Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Apindo Berharap Nilai Tukar Rupiah yang Melemah Dapat Ditahan

Fetry Wuryasti
24/10/2023 16:55
Apindo Berharap Nilai Tukar Rupiah yang Melemah Dapat Ditahan
Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero Tbk, Jakarta, Selasa (31/1/2023).(Antara/Reno Esnir.)

NILAI tukar rupiah pada sesi II perdagangan Selasa (24/10) berada di kisaran 15.845,95 per dolar AS. Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan lemahnya rupiah sudah sangat berdampak ke perusahaan.

"Ini alasan BI harus menaikkan suku bunga bank sentral BI-7DRRR, agar pelemahan rupiahnya tidak semakin berlanjut dan bisa ditahan. Namun pelemahan rupiah sangat berdampak kepada perusahaan," kata Shinta, ditemui di 11th US-Indonesia Investment Summit, Selasa (24/10).

Dampak rupiah melemah terutama sangat terasa pada perusahaan yang mengandalkan bahan baku untuk produksi mereka. Apalagi 70% bahan baku di industri di Indonesia masih impor.

Selain itu, dampak pelemahan rupiah juga berimbas pada utang-utang perusahaan yang banyak dalam mata uang dolar AS. "Ini sesuatu yang tidak terhindarkan. Makanya harus dijaga sekarang bagaimana caranya, agar pelemahan jangan sampai terus menerus. Ini yang harus kita perhatikan," kata Shinta.

Di sisi lain, pengusaha juga tidak mungkin menaikkan biaya produk sebagai akibat kenaikan harga bahan baku. "Konsumen kita juga daya belinya terbatas. Jadi pengusaha tidak bisa asal passing harga produk ke konsumen. Kenaikan harga juga baru terjadi di tahun lalu. Jadi tidak mungkin harga produk terus menerus naik," kata Shinta.

Apindo berharap suku bunga tidak terus menerus naik dan tidak sampai terlalu banyak merambat ke suku bunga pinjaman. "Sebab insentif pun tidak bisa terus menerus menolong. Maka yang harus dijaga rupiah dan suku bunga," kata Shinta.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mengendalikan pelemahan nilai tukar rupiah. Kemenkeu terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia sampai batas tertentu. Sebab di sisi lain memang kondisi global yang sedang tidak mudah.

Akan tetapi dari ukuran yang mereka cermati, bahwa pelemahan rupiah relatif lebih baik daripada negara lain. "Misalnya kami maintain rupiah sampai bulan lalu masih terapresiasi dibandingkan awal tahun. Jadi walaupun kita depresiasi 15.800 hari ini, itu masih depresiasi 1%. Banyak negara lain sudah depresiasi 10%," kata Febrio.

Febrio juga menjelaskan fenomena rupiah melemah akhir-akhir ini penyebabnya bukan faktor domestik, tetapi dolar AS yang memang sangat menguat. "Dolar AS menguat karena negara tersebut sedang butuh membiayai defisitnya AS yang melebar sangat tajam. Ini menjadi faktor eksternal," kata Febrio.

Bersama-sama, Kemenkeu dan Bank Indonesia sebagai otoritas moneter maupun pemerintah dan otoritas fiskal akan berkoordinasi menghadapi ketidakpastian. Kemenkeu, kata Febrio, akan mengumumkan inisiasi kebijakan mengantisipasi pelemahan rupiah dan kenaikan tingkat suku bunga, setelah dari Bank Indonesia menaikkan suku bunga bank sentral. Tujuannya untuk menjaga daya beli masyarakat.

"Sebab inflasi memang terjaga, khususnya inflasi pangan. Karenanya, fokus utama menjaga daya beli masyarakat. Kemudian, untuk menjaga momentum pertumbuhan, tidak hanya 2023 tetapi juga 2024," kata Febrio. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya