Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
PT Solarion Energi Alam (Solarion) melalui anak usahanya PT Ananta Surya Kencana menerima dukungan pendanaan dari PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Fasilitas Pinjaman Berjangka Senior pada 13 Oktober 2023 di kantor IIF.
"Solarion melihat potensi pemanfaatan energi PLTS di Indonesia sangat besar. Hal ini juga didukung dengan banyaknya perusahaan dan kawasan industri di berbagai wilayah di Indonesia yang semakin menyadari pentingnya ESG," ujar Ari Takarianto selaku Direktur PT Ananta Surya Kencana dalam keterangan tertulis, Selasa (17/10).
Ari yang juga menjabat sebagai Chief Project Administrator PT Solarion Energi Alam yang terlibat dalam proyek pengembangan PLTMH di Sumatra dan PLTS Ground Mounted di Australia menyatakan bahwa kerja sama dengan IIF merupakan batu loncatan penting bagi pihaknya, terutama dalam upaya akselerasi pemanfaatan PLTS untuk transisi energi menuju Net Zero Emission. Dukungan pendanaan IIF senilai Rp250 miliar ini akan digunakan untuk pengembangan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), terutama di sektor komersial dan industri.
Baca juga: Perekonomian Inggris kembali Pulih pada Agustus
Saat ini Solarion memiliki project pipeline hingga 300 MWp dan menargetkan pengurangan emisi karbon hingga 338.323-ton CO2 per tahun. Total PLTS yang sudah dan sedang dalam proses pembangunan saat ini mencapai 20 MWp. "Yang belum terbangun tetapi sudah kami pegang deal-nya kurang lebih 30 MW. Secara garis besar, kami banyak menangani klien dari industri tekstil, pengolahan limbah, petrokimia, percetakan, dan consumer goods. Namun ada juga di luar itu seperti industri kecantikan dan sektor pendidikan. Kami berharap dengan pinjaman dari IIF kepada perusahaan kami, konsumen tidak perlu lagi khawatir mengenai investasi yang perlu dikeluarkan jika memasang PLTS karena hal tersebut bisa kami take over dengan skema pembiayaan power rental agreement (PRA) kami," lanjut Ari.
Transisi energi yang sedang terjadi di Indonesia, lanjutnya, membutuhkan visi jangka panjang dan perlu diciptakan ekosistem investasi yang mendukung proses tersebut. Salah satunya seperti Fasiltas Pinjaman Berjangka Senior dari IIF. Studi energi terbarukan menyatakan kapasitas PLTS atap di seluruh Indonesia mampu mencapai 194 GW, tetapi hingga saat ini kurang dari 500 MW yang tercatat telah dibangun.
Baca juga: Inflasi Amerika Serikat Tetap Stabil di September
Dengan target pemenuhan 23% bauran EBT pada 2025 dan pengurangan emisi hingga nol karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060, pemerintah tengah melaksanakan berbagai program percepatan, salah satunya pengembangan PLTS atap pada berbagai sektor termasuk sektor industri. "PLTS Solarion dirancang untuk membantu mengurangi biaya listrik dan meningkatkan laba perusahaan. Bahkan, pemasangan PLTS bisa mengurangi jejak karbon dan menanggulangi dampak kerusakan lingkungan akibat perubahan iklim," tegas Ari.
Senada dengan Solarion, IIF menilai kerja sama pembiayaan yang terjalin merupakan upaya nyata IIF dalam mengakselerasi pertumbuhan infrastruktur berbasis renewable energy di Indonesia demi mendukung tercapainya Net Zero Emission. Reynaldi Hermansjah selaku Presiden Direktur IIF menyampaikan bahwa pihaknya senantiasa mendukung setiap inisiatif proyek infrastruktur, terutama yang memiliki kontribusi besar terhadap masyarakat luas dan mengimplementasi prinsip ESG.
"Kami mengapresiasi inisiatif Solarion dalam upayanya meningkatkan sebaran energi listrik bagi masyarakat tanpa harus mengorbankan lingkungan. IIF sangat mendukung proyek yang memiliki nilai manfaat untuk masyarakat, terlebih mengimplementasi sekaligus mematuhi prinsip ESG," pungkas Reynaldi. (Z-2)
PT Blasfolie Internasional Indonesia, salah satu perusahaan kemasan plastik di Indonesia yang berdiri pada 2015, meresmikan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Percepatan pemanfaatan PLTS Atap khususnya di bangunan pemerintah, fasilitas publik, dan sektor bisnis, di Bali, merupakan satu dari tiga arah kebijakan untuk mewujudkan Bali Mandiri Energi.
Kerja sama ini bersifat eksklusif dan mencakup pengembangan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk kawasan industri yang pasokan listriknya berada dalam cakupan layanan PT Bekasi Power.
Pemerintah Indonesia mengantongi komitmen pendanaan untuk pembangunan PLTS Terapung Saguling sebesar US$60 juta atau setara Rp994,68 miliar dari tiga mitra internasional.
PT PLN bersama dengan perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) asal Uni Emirat Arab, Masdar, menjajaki kerja sama pengembangan kapasitas proyek PLTS Treapung Cirata.
Meski potensi teknis energi terbarukan Indonesia mencapai 3.700 GW, pemanfaatannya masih jauh dari optimal, terutama untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan tenaga bayu (PLTB).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved