Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
AKTIVITAS pabrik Tiongkok mengalami kontraksi pada Januari selama empat bulan berturut-turut. Data resmi menunjukkan itu pada Rabu (31/1). Ini seiring upaya Beijing menemukan cara untuk meningkatkan perekonomiannya yang lesu.
Indeks manajer pembelian (PMI)--ukuran utama output pabrik--mencapai 49,2% pada Januari. Ini menurut Biro Statistik Nasional Tiongkok.
Angka tersebut sedikit meningkat dari 49% yang tercatat pada Desember. Namun, itu masih di bawah angka 50% yang memisahkan ekspansi dan kontraksi.
Baca juga : Ini 5 Dampak Situasi Global yang Mesti Diwaspadai Pebisnis
Terakhir kali Tiongkok mengalami peningkatan aktivitas pabrik bulanan ialah pada September. Ketika itu PMI berada pada angka 50,2%.
Angka pada Januari ialah 0,1 poin lebih rendah dari perkiraan kontraksi sebesar 49,3% berdasarkan jajak pendapat para analis Bloomberg.
Pemulihan Tiongkok pascacovid-19 terhenti karena lesunya konsumsi domestik dan menurunnya kepercayaan dunia usaha.
Baca juga : Rambah Kawasan Timur Jakarta, Greenwoods Group Kembangkan Citaville Cibubur
Krisis berkepanjangan di sektor properti--yang telah lama menjadi pendorong pertumbuhan penting--juga mengurangi optimisme. Begitu pula dengan melonjaknya pengangguran kaum muda dan perlambatan global yang menyeret turun permintaan terhadap barang-barang Tiongkok.
Para pembuat kebijakan dalam beberapa bulan terakhir mengumumkan serangkaian langkah yang ditargetkan serta penerbitan obligasi negara dalam jumlah besar. Ini bertujuan meningkatkan belanja infrastruktur dan memacu konsumsi.
Hasil yang diperoleh sejauh ini beragam. PMI hanya naik ke wilayah positif sekali dalam 10 bulan terakhir.
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Melambat tapi Lampaui Perkiraan
"Momentum ekonomi masih teredam," kata Zhiwei Zhang, presiden dan kepala ekonom di Pinpoint Asset Management, dalam suatu catatan. "Pemerintah tidak mau meningkatkan konsumsi melalui subsidi fiskal," tambahnya.
Pada 2023, produk domestik bruto negara tersebut meningkat 5,2% hingga mencapai 126 triliun yuan (US$17,8 triliun). Pertumbuhan tersebut merupakan perbaikan dari angka tiga persen yang tercatat pada 2022, tetapi juga merupakan kinerja terlemah sejak 1990, tidak termasuk tahun-tahun pandemi. (AFP/Z-2)
Baca juga : Tiongkok Dibayangi Ledakan Angka Pengangguran
Perluasan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memungkinkan Sozio merespons kebutuhan pelanggan secara lebih cepat dan efektif di seluruh wilayah.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
ANGGOTA DPR RI dari Partai Nasdem, Rachmat Gobel, mengatakan ada perbedaan nyata antara membangun pabrik dan membangun industri.
PENJUALAN MMI sepanjang 2024 meningkat secara signifikan. Pada 2025, perseroan juga akan membangun pabrik popok di Indonesia untuk untuk memperlancar proses bisnis.
Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia menyoroti lambannya kepastian regulasi terkait Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) atas produk partially oriented yarn-drawn textured yarn.
PT Bevananda Mustika menargetkan ekspor ke negara-negara tetangga dalam beberapa tahun ke depan. Salah satu upaya pionir di industri kawat baja Indonesia itu ialah merenovasi pabriknya.
Beijing mendukung masyarakat internasional dalam memperkuat keterlibatan dan dialog dengan pemerintah sementara Afghanistan.
Bedah buku Mengarungi Jejak Merajut Asa 75 Tahun Indonesia-Tiongkok membahas tentang hubungan Indonesia-Tiongkok.
Pelapor Khusus PBB, Francesca Albanese, dalam laporannya menyebut sedikitnya 48 perusahaan yang diduga membantu operasi militer dan sistem pendudukan Israel.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Tiongkok mengimbau komunitas global untuk memperkuat upaya menurunkan ketegangan dan mencegah krisis regional berdampak lebih luas.
PARA pemimpin Iran menyadari bahwa mereka sendiri yang harus melawan AS dan Israel. Republik Islam itu tidak punya jaringan proksi dan sekutu di Timur Tengah dan sekitarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved