Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BANK sentral Brasil memangkas suku bunga utamanya setengah poin pada Rabu (1/11) untuk ketiga kali berturut-turut. Alasannya, tren disinflasi di tengah lingkungan global yang mengancam.
Sejalan dengan ekspektasi pasar, komite kebijakan moneter bank memilih menurunkan suku bunga acuan Selic menjadi 12,25%. Langkah ini sejalan dengan pelonggaran yang diharapkan oleh Presiden Luiz Inacio Lula da Silva akan mendorong perekonomian terbesar di Amerika Latin itu.
Dalam satu pernyataan, komite tersebut mengatakan, "Lingkungan global sedang buruk, karena penaikan suku bunga jangka panjang di Amerika Serikat, masih tingginya inflasi inti di banyak negara, dan ketegangan geopolitik baru." Federal Reserve AS pada Rabu pagi memutuskan mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun untuk pertemuan kedua berturut-turut.
Baca juga: Industri Penerbangan Rusia yang Sempoyongan akibat Disanksi Barat
Sementara itu, komite kebijakan moneter Brasil mengatakan lingkungan global, "Membutuhkan perhatian dan kehati-hatian dari negara-negara berkembang," serta, "Ketenangan dan moderasi dalam pelaksanaan kebijakan moneter." Dihantui sejarah hiperinflasi, Brasil mengalami salah satu siklus pengetatan moneter paling agresif di dunia ketika pandemi covid-19 dan invasi Rusia ke Ukraina membuat harga global melonjak pada awal 2021.
Bank tersebut memulai siklus pelonggaran pada Agustus untuk menandai penurunan suku bunga pertamanya dalam tiga tahun. Komite tersebut mengatakan pada Rabu bahwa inflasi konsumen utama, "Masih berada pada jalur disinflasi, tetapi terus berada di atas interval toleransi di sekitar target."
Baca juga: Produsen Kakao dan Cokelat Barry Callebaut Gandakan Bisnis di Asia
Ia menambahkan bahwa "Berbagai ukuran inflasi yang mendasarinya tetap berada di atas target inflasi." Pada September, tingkat inflasi tahunan mencapai 5,19% atau meningkat selama tiga bulan berturut-turut dan melampaui batas target bank sentral sebesar 4,75%.
"Komite menilai situasi saat ini lebih tidak pasti dibandingkan biasanya dan memerlukan kehati-hatian dalam penerapan kebijakan moneter," kata pernyataan itu. Pihaknya mengantisipasi pengurangan lebih lanjut dengan besaran yang sama pada pertemuan berikutnya dan menilai, "Kecepatan ini tepat untuk mempertahankan kebijakan moneter kontraktif yang diperlukan untuk proses disinflasi." (AFP/Z-2)
Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengenakan tarif 50% pada impor dari Brasil.
Menteri Koperasi (Menkop) Republik Indonesia Budi Arie Setiadi menerima kunjungan resmi Joesley Batista, pemilik utama J&F Investimentos, konglomerasi asal Brasi.
UU baru Brasil yang menyederhanakan perizinan proyek infrastruktur menuai kritik PBB, karena berisiko merusak hutan Amazon dan melanggar hak masyarakat adat.
Brasil berencana bergabung dengan Afrika Selatan untuk menggugat Israel melakukan genosida di Gaza.
Hakim Mahkamah Agung Brasil Alexandre de Moraes mengancam akan penjarakan mantan presiden Jair Bolsonaro karena melanggar larangan penggunaan media sosial.
Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva menegaskan Donald Trump dipilih untuk memimpin AS, “bukan menjadi kaisar dunia”.
The Fed mempertahankan suku bunga dengan kisaran 4,25%-4,5%, meski ada tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved