Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Umum Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) Imran Nating mengingatkan kembali anggotanya untuk menjaga integritas dan makin profesional seiring dengan terus berkembangnya organisasi yang saat ini berusia 25 tahun. Bagi Imran, usia 25 tahun bagi sebuah organisasi adalah waktu yang cukup matang untuk terus berkembang, semakin modern, makin dinamis dan makin profesional melayani anggotanya.
"Target dan harapan kami pada HUT AKPI yang ke-25 tahun ini organisasinya makin matang, makin modern, makin dinamis dan makin profesional melayani anggotanya," ungkap Imran saat perayaan HUT AKPI di Jakarta, Senin (28/8). Perayaan HUT AKPI kali ini digelar bersamaan dengan agenda Rapat Anggota Tahunan.
Selain itu, Imran juga berharap agar anggotanya makin profesional dan menjaga integritas dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Hal ini penting kata Imran karena profesi kurator dan pengurus adalah profesi strategis mengelola harta kekayaan debitur.
Baca juga: AKPI Siap Lahirkan Kurator Andal, Profesional dan Berintegritas
"Anda bisa bayangkan jika tidak dikelola dengan profesional, tidak menjaga integritas, maka ini bisa merugikan para kreditur dan tentu debitur sendiri," sambung Imran.
Imran sendiri meyakini, AKPI sejauh ini berkembang dengan sangat baik dan positif dengan pertumbuhan yang luar biasa, baik dari sisi jumlah anggota maupun profesionalisme anggotanya karena kepailitan dan PKPU terus berjalan sehingga anggotanya semakin paham.
Baca juga: AKPI Berkomitmen Lahirkan Kurator dan Pengurus Profesional Berintegritas
Salah satu standard organisasi yang diterapkan di AKPI kata Imran adalah memegang teguh kode etik dan standar profesi secara tegas tanpa ruang abu-abu. Di AKPI kata dia jika terjadi pelanggaran kode etik dan standar profesi maka dewan kehormatan langsung melakukan pemeriksaan.
"Hal ini kami sangat serius sehingga kami juga lakukan update standar profesi, mungkin standar profesi kita ada yang tidak sesuai, itu akan di-update. Kita ada dewan standar profesi namanya yang setiap saat akan meng-update," jelasnya.
Hal lain adalah peningkatan kapasitas anggota yang menurut Imran semakin rutin dilakukan.
Jika sebelumnya pendidikan lanjutan itu hanya dilaksanakan satu kali dalam satu tahun, maka kepemimpinan Imran pendidikan kurator dilakukan dua kali dalam satu tahun.
"Memang anggota wajib satu kali pelatihan bahkan dalam 5 tahun. Tapi pada periode kami, dilaksanakan dua kali pendidikan lanjutan dalam satu tahun.Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas anggota, ngecas ilmu lagi karena lama tidak belajar lagi akan lupa. Jadi itu antara lain langkah-langkah yang kita lakukan untuk menghasilkan kurator dan pengurus yang makin profesional dan pastinya menjaga integritasnya," tukas Imran.
Pada kesempatan yang sama Sekjen AKPI Nien Rafles Siregar menambahkan HUT AKPI kali ini istimewa karena 4 orang pendiri hadir. Diketahui pendiri AKPI adalah Fred BG Tumbuan, Kartini Muljadi, Marjan E. Pane, Jusuf Wibisana, Amir Abadi Jusuf, Jan Hoesada, Jahja Rahmanto, Laksmi Juwita, Tuti Simorangkir, Timur Sukirno, Ferry P. Madian, Ary A. Efendi, Ery Yunasri, dan William Edward Daniel.
"Setidaknya kamu diingatkan kembali makna logo AKPI dengan tiga garis tegak lurus yang artinya AKPI akan selalu berada pada koridornya yaitu menjaga profesionalitas dan berintegritas. Apa yang pendiri dulu rencanakan mudahan masih bisa kita teruskan dan pertahankan di usia 25 tahun dan untuk tahun-tahun yang akan datang," kata Nien.
Ketua Panitia HUT AKPI Novio Manurung menambahkan pula bahwa perayaan HUT AKPI kali ini digelar dalam beberapa rangkaian acara seperti badminton competition, Mini Soccer Cup, Golf Tournament, 9 Ball Championship, Lomba Video Lagu Daerah, dan Lomba Karya Tulis Ilmiah.
"Ini tentu bentuk kebanggan kami pada organisasi ini sebagai yang paling tua dan berharap agar kontribusi AKPI pada bangsa dan negara ini semakin besar," pungkas Novio. (Z-7)
Pentingnya pengawasan publik terhadap bank milik daerah agar transparansi terjaga dan target IPO terpenuhi.
Haji yang humanis, menurut Nasaruddin Umar adalah haji yang mencerminkan kepuasan batin.
Fenomena sosial yang kerap dihadapi di dunia profesional seperti isu ageism, figur kepakaran di era media sosial, dan hubungan kesejahteraan karyawan dengan ambisi perusahaan.
WhatsApp Business adalah aplikasi yang dirancang khusus untuk membantu pemilik usaha kecil dan menengah berkomunikasi lebih efektif dengan pelanggan
Survei terbaru dari LinkedIn, menyebut bahwa 67% dari lebih dari 6.000 tenaga profesional yang disurvei di seluruh Asia Pasifik (APAC) kewalahan dengan perubahan yang terjadi di tempat kerja.
Data LinkedIn juga menunjukkan bahwa skills yang dibutuhkan untuk sejumlah pekerjaan di Indonesia telah berubah 50% sejak 2016.
Dalam sistem hukum ekonomi Indonesia, kurator dan pengurus memainkan peran vital dalam menangani perkara kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
AKPI meningkatkan kapasitas dan memperbarui wawasan dalam menghadapi dinamika perkara kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Martin Nagel sebagai praktisi hukum terkemuda di Indonesia memiliki segudang pengalaman yang tidak perlu diragukan lagi.
Martin Patrick Nagel dan Harvardy Muhammad Iqbal resmi mendeklarasikan pencalonan mereka sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal AKPI 2025-2028.
KOORDINATOR Serikat Pekerja Sritex Group Slamet Kaswanto berpendapat kurator sengaja tidak ingin membayarkan tunjangan hari raya (THR) seluruh karyawan Sritex Group, sebab penetapan PHK
Galeri Nasional menanggapi penundaan pameran tunggal Yos Suprapto yang dijadwalkan untuk dibuka, Kamis (19/12) akibat mundurnya kurator pameran Suwarno Wisetrotomo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved