Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AKTIVITAS pabrik Tiongkok mengalami kontraksi pada Januari selama empat bulan berturut-turut. Data resmi menunjukkan itu pada Rabu (31/1). Ini seiring upaya Beijing menemukan cara untuk meningkatkan perekonomiannya yang lesu.
Indeks manajer pembelian (PMI)--ukuran utama output pabrik--mencapai 49,2% pada Januari. Ini menurut Biro Statistik Nasional Tiongkok.
Angka tersebut sedikit meningkat dari 49% yang tercatat pada Desember. Namun, itu masih di bawah angka 50% yang memisahkan ekspansi dan kontraksi.
Baca juga : Ini 5 Dampak Situasi Global yang Mesti Diwaspadai Pebisnis
Terakhir kali Tiongkok mengalami peningkatan aktivitas pabrik bulanan ialah pada September. Ketika itu PMI berada pada angka 50,2%.
Angka pada Januari ialah 0,1 poin lebih rendah dari perkiraan kontraksi sebesar 49,3% berdasarkan jajak pendapat para analis Bloomberg.
Pemulihan Tiongkok pascacovid-19 terhenti karena lesunya konsumsi domestik dan menurunnya kepercayaan dunia usaha.
Baca juga : Rambah Kawasan Timur Jakarta, Greenwoods Group Kembangkan Citaville Cibubur
Krisis berkepanjangan di sektor properti--yang telah lama menjadi pendorong pertumbuhan penting--juga mengurangi optimisme. Begitu pula dengan melonjaknya pengangguran kaum muda dan perlambatan global yang menyeret turun permintaan terhadap barang-barang Tiongkok.
Para pembuat kebijakan dalam beberapa bulan terakhir mengumumkan serangkaian langkah yang ditargetkan serta penerbitan obligasi negara dalam jumlah besar. Ini bertujuan meningkatkan belanja infrastruktur dan memacu konsumsi.
Hasil yang diperoleh sejauh ini beragam. PMI hanya naik ke wilayah positif sekali dalam 10 bulan terakhir.
Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Melambat tapi Lampaui Perkiraan
"Momentum ekonomi masih teredam," kata Zhiwei Zhang, presiden dan kepala ekonom di Pinpoint Asset Management, dalam suatu catatan. "Pemerintah tidak mau meningkatkan konsumsi melalui subsidi fiskal," tambahnya.
Pada 2023, produk domestik bruto negara tersebut meningkat 5,2% hingga mencapai 126 triliun yuan (US$17,8 triliun). Pertumbuhan tersebut merupakan perbaikan dari angka tiga persen yang tercatat pada 2022, tetapi juga merupakan kinerja terlemah sejak 1990, tidak termasuk tahun-tahun pandemi. (AFP/Z-2)
Baca juga : Tiongkok Dibayangi Ledakan Angka Pengangguran
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan hilirisasi yang dikawal pemerintah sejak era Presiden Joko Widodo hingga Presiden Prabowo Subianto.
Perusahaan pemrosesan serta pengemasan makanan dan minuman, Tetra Pak meresmikan fasilitas produksi material tahap kedua di Binh Duong, Vietnam.
Perluasan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga memungkinkan Sozio merespons kebutuhan pelanggan secara lebih cepat dan efektif di seluruh wilayah.
Kondisi paling memprihatinkan ditemukan pada PT SBJ yang memiliki 12 tungku peleburan untuk kapasitas 8.816 ton per tahun, namun sama sekali tidak memiliki cerobong.
ANGGOTA DPR RI dari Partai Nasdem, Rachmat Gobel, mengatakan ada perbedaan nyata antara membangun pabrik dan membangun industri.
PENJUALAN MMI sepanjang 2024 meningkat secara signifikan. Pada 2025, perseroan juga akan membangun pabrik popok di Indonesia untuk untuk memperlancar proses bisnis.
Amazon menutup laboratorium riset kecerdasan buatan (AI) miliknya di Shanghai, ditengah persaingan AS dan Tiongkok.
Ekspor dua mineral kritis asal Tiongkok mengalami penurunan drastis dalam tiga bulan terakhir.
TOPAN Wipha menyebabkan hujan deras dan banjir besar di Filipina pada akhir pekan lalu.
HONG Kong ditaksir menelan kerugian 2-3 miliar dolar Hong Kong (sekitar Rp4,15 triliun-Rp6,23 triliun) akibat diterjang Topan Wipha.
TOPAN Wipha melanda wilayah selatan Tiongkok pada Senin (21/7) dengan membawa angin kencang dan hujan deras.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved