Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Akhir Pekan, IHSG Dibuka Melemah

Angga Bratadharma
28/7/2023 10:00
Akhir Pekan, IHSG Dibuka Melemah
Layar informasi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/7).(MI/ADAM DWI)

INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (28/7) pagi atau di akhir pekan dibuka menghijau namun tak berapa lama terpental di zona merah seiring minimnya katalis positif baik dari dalam maupun luar negeri. Para investor sebaiknya berhati-hati karena indeks acuan saham diramal lanjutkan pelemahan.

Perdagangan dibuka menguat di posisi 6.896 ketimbang penutupan di hari sebelumnya. Namun tak berapa lama melemah ke 6.878. Level tertinggi pagi ini di 6.904 dan terendah di 6.874. Sebanyak 151 saham menguat, sebanyak 177 saham melemah, dan sebanyak 209 saham stagnan.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat berakhir lebih rendah pada Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), di tengah kekhawatiran atas kemungkinan perubahan kebijakan oleh Bank of Japan (BOJ). Saham menghapus kenaikan awal setelah laporan baru menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari kecepatan yang diharapkan pada kuartal kedua.

Baca juga: IHSG Sore Ini Parkir di Zona Merah

Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 237,40 poin atau 0,67 persen menjadi 35.282,72. Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 29,34 poin atau 0,64 persen menjadi 4.537,41. Nasdaq turun 77,18 poin atau 0,55 persen menjadi 14.050,11.

Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat dan utilitas memimpin penurunan dengan turun masing-masing 2,12 persen dan 1,73 persen. Jasa komunikasi melawan tren dengan naik 0,85 persen.

Saham AS berbalik lebih rendah dalam perdagangan sore, dengan Dow menghentikan kemenangan beruntun bersejarah. Tiga indeks saham utama memangkas kenaikan awal setelah sebuah laporan berita mengatakan Bank of Japan akan membahas toleransi imbal hasil obligasi domestik yang lebih tinggi pada pertemuan kebijakan.

Baca juga: Perlu Dorongan Pemasaran Kewirausahaan agar UMKM Naik Kelas

Bank of Japan dilaporkan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah tetapi mungkin melakukan perubahan kecil untuk memperpanjang jangka waktu program kebijakan pengendalian hasil, yang mengirim imbal hasil treasury AS 10 tahun di atas empat persen, kenaikan satu hari terbesar sejak September.

"Tidak perlu banyak hal untuk menyebabkan aksi jual atau koreksi di pasar saham AS yang sudah overbought. Pada titik tertentu, sesuatu menjadi berita utama yang menarik perhatian pasar, dan investor mengatakan mari lebih berhati-hati, mari mundur --mungkin itulah yang terjadi saat ini," kata Kepala Strategi Global LPL Financial Quincy Krosby. (Medcom/Z-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya