Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Brasil Pangkas Suku Bunga Ketiga Kali Berturut-turut

Wisnu Arto Subari
02/11/2023 07:54
Brasil Pangkas Suku Bunga Ketiga Kali Berturut-turut
Foto jarak dekat dari satu koin asli Brasil, diambil di Rio de Janeiro, Brasil, pada 29 Agustus 2022.(AFP/Mauro Pimentel.)

BANK sentral Brasil memangkas suku bunga utamanya setengah poin pada Rabu (1/11) untuk ketiga kali berturut-turut. Alasannya, tren disinflasi di tengah lingkungan global yang mengancam.

Sejalan dengan ekspektasi pasar, komite kebijakan moneter bank memilih menurunkan suku bunga acuan Selic menjadi 12,25%. Langkah ini sejalan dengan pelonggaran yang diharapkan oleh Presiden Luiz Inacio Lula da Silva akan mendorong perekonomian terbesar di Amerika Latin itu.

Dalam satu pernyataan, komite tersebut mengatakan, "Lingkungan global sedang buruk, karena penaikan suku bunga jangka panjang di Amerika Serikat, masih tingginya inflasi inti di banyak negara, dan ketegangan geopolitik baru." Federal Reserve AS pada Rabu pagi memutuskan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun untuk pertemuan kedua berturut-turut.

Baca juga: Industri Penerbangan Rusia yang Sempoyongan akibat Disanksi Barat

Sementara itu, komite kebijakan moneter Brasil mengatakan lingkungan global, "Membutuhkan perhatian dan kehati-hatian dari negara-negara berkembang," serta, "Ketenangan dan moderasi dalam pelaksanaan kebijakan moneter." Dihantui sejarah hiperinflasi, Brasil mengalami salah satu siklus pengetatan moneter paling agresif di dunia ketika pandemi covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina membuat harga global melonjak pada awal 2021.

Bank tersebut memulai siklus pelonggaran pada Agustus untuk menandai penurunan suku bunga pertamanya dalam tiga tahun. Komite tersebut mengatakan pada Rabu bahwa inflasi konsumen utama, "Masih berada pada jalur disinflasi, tetapi terus berada di atas interval toleransi di sekitar target."

Baca juga: Produsen Kakao dan Cokelat Barry Callebaut Gandakan Bisnis di Asia

Ia menambahkan bahwa "Berbagai ukuran inflasi yang mendasarinya tetap berada di atas target inflasi." Pada September, tingkat inflasi tahunan mencapai 5,19% atau meningkat selama tiga bulan berturut-turut dan melampaui batas target bank sentral sebesar 4,75%.

"Komite menilai situasi saat ini lebih tidak pasti dibandingkan biasanya dan memerlukan kehati-hatian dalam penerapan kebijakan moneter," kata pernyataan itu. Pihaknya mengantisipasi pengurangan lebih lanjut dengan besaran yang sama pada pertemuan berikutnya dan menilai, "Kecepatan ini tepat untuk mempertahankan kebijakan moneter kontraktif yang diperlukan untuk proses disinflasi." (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya