Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Inilah Para Raja Kripto yang Terpuruk

Adiyanto
22/11/2023 19:50
Inilah Para Raja Kripto yang Terpuruk
CEO Binance Changpeng Zhao meninggalkan Pengadilan Distrik AS, di Seattle, Washington, Selasa (21/11)( David Ryder/Getty Images/AFP)

Changpeng Zhao telah lama dikenal sebagai salah satu tokoh perdagangan mata uang kripto yang sukses. Namun, dalam dua tahun terakhir yang bergejolak dalam dunia mata uang digital, bos Binance (bursa kripto terbesar di dunia) itu, akhirnya ‘jatuh’ setelah setelah dia dan perusahaannya mengaku bersalah pada persidangan yang digelar Selasa (21/11). Ia didakwa atas pelanggaran pencucian uang di AS dan menyetujui membayar denda lebih dari US$4 miliar (Rp15,5 triliun),

Menurut profilnya di Bloomberg Billionaires Index, Zhao lahir di Tiongkok pada tahun 1977. Ia pindah bersama keluarganya ke Kanada pada tahun 1980-an dan kemudian mendapatkan gelar di bidang ilmu komputer dari McGill University.

Zhao mendirikan Binance pada tahun 2017 di Shanghai dan berhasil menjadikan perusahaan tersebut menjadi bursa mata uang kripto terbesar di dunia.

Ia menjadi selebritas di dunia kripto dengan 8,7 juta pengikut di X (dulu twitter)  dan menjadi tokoh terkaya di industri yang baru lahir tersebut. Kekayaan bersihnya mencapai puncaknya pada 2022 dengan harta sekitar US$65 miliar, menurut indeks Forbes.

Dengan popularitas dan kekayaan yang meningkat drastis tersebut, operasi Binance semakin diawasi, terlebih ketika perusahaan kripto terkemuka di seluruh dunia mulai terpuruk lantaran kian maraknya penyelidikan terhadap kejahatan keuangan.

Amerika Serikat menuduh Zhao dan Binance melakukan berbagai pelanggaran, termasuk dengan sengaja mengizinkan transaksi dilakukan oleh kelompok militan seperti ISIS dan di yurisdiksi terlarang seperti Korea Utara dan Iran.

Pada Selasa (21/11), Zhao dan perusahaannya mengaku bersalah. Peruasahaannya menyetujui total denda hampir US$4,4 miliar, sementara Zhao akan membayar US$50 juta, menurut dokumen pengadilan.

Zhao mengundurkan diri sebagai CEO Binance. Meskipun dikabarkan akan mempertahankan sahamnya di perusahaan tersebut, ia telah dilarang terlibat dalam bisnisnya.

Sam Bankman-Fried

Jika Zhao merupakan orang terkaya dan terkuat di dunia kripto, Sam Bankman-Fried adalah orang yang paling terkenal dalam bisnis mata uanmg digital tersebut.

Ia lulus dari Institut Teknologi Massachusetts dengan gelar di bidang fisika. Pada tahun 2019, ia mendirikan FTX, yang melejit menjadi perusahaan perdagangan  kripto terbesar kedua di dunia.

Dalam perjalanannya, Bankman-Fried membangun citranya sebagai duta tidak resmi untuk industri mata uang kripto. Ia juga seriang tampil di media dan bahkan di Kongres AS.

Pada suatu saat di tahun 2022, ia memiliki kekayaan bersih sebesar US$24 miliar, menurut Forbes.

Sayangnya, dia telah menempuh jalan yang berbahaya -- timnya menggunakan uang pelanggan untuk segala hal, mulai dari membeli real estat mewah hingga menutupi langkah berisiko yang dilakukan oleh afiliasi Alameda Research.

Semua usahanya akhirnya runtuh ketika hal ini terungkap di media pada November 2022. Dalam beberapa jam, saingannya Binance,  milik CZ Zhao mengatakan akan menjual semua token FTX yang dimilikinya. Hal ini memicu keruntuhan FTX dan kerajaan bisnis Bankman-Fried.

Pada Januari, Fried ditangkap di Bahama dan dinyatakan bersalah pada bulan ini. Jaksa AS menyebut apa yang dilakukan Friedi sebagai salah satu penipuan keuangan terbesar dalam sejarah Amerika.

Dia menghadapi ancaman hukuman 110 tahun penjara. Selama persidangan, pria berusia 31 tahun itu mengaku melakukan "kesalahan" namun membantah mencoba menipu siapa pun.

Do Kwon

Pengusaha Korea Selata, Do Kwon juga ikut mendirikan Terraform Labs pada tahun 2018, yang mengembangkan mata uang kripto TerraUSD dan Luna.

Lulusan Stanford ini berhasil memasarkannya dan menarik miliaran investasi dan sensasi global.

Laporan media di Korea Selatan menggambarkannya sebagai seorang "jenius".

Namun pada bulan Mei tahun lalu, nilai mata uang ini – yang dipasarkan sebagai “stablecoin” – anjlok, menggerus investasi sekitar US$40 miliar dan mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh industri.

Hal ini menyebabkan kerugian lebih dari US$500 miliar di pasar kripto global, menurut data industri Korea.

Para ahli mengatakan Do Kwon -- yang bernama lengkap Kwon Do-kyung -- telah memasarkan skema Ponzi. Ia sempat buron selama berbulan-bulan sebelum akhirnya ditangkap di Montenegro tahun ini.

Dia kini menghadapi berbagai tuntutan pidana di Amerika Serikat dan Korea Selatan. (AFP/M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya