Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Ekonomi Triwulan III 2023 Diperkirakan Tumbuh Melambat

M Ilham Ramadhan Avisena
05/11/2023 14:05
Ekonomi Triwulan III 2023 Diperkirakan Tumbuh Melambat
Siluet pembangunan gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (03/10/2023).(MI/USMAN ISKANDAR)

PEREKONOMIAN Indonesia diperkirakan akan tumbuh melambat dari 5,17% di triwulan II 2023 menjadi 5,05% di triwulan III. Perlambatan itu disebabkan oleh beragam indikator perekonomian yang juga menunjukkan pertumbuhan melambat.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2023 diperkirakan berkisar 5,05% dari triwulan sebelumnya 5,17%," ujar Ekonom dari Bank Permata Josua Pardede saat dihubungi, Minggu (5/11).

Dari sisi pengeluaran, berdasarkan hitungan dia, konsumsi rumah tangga dan investasi diyakini masih memiliki kontribusi terbesar dibandingkan komponen lainnya. Konsumi rumah tangga diperkirakan akan tumbuh 5,14% di triwulan III 2023, melambat dari triwulan sebelumnya yang tercatat 5,23%.

Perlambatan konsumsi rumah tangga terindikasi dari perlambatan laju penjualan ritel pada akhir triwulan III 2023 yang tercatat 1%. Angka tersebut turun jauh dibanding realisasi pertumbuhan di akhir triwulan II yang tercatat 7,9%.

Selain itu, laju pertumbuhan penjualan mobil baik wholesale dan ritel juga tercatat melambat di triwulan III 2023. Keduanya, kata Josua, mengalami pertumbuhan minus 12,0% dan minus 8,8%. Padahal di triwulan sebelumnya keduanya mencatat pertumbuhan 5,8% dan 1,9%.

Laju penjualan motor pada triwulan III 2023 juga tercatat melambat menjadi 11,3% dari triwulan sebelumnya yang tercatat 40%. Kendati begitu, Josua menilai konsumsi rumah tangga cenderung masih solid pertumbuhannya pada triwulan III dibandingkan komponen lainnya.

"Itu terindikasi dari indikator inflasi dimana per akhir triwulan III 2023 inflasi tercatat rendah di kisaran 2,28%, sejalan dengan normalisasi dampak penyesuaian harga BBM pada tahun lalu. Selain itu, indikator nilai tukar petani pada triwulan III 2023 juga menunjukkan tren meningkat dibandingkan dengan akhir triwulan II 2023," terangnya.

Sedangkan Investasi atau Penanaman Modal Tetap Bruto (PMTB) pada triwulan III 2023 diperkirakan tumbuh sekitar 5,54%. Angka itu lebih tinggi dari realisasi triwulan sebelumnya yang tercatat 4,63%.

Peningkatan laju investasi didorong oleh investasi bangunan yang terindikasi dari penjualan semen sepanjang triwulan III 2023 tercatat tumbuh 6,8%, lebih baik dari triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh minus 3,1%yoy.

Sementara itu, investasi non-bangunan diperkirakan cenderung melambat, terindikasi oleh penjualan alat berat pada triwulan III 2023 tercatat tumbuh minus 14,2% dari triwulan sebelumnya 4,1%.

Baca juga:

Kemajuan Teknologi Dinilai Ikut Turut Serta Mengakselerasi Perekonomian Indonesia

Peran Sektor Transportasi untuk Kemajuan Perekonomian

"Penurunan laju penjualan alat berat dipengaruhi oleh penurunan harga komoditas, terutama batu bara di tengah perlambatan ekonomi global pada tahun ini. Perlambatan investasi non-bangunan juga terindikasi dari perlambatan impor barang modal pada triwuwlan III 2023 yang tercatat 0,9% dari triwulan sebelumnya 17,7%," urai Josua.

Sementara itu, belanja pemerintah pada triwulan III 2023 diperkirakan tumbuh 8,27%, melambat bila dibanding realisasi belanja triwulan sebelumnya yang tercatat 10,62%. Belanja pemerintah diproyeksikan akan mempertahankan pertumbuhan yang kuat, meskipun pada kecepatan yang lebih lambat.

Hal tersebut disebabkan oleh APBN 2023 yang terus menunjukkan surplus pada September 2023, mengindikasikan adanya pengetatan fiskal. "Pengeluaran diperkirakan akan mendapatkan momentum pada triwulan IV 2023, didorong oleh persiapan pemilihan umum 2024 dan peningkatan pengeluaran untuk subsidi dan bantuan sosial," terang Josua.

Adapun ekspor dan impor berpotensi akan kembali mengalami kontraksi pada triwulan III 2023, mencerminkan meningkatnya kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. Situasi ini telah menyebabkan penurunan volume perdagangan global dan penyempitan surplus perdagangan Indonesia. Laju ekspor dan impor pada triwulan III 2023 diperkirakan berkisar masing-masing minus 4,67% dan minus 5,24%.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan optimistis pertumbuhan ekonomi triwulan III 2023 akan berada di atas 5%. Menurutnya kondisi perekonomian Indonesia masih relatif solid dan berkinerja cukup baik.

Dia bahkan meyakini perekonomian sepanjang 2023 akan tumbuh 5,1%, berada di rentang sasaran target pertumbuhan tahun ini. "Keseluruhan tahun pertumbuhan terjaga di 5% atau di atasnya, kita optimistis juga di triwulan III," ujarnya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan, Jumat (3/11).

Sementara Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia dalam laporan seri analisis makroekonomi memproyeksikan ekonomi triwulan III 2023 akan berada di kisaran 5,05% hingga 5,09%. Untuk keseluruhan tahun, ekonomi diperkirakan tumbuh di kisaran 5,0% hingga 5,1%. (Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya