Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Kritik Ekonomi Neoliberal, Prabowo: Kekayaan Tidak Menetes ke Bawah

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
01/10/2023 06:40
Kritik Ekonomi Neoliberal, Prabowo: Kekayaan Tidak Menetes ke Bawah
Prabowo Subianto mengatakan konsep ekonomi menetes ke bawah sebagai hal yang keliru.(MI/Adam Dwi)

MENTERI Pertahanan RI yang juga calon presiden dari partai Gerindra Prabowo Subianto berbicara mengenai permasalahan sistem ekonomi yang terjadi saat ini. Prabowo menyinggung soal trickle down economic atau ekonomi menetes ke bawah efek dari filosofi kapitalis neoliberal.

Prabowo mengatakan, orang Indonesia diajarkan untuk selalu bersifat baik sejak usia dini oleh orang tuanya masing-masing. Namun, dirinya mempertanyakan apakah ada orang tua yang mengajarkan anaknya untuk menjadi koruptor.

"Sifat melayu kita salah satu yang diajarkan orang tua adalah, Nak, kalau besar harus jadi orang baik ya? Tidak ada orang tua yang ajarkan, Nak kalau besar kamu harus jadi koruptor ya? Ada tidak? Jangan-jangan ada? Jangan-jangan ada kelompok lain, bangsa lain, yang ajarkan, Nak yang penting anak harus kaya ya tidak perduli caranya bagaimana, persetan dengan yang lain. Ini ternyata ada loh! " ungkap Prabowo saat menjadi pembicara dalam Seminar Kebangsaan Bersama 1000 Guru, Rektor dan Cendekiawan di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9).

Baca juga: PDIP Yakin Gibran Setia

Ia melanjutkan, "Aliran-aliran seperti itu ada filosofinya, namanya kapitalisme neoliberal yang mengajarkan bahwa keserakahan adalah baik yang penting ada pertumbuhan, yang penting kaya raya 1% itu namanya tricle down economics,” tuturnya.

“Jadi yang miskin tidak apa-apa ya nanti tinggal menunggu tetesan ke bawah, masalahnya netesnya itu begitu sampai di bawah kita semua sudah mati,” tambahnya.

Baca juga: Prabowo dan Ganjar Disarankan Gandeng Tokoh NU Sekelas Yenny Wahid

Saat ini, sambung Prabowo, para tokoh dari barat di mana paham ini berasal dan berkembang akhirnya menyadari bahwa tricle down economics itu keliru.

"Tokoh senator Amerika Serikat Hilary Clinton mengatakan bahwa sudah waktunya (tricle down economics) dikubur dalam-dalam. Berikutnya mantan pemimpin IMF Cristine Lagarde dia mengatakan trickle down economics meningkatkan kesenjangan pendapatan menciptakan ketidakadilan di semua negara. Selanjutnya Sri Paus pemimpin agama Katolik dunia mengatakan juga masih saja orang membela teori tricle down economics, mereka begitu lugu dan tidak waspada,” ucapnya.

Bahkan, lanjut Prabowo, Presiden Amerika Joe Biden mengatakan here the simple truth, kebenaran yang sangat sederhana ekonomi menetes ke bawah tidak pernah berhasil.

Menurut Prabowo, Indonesia harus berani meninggalkan paham-paham lain dan harus percaya pada apa yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa, yaitu Ekonomi Pancasila.

"Ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang berada dalam UUD 1945 apa itu? Menurut pendapat saya ini bisa dikaji oleh para pakar harus berdasarkan pancasila. Prinsip utama ekonomi kita berdasarkan azas-azas religius. Tidak boleh bertentangan azas-azas tersebut. Ajaran keserakahan tidak cocok dengan kita.

"Ajaran survival of the fittest tidak cocok dengan kita. Yang lemah harus kita angkat, kita harus juga wujudkan persatuan nasional tidak boleh ada suatu pemikiran bahwa, yang penting daerah saya, satu untuk semua, semua untuk satu itu adalah azas kita," tegas Prabowo.

Prabowo berharap ke depan ekonomi harus egaliter dan kerakyatan. Selain itu harus ada juga keberpihakan kepada yang lemah dan miskin. Ekonomi Indonesia harus menuju keadilan sosial.

"Artinya Ekonomi Pancasila mengambil esensi sosialisme, di mana yang miskin harus diurus oleh negara," kata Prabowo. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya