Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Gandeng Austrade, Privy Siap Perkuat Bisnis di Australia

Media Indonesia
07/9/2023 19:15
Gandeng Austrade, Privy Siap Perkuat Bisnis di Australia
Kedatangan delegasi The Australian Trade and Investment Commission (Austrade) ke kantor Privy di Kawasan Cibis Park, Jakarta. (Dok.Privy)

EKSPANSI memang menjadi salah satu cara seuah perusahaan untuk berkembang. hal itulah yang dilakukan perusahaan rintisan layanan identitas dan tanda tangan digital, Privy.

Mereka tengah bersiap berekspansi bisnis ke Australia setelah meresmikan kantor cabang di Sydney pada awal Juli lalu. Hal itu menjadi langkah awal Privy menjadi perusahaan global di bidang identitas digital (Digital Identity).

Sebelumnya, mereka menerima kunjungan delegasi pemerintah Australia yang dipimpin Menteri Industri dan Sains Australia, The Hon Ed Husic MP. Kunjungan tersebut untuk lebih mengenal mengenai layanan identitas dan tanda tangan digital, sistem keamanan informasi, dan tim manajemen Privy.

Baca juga: Bandara Juanda Tambah Rute Penerbangan Domestik dan ...

Privy juga menyambut kedatangan delegasi The Australian Trade and Investment Commission (Austrade) di Kawasan Cibis Park, Jakarta.  Xavier Simonet selaku CEO Austrade didampingi Senior Trade and Investment Commissioner Austrade, Sally Deane, Senior Investment Manager Austrade, Hanifan Ahda Tarmizi serta Director Investment NSW, Yonathan Wijaya diterima tim manajemen Privy.

"Kami senang dapat mengunjungi kantor baru Privy di Jakarta untuk mendiskusikan investasi dan rencana lebih lanjut soal ekspansi bisnis di Australia. Pembukaan kantor Privy di Sydney menjadi contoh bagus untuk pengembangan investasi yang dilakukan antara pemeritah Australia dan Indonesia. Kami juga senang Austrade dan tim investasi NSW dapat mendukung investasi dan ekspansi bisnis Privy serta meningkatkan hubungan B2B antara Indonesia dan Australia," ungkap Xavier dalam keterangan tertulisnya.

Pertemuan tersebut bertepatan dengan kunjungan Perdana Menteri Anthony Albanese dan Menteri Luar Negeri Penny Wong dalam rangka KTT ASEAN. Kedatangan kedua petinggi pemerintah Australia itu dalam rangka menyampaikan Strategi Ekonomi Asia Tenggara Australia hingga 2040 yang menyoroti perlunya peningkatan investasi dua arah antara Australia dan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. 

Selain itu, kedatangan delegasi Austrade ke kantor Privy diharapkan dapat memperlancar kegiatan bisnis dan perdagangan menggunakan identitas digital serta tanda tangan elektronik tersertifikasi buatan Indonesia di Australia. Asistensi Austrade diharapkan memperkuat ekspansi bisnis serta layanan Privy di Negeri Kangguru.

Baca juga: Kalangan Pengusaha Amerika Apresiasi Iklim Bisnis Indonesia

"Selain pernah membantu perusahaan Indonesia lain untuk berkembang di Australia, beberapa waktu lalu kami juga pernah membantu perusahaan unicorn teknologi berekspansi di Australia. Dengan demikian, ekspansi Privy dapat mendorong perusahaan-perusahaan startup teknologi asal Indonesia lain untuk melebarkan bisnis di Australia," ujar Xavier.

Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh CEO Privy, Marshall Pribadi dan CIO Privy, Krishna Chandra. "Privy menyambut baik kerjasama yang dibangun dengan Austrade untuk menjangkau market yang lebih luas untuk kerja sama dengan perusahaan Australia atau perusahaan lokal dalam meningkatkan hubungan perdagangan dan investasi kedua negara,” ungkap Krishna.

Privy adalah perusahaan rintisan penyedia layanan identitas dan tanda tangan digital. Sebagai perusahaan SaaS (Software as a Service) Indonesia pertama yang melakukan ekspor layanan ke negara maju, Pemerintah Australia menyambut baik dan mendukung ekspansi Privy ke Australia sebagai salah satu manifestasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).

Sebagai Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) yang telah berinduk ke Kominfo, Privy sudah memverifikasi lebih dari 40 juta pengguna individu di Indonesia dan dipercaya oleh lebih dari 2.600 perusahaan, serta lebih dari 150 juta dokumen telah ditandatangani secara digital melalui Privy.

Austrade atau Komisi Perdagangan dan Investasi Australia, adalah badan pemerintahan federal Australia yang bertugas untuk melakukan promosi perdagangan dan investasi, termasuk di dalamnya adalah untuk membantu perusahaan internasional yang ingin melakukan ekspansi dan investasi ke Australia. (RO/A-1)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik