Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENCURIAN dan perusakan pipa distribusi BBM milik Pertamina, seperti terjadi di Belawan, Sumatra Utara, dinilai sangat membahayakan tidak hanya bagi diri sendiri namun juga masyarakat sekitar.
"Masyarakat harus menyadari bahaya tersebut, sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali," kata pengamat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Juwari melalui telepon di Jakarta, Rabu (1/11).
Baca juga: Pipa Pertamina Terbakar di Medan, Apa Penyebabnya?
Menurut dia, peningkatan pemahaman masyarakat memang sangat diperlukan apalagi Pertamina sebenarnya sudah melakukan berbagai upaya pengamanan, termasuk upaya preventif seperti pemagaran dan berbagai tulisan peringatan.
"Persoalannya memang (kurangnya pemahaman) pada masyarakat," katanya menanggapi dugaan pencurian BBM di Belawan yang terjadi pekan lalu atau Kamis (26/10).
Pada kejadian tersebut, pelaku melubangi pipa distribusi BBM sehingga bocor dan terjadi kebakaran. Akibatnya, dua warga mengalami luka bakar, yaitu YS, 31, ibu rumah tangga, dan seorang anak laki-laki AI, 13.
Karena itu, Juwari mendorong pihak terkait untuk terus memberi pemahaman dan penyuluhan kepada masyarakat, terutama mereka yang berada di wilayah jalur pipa Pertamina.
"Jadi prinsipnya, poin utama adalah timbulnya kesadaran masyarakat terkait bahaya tersebut. Mengenai pihak yang menyampaikan, apakah Pertamina, pemda atau instansi terkait, harus ada pembagian tugas yang tepat dan kesepakatan. Supaya tidak tumpang tindih," ujarnya.
Baca juga: Pertamina: Kebakaran Depo Plumpang Terjadi di Pipa Penyalur BBM
Dikatakannya, dalam penyuluhan harus disampaikan keberadaan pipa yang memiliki risiko bahaya tersebut. Masyarakat juga diminta melaporkan jika melihat kondisi tertentu, misal gas keluar, bau menyengat dan sebagainya.
Hal itu, menurut dia, agar masyarakat paham bahwa ada dampak dan bahayanya. Dengan demikian mereka tidak akan melakukan sesuatu yang membahayakan diri sendiri.
Masyarakat yang akhirnya memiliki kesadaran tersebut, menurut Juwari, bisa dikategorikan sebagai layer tertinggi, mereka paham dan akan memberitahu ke Pertamina jika ada yang mencurigakan sehingga saling menjaga aset dan keselamatan.
Adapun lapisan kedua adalah mereka yang paham atas bahaya tersebut, tetapi tidak segera melapor kalau menemukan hal yang membahayakan. Terakhir, lapisan terendah adalah mereka yang tahu bahaya, tetapi tetap mencuri dan merusak pipa BBM.
"Karena itu, penting upaya penyuluhan secara terus-menerus kepada masyarakat," pungkas Juwari. (Ant/S-2)
Pihak KPKP dan warga mengecek ke dalam rumah terkait laporan yang katanya banyak anjing sehingga melanggar kesepakatan dan Pergub itu tidak terbukti.
Pengaduan soal jalan rusak mendominasi sejak awal tahun ini dengan sebanyak 7.225 aduan disusul aduan soal pohon sebanyak 4.226 aduan.
PULUHAN pengguna angkutan umum yang membayar tarif normal saat tarif Rp1 HUT DKI Jakarta pada 22 Juni lalu akan mendapatkan refund atau pengembalian dana.
PERUBAHAN nama halte TransJakarta menuai kritik dari masyarakat karena tanpa sosialisasi. DPRD DKI Jakarta minta PT TransJakarta merespons keluhan tersebut.
Kategori laporan tertinggi pada SP4N-LAPOR di Tangsel didominasi oleh masalah pencemaran lingkungan sebanyak 68 aduan
Karyoto menambahkan Polda Metro Jaya mulai mengimplementasikan langkah nyata untuk memperkuat respons cepat terhadap aduan masyarakat.
Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi memastikan kebakaran tersebut merenggut satu korban jiwa.
PENYEBAB meledak dan terbakarnya pipa bahan bakar minyak (BBM) Pertamina Dex di pinggir tol Purbaleunyi Km 130 Kota Cimahi, Jawa Barat,
Pada beberapa bulan lalu pihak KCIC telah berkoordinasi dengan Pertamina mengenai rencana pengerjaan proyek kereta api cepat di sekitar jalur tersebut.
Direktur Eksekutif Youth Climatree Indonesia Robert E. Sudarwan mengapresiasi PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) atas komitmen terhadap alam Lampung.
KEBAKARAN lahan melanda kawasan rawa gambut di Kecamatan Betara, Kabupaten, Tanjungjabung Barat, Jambi, Jumat siang (17/5).
Sebagai antisipasi keselamatan, Pertamina juga mengevakuasi warga Desa Tasikharjo yang berada di sekitar area kebocoran,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved