Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) melakukan dukungan penguatan terhadap Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI). Salah satu komoditas unggulan perkebunan yang memiliki produk turunan gula yaitu tebu. Gula merupakan salah satu komoditas pangan strategis nasional.
Sesuai dengan Perpres Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol Sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel), Kementan memiliki tugas meningkatkan pembinaan, bimbingan teknis, dan pendampingan kepada petani tebu dalam rangka peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu tebu giling yang berdaya saing, dan meningkatkan akses pendanaan melalui lembaga keuangan kepada petani tebu.
Sebagai langkah awal menindaklanjuti Perpres dimaksud, Direktur Jenderal Perkebunan (Dirjenbun) Andi Nur Alam Syah melakukan upaya percepatan melalui sosialisasi, pertemuan, pembinaan, penguatan regulasi, kolaborasi dan kerjasama dengan seluruh stakeholder komoditas tebu dengan melakukan sosialisasi Perpres dan program strategis Tebu Nasional pada Jumat (13/10), di Direktorat Perkebunan di Jakarta.
Baca juga: Menperin Akselerasi Pemenuhan Target Swasembada Gula 2028
Untuk memperkuat regulasi terkait perkebunan tebu dan swasembada gula, Ditjenbun saat ini tengah melakukan perubahan Permentan No 53 Tahun 2015 tentang Pedoman Budidaya Tebu Giling yang Baik (GAP For Sugar Cane) dan menambahkan substansi mengenai kemitraan petani tebu rakyat dan perusahaan gula.
Selain penguatan regulasi, Ditjenbun juga memberikan ruang dan dukungan kepada Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia (P3GI) untuk bekerjasama dengan pelaku usaha yang bergerak pada produksi gula.
Bentuk penguatan yang dilakukan salah satunya adalah memfasilitasi penandatanganan MoU P3GI dengan PT Pabrik Gula Rajawali I, PT Pabrik Gula Rajawali II, dan Gabungan Produsen Gula yang disaksikan langsung oleh Dirjenbun terkait kerjasama riset dan pemanfaatan hasil riset perkebunan tebu untuk peningkatan produktivitas perkebunan tebu dengan ruang lingkup kegiatan riset maupun hal yang lain.
Baca juga: Tingkatkan Protas Tebu Menuju Swasembada Gula Nasional
“Kita petakan kemampuan benih kita, P3GI sanggup membantu sampai mana, kalau perlu varietas yang sudah tidak produktif diganti, kita harus tahu kapan pelaku usaha melakukan penanaman dan panen, berapa raw sugar yang masuk, itu semua kita lakukan demi terjadinya swasembada gula nasional,” ungkap Dirjenbun Andi Nur.
Dalam sambutannya Dr Iman Yani Harahap selaku Direktur Riset Perkebunan Nusantara mengatakan, P3GI siap mendukung swasembada gula dengan menyediakan benih unggul bersertifikat yang merupakan salah satu faktor penting dalam produksi tebu. Penggunaan benih tebu unggul bersertifikat dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tebu serta produksi gula.
Pada kesempatan lain Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi memberikan arahan agar mengembalikan lagi penguatan lembaga riset pertanian. “Kita akan carikan pola pendanaannya, sarana dan prasarana dan sumber daya manusia memperkuat lembaga riset perkebunan, salah satunya P3GI," lanjut Arief.
Baca juga: Lanjutkan Program Makmur, Petrokimia Gresik Pertahankan Jatim Jadi Lumbung Gula Nasional
Diharapkan dengan adanya penandatangan ini dapat mewujudkan kerja sama dalam penguatan lembaga penelitian, penyediaan benih, jasa pengawalan, dan penelitian berdasarkan prinsip yang saling memperkuat dan menguntungkan dalam upaya peningkatan produktivitas perkebunan tebu.
Jika asupan gizi merata di segala kelas sosial, maka ketimpangan kesempatan mendapatka ilmu pengetahuan akan hilang.
Dwita menyoroti keberhasilan program Kementan, Brigade Pangan, yang telah melibatkan 23 ribu pemuda dengan potensi penghasilan hingga Rp10 juta per bulan.
Swasembada pangan kunci ketahanan nasional. Pelajari strategi, tantangan, dan inovasi mewujudkan kemandirian pangan Indonesia.
PETANI Tebu Bersatu (Petebu) kembali menjaring aspirasi para petani tebu di seluruh pelosok negeri. Di Subang, Jawa Barat, Petebu menggelar sarasehan untuk mewujudkan swasembada gula.
Arman Sulaiman mengajak seluruh insan pertanian melanjutkan swasembada pangan, seperti yang dilakukan pada 2019-2020.
Mentan menyampaikan pujian atas kekompakan Pemda di Jateng dalam meningkatkan produksi pangan wilayah mereka.
Luas lahan tebu di tiga pabrik yang ada di wilayah kerja mereka mencapai 18 ribu hektare. Dari luas lahan tersebut ditargetkan menghasilkan 1,2 juta ton tebu.
Selamatan giling merupakan proses kearifan lokal yang biasa digelar sebelum memulai giling tebu
KEBUTUHAN gula pasir di Indonesia cukup tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan gula di Indonesia, pemerintah terpaksa mengimpor gula sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Dengan memanfaatkan teknologi drone, perusahaan mulai membantu beberapa komunitas petani padi, jagung, dan tebu yang berada di daerah Jawa Timur.
Selain sebagai minuman yang menyegarkan, air tebu juga memiliki beragam manfaat untuk tubuh dan dapat digunakan dalam berbagai keperluan sehari-hari.
Dua petani penggarap tewas, saat dua kelompok petani bersengketa lahan tebu di Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved