Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BEI: Nilai Transaksi Saham Sepekan Tercatat Naik 9,22%

Fetry Wuryasti
20/1/2024 15:42
BEI: Nilai Transaksi Saham Sepekan Tercatat Naik 9,22%
Papan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, beberapa waktu lalu.(MI/Adam Dwi)

DATA perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode tanggal 15 - 19 Januari 2024 mayoritas ditutup pada zona positif. Peningkatan tertinggi dalam sepekan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian saham, yaitu sebesar 9,22% menjadi Rp10,68 triliun dari Rp9,78 triliun pada sepekan yang lalu.

"Kenaikan diikuti oleh rata-rata volume transaksi harian saham sebesar 8,57% selama sepekan, menjadi 18,25 miliar lembar saham dari 16,81 miliar lembar saham pada sepekan lalu," kata Pejabat Sementara Sekretaris Perusahaan PT Bursa Efek Efek Indonesia Kautsar Primadi Nurahmad, Sabtu (20/1/2024).

Rata-rata frekuensi transaksi harian saham meningkat sebesar 1,68% menjadi 1.235.025 kali transaksi dari 1.214.622 kali transaksi pada sepekan lalu.

Baca juga : Jadi Saksi Kasus Korupsi, Mantan Panglima TNI Agus Suhartono Jelaskan Proses Akuisisi SBS

Kapitalisasi pasar sepekan ini juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,6% dari Rp11.420,46 triliun pada sepekan sebelumnya menjadi Rp11.352,54 triliun pada penutupan pekan ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini terkoreksi sebesar 0,19%, ditutup berada pada posisi 7.227,402 dari 7.241,138 pada penutupan pekan lalu. Investor asing pada Jumat (19/1/2024) mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp402,57 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing telah mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp6,32 triliun.

Baca juga : Laut Merah Buat Pasar Saham Dunia Memerah

Selama sepekan dalam periode 15 sampai dengan 19 Januari 2024, terdapat pencatatan surat berharga perpetual, sukuk ijarah berkelanjutan, saham, dan sukuk wakalah berkelanjutan.

Pencatatan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 mengawali pekan ini di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada Senin (15/1), PT Indonesia Infrastructure Finance telah berhasil melakukan penerbitan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 dengan nilai emisi sebesar Rp355.190.000.000.

Kemudian pada Rabu (17/1), Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo Tahap II Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Mora Telematika Indonesia Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp279.630.000.000.

Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Moratelindo Tahap II Tahun 2024 adalah idA+(sy) (Single A Plus Syariah).

Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk. PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) mulai mencatatkan saham perdananya di Papan Pengembangan BEI pada Kamis (18/1).

GRPH merupakan perusahaan ke-8 yang tercatat di BEI pada tahun 2024 dan bergerak pada sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan sub industri Hotel, Resor & Kapal Pesiar.

Pencatatan Sukuk Wakalah Berkelanjutan

Menutup pekan ini, terdapat pencatatan Sukuk Wakalah Berkelanjutan I Medco Power Indonesia Tahap III Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Medco Power Indonesia (MEDP) pada Jumat (19/1) dengan nilai nominal Rp750.000.000.000.

Hasil pemeringkatan Pefindo untuk emisi ini adalah idA(sy)

(Single A Syariah). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 6 emisi dari 5 emiten senilai Rp5,81 triliun.

Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 546 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp461,6 triliun dan USD32,362 juta, diterbitkan oleh 128 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.726,74 triliun dan USD502,1 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp3,25 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan sampai dengan 19 Januari 2024 telah tercatat 8 Perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp1,36 Triliun.

25 Perusahaan dalam Pipeline BEI

Hingga saat ini, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI.

Berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, yaitu sebanyak 2 perusahaan aset skala kecil, atau di bawah Rp50 miliar, lalu sebanyak 17 perusahaan aset skala menengah antar Rp50 miliar - Rp250 miliar, dan ada 6 perusahaan aset skala besar, di atas Rp250 miliar.

Sedangkan hingga saat ini, telah diterbitkan 7 emisi dari 6 penerbit Efek dalam bentuk surat utang dan/atau Sukuk (EBUS), dengan dana yang dihimpun sebesar Rp6,1 triliun.

Sampai dengan 19 Januari 2024 terdapat 8 emisi dari 6 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline yang sebanyak 1 perusahaan dari sektor Material Dasar, 2 perusahaan dari sektor Energi, dan 3 perusahaan dari sektor Keuangan.

"Kemudian untuk Right Issue, masih terdapat 24 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue BEI, didominasi sektor Consumer Cyclicals, dan Keuangan," kata Nyoman. (Z-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya