Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) pada Senin (31/7) secara resmi melaksanakan Pencatatan Saham Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Mereka menjadi emiten ke-52 yang IPO di tahun ini.
Perseroan menawarkan sebanyak 250.000.000 lembar saham baru atau sebanyak 20% dari seluruh total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham, dengan harga penawaran Rp450 per lembar saham, sehingga jumlah keseluruhan dana IPO yang terkumpul sebesar Rp112,5 miliar.
Dana perolehan seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja. Penjamin pelaksana emisi dalam IPO Perseroan, PT Victoria Sekuritas Indonesia, yakin terhadap pertumbuhan dan prospek usaha emiten ke depan pada industri pertambangan Indonesia.
Baca juga: Pertamina Hulu Energi Batal IPO Tahun Ini. Kenapa?
Direktur PT Victoria Sekuritas Indonesia, Wisnu Widodo, mengatakan ini diperkuat dengan private hauling road sepanjang 39 km yang sedang dibangun emiten, guna membuka jalur baru logistik batu bara dari area tambang Kabupaten Muara Enim dan Lahat menuju stasiun muat Gunung Megang.
"Penyelesaian proyek itu secara signifikan akan meningkatkan kinerja Perseroan," kata Wisnu, Senin (31/7).
Baca juga: IPO Jumbo, Saham Amman Menghijau Saat Pembukaan
Direktur Utama RMKO Vincent Saputra mengatakan grup perseroan telah memiliki pengalaman di industri pertambangan lebih dari 15 tahun sejak 2009.
Perseroan mencatatkan dan menawarkan saham untuk bertransformasi dan melanjutkan pertumbuhannya di industri pertambangan tanah air, dengan menciptakan pertumbuhan dan sinergi yang berkelanjutan serta memiliki tata kelola yang lebih baik dan profesional dalam menjalankan kegiatan usahanya. (Z-6)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 26 Agustus 2925, dibuka menguat 14,01 poin atau 0,18% ke posisi 7.940,92.
PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) memproyeksikan indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi menguat ke level 8.000 dalam sepekan mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 25 Agustus 2025, dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94% ke posisi 7.932,57.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 21 Agustus 2025, dibuka melemah 39,99 poin atau 0,50% ke posisi 7.903,83.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 20 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar. Sentimen utamanya akan berasal dari tingkat domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
Prasetyo menilai penolakan tersebut dikarenakan ketidakpahaman kondisi PAM Jaya saat ini.
Keterlibatan sektor properti nasional di pasar modal dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar 500 anggota Realestat Indonesia (REI) DPD DKI Jakarta, hanya sekitar 1% yang IPO.
CHEK juga membukukan laba bersih Rp5,26 miliar dalam periode yang sama
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
PAM Jaya mampu melakukan penawaran saham perdana saat cakupan layanan 85%. Mengingat, dari capaian tersebut, BUMD pengelola air bersih dan air minum tersebut sudah memiliki 2,5 juta pelanggan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved