Program tebus karbon dan penghijauan dalam upaya menjaga kelestarian vegetasi hutan milik Peruri, termasuk penanaman lebih dari 10.000 pohon di 2024.
Roket buatan perusahaan Jepang, Space One, mengalami kegagalan yang dramatis setelah meledak segera setelah peluncuran.
Jika dibiarkan, produksi beras nasional dalam jangka panjang akan semakin buruk sekaligus semakin mempersulit petani menjaga usaha pertanian mereka.
Penempatan caleg tersebut menyesuaikan dengan situasi. Artinya, mereka yang merupakan pemegang BPJS Kesehatan, nanti bisa memilih kelas yang diinginkan.
Layanan kesehatan khusus bagi caleg maupun tim sukses yang terindikasi mengalami gangguan mental itu sudah dibuka akhir 2023 lalu.
Upaya Korea Utara meluncurkan satelit mata-mata ke orbit untuk kali kedua, kembali gagal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved