Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Anggota DEN: PHE Diharapkan Mampu Bersaing dengan Perusahaan Kelas Dunia

Media Indonesia
23/8/2023 15:16
Anggota DEN: PHE Diharapkan Mampu Bersaing dengan Perusahaan Kelas Dunia
Blok Jambi Merang di Desa Kali Berau, Musi Banyuasin, Sumsel, yang dikelola Pertamina lewat anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi (PHE).(Ant)

ANGGOTA Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha mengapresiasi Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai subholding upstream Pertamina.

Tak hanya kinerja operasional yang moncer, tapi juga berbagai ekspansi di luar negeri, seperti Aljazair. Berbagai capaian itu bisa menjadi jalan bagi PHE untuk sejajar dengan perusahaan kelas dunia.

“Kita harus apresiasi berbagai kinerja PHE yang mampu meningkatkan produksi minyak dan gas bumi tahun ini."

"Termasuk meraih kontrak dengan luar negeri, kita harapkan bisa menempatkan PHE sebagai perusahaan yang mampu bersaing dengan international oil company (IOC),” kata Satya dalam keterangan tertulisanya, hari ini.

Baca juga: Jadi Kado HUT RI ke 78, PHE Berhasil Kurangi Emisi Karbon Melebihi Target

Menurut dia, PHE memang harus mampu mengambil peluang di luar negeri. Hal itu juga dilakukan Petrochina hingga bisa dikenal dunia saat ini. “Petrochina juga BUMN tetapi bisa menjadi IOC,” ujar Satya.

Terkait peningkatan produksi PHE, kata Satya, sangat penting dalam menjaga ketahanan energi nasional. Dari sisi DEN, keberhasilan PHE bisa dilihat dari perspektif strategi jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk strategi jangka pendek, lanjutnya, otomatis dengan peningkatan produksi migas di PHE akan menjamin ketersediaan pasok.

“Kalau gas, mempertahankan konsumsi dalam negeri. Adapun ketersediaan pasok minyak untuk mengurangi impor,” ujar Satya.

“Pada jangka panjang, kinerja PHE harus diletakkan ke dalam strategi ketahanan energi yang secara perlahan mengarah pada dekarbonisasi,” ucapnya.

Baca juga: PHE Terus Gali Potensi dan Tingkatkan Keberlangsungan Perusahaan

Praktisi migas Harry Poernomo juga menilai peningkatan produksi bagi perusahaan hulu migas seperti PHE menjadi indikator keberhasilan.

“Baguslah itu. Beban kerja meningkat, produksi juga meningkat. Berarti kinerja perusahaan postif,” ujar Harry.

Naiknya produksi PHE, menurutnya, juga akan mengurangi impor BBM dalam negeri yang pada gilirannya mengurangi pengeluaran devisa untuk impor.

Seperti diketahui, PHE terus membuktikan kinerja luar biasa. Hingga Juni 2023, PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1.046 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) atau peningkatan 8% dari tahun lalu.

Capaian ini didukung penyelesaian rencana kerja pengeboran 7 sumur eksplorasi, 359 sumur pengembangan, 371 workover dan 16.286 well services. PHE juga mencatatkan survei Seismik 3D sepanjang 478 km2.

Baca juga: PHE dan Posco Kerja Sama Pengelolaan di Wilayah Kerja Bunga

Sebelumnya, Corporate Secretary PHE Arya Dwi Paramita mengatakan PHE juga melakukan berbagai capaian strategis.

Antara lain mendapatkan award WK eksplorasi dengan mayoritas sumber daya gas di Peri Mahakam & Bunga di kawasan Indonesia Timur, East Natuna di perbatasan negara Indonesia-Malaysia-Vietnam serta proyek strategis nasional Masela.

Temuan eksplorasi gas di Wilela, Wolai kompleks, dan Mantapu 1-X juga mendukung babak baru ketahanan energi serta transisi gas nasional ke depan. (RO/S-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono
Berita Lainnya