Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
BANK sentral Brasil memangkas suku bunga utamanya setengah poin pada Rabu (1/11) untuk ketiga kali berturut-turut. Alasannya, tren disinflasi di tengah lingkungan global yang mengancam.
Sejalan dengan ekspektasi pasar, komite kebijakan moneter bank memilih menurunkan suku bunga acuan Selic menjadi 12,25%. Langkah ini sejalan dengan pelonggaran yang diharapkan oleh Presiden Luiz Inacio Lula da Silva akan mendorong perekonomian terbesar di Amerika Latin itu.
Dalam satu pernyataan, komite tersebut mengatakan, "Lingkungan global sedang buruk, karena penaikan suku bunga jangka panjang di Amerika Serikat, masih tingginya inflasi inti di banyak negara, dan ketegangan geopolitik baru." Federal Reserve AS pada Rabu pagi memutuskan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun untuk pertemuan kedua berturut-turut.
Baca juga: Industri Penerbangan Rusia yang Sempoyongan akibat Disanksi Barat
Sementara itu, komite kebijakan moneter Brasil mengatakan lingkungan global, "Membutuhkan perhatian dan kehati-hatian dari negara-negara berkembang," serta, "Ketenangan dan moderasi dalam pelaksanaan kebijakan moneter." Dihantui sejarah hiperinflasi, Brasil mengalami salah satu siklus pengetatan moneter paling agresif di dunia ketika pandemi covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina membuat harga global melonjak pada awal 2021.
Bank tersebut memulai siklus pelonggaran pada Agustus untuk menandai penurunan suku bunga pertamanya dalam tiga tahun. Komite tersebut mengatakan pada Rabu bahwa inflasi konsumen utama, "Masih berada pada jalur disinflasi, tetapi terus berada di atas interval toleransi di sekitar target."
Baca juga: Produsen Kakao dan Cokelat Barry Callebaut Gandakan Bisnis di Asia
Ia menambahkan bahwa "Berbagai ukuran inflasi yang mendasarinya tetap berada di atas target inflasi." Pada September, tingkat inflasi tahunan mencapai 5,19% atau meningkat selama tiga bulan berturut-turut dan melampaui batas target bank sentral sebesar 4,75%.
"Komite menilai situasi saat ini lebih tidak pasti dibandingkan biasanya dan memerlukan kehati-hatian dalam penerapan kebijakan moneter," kata pernyataan itu. Pihaknya mengantisipasi pengurangan lebih lanjut dengan besaran yang sama pada pertemuan berikutnya dan menilai, "Kecepatan ini tepat untuk mempertahankan kebijakan moneter kontraktif yang diperlukan untuk proses disinflasi." (AFP/Z-2)
Polisi Brasil ungkap dokumen di ponsel mantan presiden Jair Bolsonaro menunjukan rencana pelarian ke Argentina.
Putra mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Eduardo Bolsonaro, puji Presiden AS Donald Trump yang memberlakukan tarif impor 50%.
Mahkamah Agung longgarkan syarat tahanan rmah presiden Brasil Jair Bolsonaro, mengizinkan anggota keluarga mengunjunginya.
Mahkamah Agung Brasil perintahkan mantan Presiden Jair Bolsonaro menjalani tahanan rumah usai melanggar perintah pembatasan.
Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif 50% pada impor dari Brasil.
Menteri Koperasi (Menkop) Republik Indonesia Budi Arie Setiadi menerima kunjungan resmi Joesley Batista, pemilik utama J&F Investimentos, konglomerasi asal Brasi.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
The Fed mempertahankan suku bunga dengan kisaran 4,25%-4,5%, meski ada tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved