Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kerja Sama BUMN dan Sektor Swasta Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Inklusif

Joan Imanuella Hanna Pangemanan
15/8/2023 08:00
Kerja Sama BUMN dan Sektor Swasta Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Inklusif
Menteri BUMN Erick Thohir (ketiga dari kiri)(MI/Joan Imanuella Hanna Pangemanan)

MEMASUKI era kebangkitan ekonomi domestik, kerja sama antara sektor swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang dapat langsung dirasakan masyarakat. Hal ini terwujud selama periode pandemi covid-19, melalui kerja sama yang efektif antara Pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam mengatasi dampak pandemi serta memajukan pemulihan yang berhasil menjaga stabilitas ekonomi.

Berkaca pada prestasi ini, kolaborasi antara sektor swasta dan Pemerintah menjadi bagian penting dalam percepatan berbagai program pembangunan pemerintah. Sinergi antara sektor swasta, BUMN, dan pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong inklusivitas dan keberlanjutan pembangunan Indonesia, terutama dalam mencapai target Indonesia Emas 2045.

Dalam upaya untuk memperkuat kerja sama ini, Kadin Indonesia telah mengadakan Forum Sinergi BUMN-Swasta. 

Baca juga: Dorong UMKM Go Global, Erick Thohir Perkuat Pembiayaan dan Pendampingan Untuk UMKM Milenial

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menyatakan forum dengan tema Kolaborasi untuk Pembangunan Inklusif ini bertujuan untuk memperkuat komitmen semua pihak dan bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat.

“Dengan adanya hubungan yang saling berkesinambungan dan inklusif antara Pemerintah, BUMN dan Swasta tentu akan berkontribusi dengan signifikan dalam peningkatan taraf ekonomi dan aktivitas ekonomi bangsa,” ujar Arsjad dalam sambutannya di Jakarta, Senin (14/8). 

Hal ini juga didukung oleh perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian ekonomi global. 

Baca juga: Program CSR Makin Seru, PNM Sabet 2 Penghargaan Baru

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada Kuartal II 2023 berhasil mencapai pertumbuhan positif sebesar 5,17% (year on year/yoy) atau 3,86% (quarter to quarter/qtq), serta mencapai pertumbuhan akumulatif pada semester pertama 2023 sebesar 5,11% (cumulative to cumulative/ctc).

Prestasi ini juga menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang telah berada di atas lima persen selama tujuh kuartal berturut-turut. Tidak hanya itu, Indonesia juga kembali menjadi negara berpendapatan menengah atas, berdasarkan klasifikasi Bank Dunia yang diperbarui pada Juli 2023.

Meskipun demikian, Arsjad menilai bahwa tantangan yang signifikan masih ada di masa depan. Tantangan tersebut meliputi harga pangan dan energi yang masih tinggi, meningkatnya risiko geopolitik, kebijakan moneter yang ketat dan agresif dari sebagian besar bank sentral di dunia, serta risiko lain di dalam sistem keuangan global.

"Melihat tantangan ini, maka optimalisasi kolaborasi harus terus terjalin agar seluruh pihak dapat menjalankan dan mengembangkan demokrasi ekonomi secara sinergis,” tambah Arsjad. 

BUMN, dalam hal ini, harus menjadi pelopor dalam sektor-sektor yang belum diminati oleh usaha swasta dan membantu pengembangan ekonomi masyarakat.

Menanggapi hal tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan transformasi BUMN dalam beberapa tahun terakhir terus meningkatkan kinerja BUMN menjadi lebih solid. 

Hal itu tercermin dalam pertumbuhan laba BUMN pada 2022 sebesar Rp250 triliun (setelah mengeluarkan laba satu kali restrukturisasi Garuda), meningkat 100% dari laba 2021 sebesar Rp125 triliun.

Peningkatan ini, kata Erick, berdampak pada kontribusi BUMN terhadap Indonesia, terlihat dari komitmen kontribusi dividen yang mencapai Rp80,6 triliun, kontribusi terhadap pajak sebesar Rp278 triliun, dan kapitalisasi pasar BUMN yang terus meningkat menjadi Rp2.201 triliun pada 2022.

"Selain itu, BUMN yang punya peran sebagai agen pembangunan juga mengerjakan proyek-proyek strategis nasional yang dampaknya dapat dirasakan langsung oleh seluruh masyarakat,” tegas Erick. 

Menurutnya, kita tidak boleh puas, oleh karena itu, untuk meningkatkan kontribusi terhadap ekonomi Indonesia, BUMN perlu mengoptimalkan sinergi dengan swasta termasuk UMKM, dengan memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan masing-masing.

Lebih lanjut, kolaborasi yang kuat antara BUMN dan sektor swasta telah terbukti menjadi motor penggerak utama dalam memajukan ekonomi masyarakat. 

Melalui kerja sama yang sinergis dan terarah, BUMN dan sektor swasta mampu menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan nasional.

Dalam beberapa tahun terakhir, kolaborasi antara BUMN dan sektor swasta telah membuktikan manfaatnya dalam berbagai sektor ekonomi. Kolaborasi ini telah mewujudkan sejumlah proyek besar dan inovatif yang tidak hanya meningkatkan daya saing ekonomi nasional, tetapi juga memberikan peluang pekerjaan baru bagi masyarakat. Investasi bersama dalam infrastruktur, teknologi, energi terbarukan, dan sektor-sektor kunci lainnya telah mendorong terciptanya lapangan kerja yang beragam dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Kombinasi pengalaman jangka panjang BUMN dalam mengelola aset publik dengan fleksibilitas dan inovasi sektor swasta membawa dampak positif pada pelayanan publik dan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, kolaborasi ini juga mendorong transfer pengetahuan dan teknologi, memperkuat kapabilitas lokal, dan mempromosikan pertumbuhan industri nasional yang lebih mandiri," tutup Erick. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya