Headline
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SETELAH tuntas memperbesar porsi kepemilikan saham di PT Bank Maspion, Tbk (BMAS) melalui transaksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) III, grup perbankan asal Thailand tersebut kini memegang porsi kepemilikan sebesar 84,55% saham melalui beberapa entitas.
Entitas tersebut antara lain Kasikorn Vision Financial Company Pte. Ltd (KVF) sebesar 81,10%, Kasikornbank Public Company Limited (KBank) sebesar 2,45% dan PT Kasikorn Vision Financial Indonesia (KVFI) sebesar 1,00%.
RHB Sekuritas Indonesia (RHB) yang bertindak sebagai arranger dari transaksi tersebut, mengungkapkan bahwa PMHMETD III Bank Maspion ini secara total meraup dana hingga Rp3,508 triliun dengan penerbitan saham baru sebanyak 9,48 miliar lembar saham atau sebesar 52,38% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah terlaksananya PMHMETD III.
Baca juga: Harga Saham PGEO Diramal Tembus Rp1.830, ini Alasannya
"Adapun penggunaan dana hasil PMHMETD III setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk meningkatkan penyaluran jumlah kredit atau pinjaman serta kapabilitas perseroan," jelas Gavin Muid Jusuf selaku Head of Capital Markets PT RHB Sekuritas Indonesia.
"Tujuan PMHMETD III ini adalah untuk penguatan modal perseroan yang akan mendukung pengembangan usaha melalui penyaluran kredit, pengembangan jaringan kantor, investasi TI dan pengembangan SDM," kata Gavin Muid Jusuf.
Dalam PMHMETD III ini, KVF telah melaksanakan seluruh HMETD yang diterima sesuai dengan porsi kepemilikannya dan juga melaksanakan sebagian HMETD dari hasil pengalihan oleh KBank dengan total HMETD seluruhnya sebesar 6,23 miliar lembar atau sebesar Rp2,3 triliun.
Baca juga: BBCA akan Bagikan Dividen Interim Rp5,23 Triliun
"KVF juga bertindak sebagai pembeli siaga dalam hal terdapat sisa HMETD yang tidak dilaksanakan. Sementara itu sebagian HMETD milik KBank juga dialihkan kepada KVFI," kata Gavin.
Selaku arranger atas transaksi ini, dijelaskan Gavin, RHB mengungkap tujuan PMHMETD III ini adalah untuk penguatan modal perseroan yang akan mendukung pengembangan usaha melalui penyaluran kredit, pengembangan jaringan kantor, investasi TI dan pengembangan SDM.
"RHB juga melihat langkah ini sebagai salah satu titik positif yang menunjukkan bahwa perbankan di Indonesia masih menjadi sektor yang sangat cerah dan menjanjikan, didukung oleh potensi pertumbuhan ekonomi dan populasi yang besar serta regulasi yang semakin kondusif, sehingga memberikan peluang investasi yang menarik bagi investor," papar Gavin. (RO/S-4)
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
KPK menunggu kehadiran Direktur Utama PT Indal Aluminium Industry (Maspion Group) Alim Markus hari ini, Rabu (24/5).
Alim Markus sejatinya bakal dimintai keterangan terkait dugaan penerimaan gratifikasi yang menjerat mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved