Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (28/7) pagi atau di akhir pekan dibuka menghijau namun tak berapa lama terpental di zona merah seiring minimnya katalis positif baik dari dalam maupun luar negeri. Para investor sebaiknya berhati-hati karena indeks acuan saham diramal lanjutkan pelemahan.
Perdagangan dibuka menguat di posisi 6.896 ketimbang penutupan di hari sebelumnya. Namun tak berapa lama melemah ke 6.878. Level tertinggi pagi ini di 6.904 dan terendah di 6.874. Sebanyak 151 saham menguat, sebanyak 177 saham melemah, dan sebanyak 209 saham stagnan.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat berakhir lebih rendah pada Kamis waktu setempat (Jumat pagi WIB), di tengah kekhawatiran atas kemungkinan perubahan kebijakan oleh Bank of Japan (BOJ). Saham menghapus kenaikan awal setelah laporan baru menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari kecepatan yang diharapkan pada kuartal kedua.
Baca juga: IHSG Sore Ini Parkir di Zona Merah
Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 237,40 poin atau 0,67 persen menjadi 35.282,72. Sedangkan indeks S&P 500 kehilangan 29,34 poin atau 0,64 persen menjadi 4.537,41. Nasdaq turun 77,18 poin atau 0,55 persen menjadi 14.050,11.
Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor real estat dan utilitas memimpin penurunan dengan turun masing-masing 2,12 persen dan 1,73 persen. Jasa komunikasi melawan tren dengan naik 0,85 persen.
Saham AS berbalik lebih rendah dalam perdagangan sore, dengan Dow menghentikan kemenangan beruntun bersejarah. Tiga indeks saham utama memangkas kenaikan awal setelah sebuah laporan berita mengatakan Bank of Japan akan membahas toleransi imbal hasil obligasi domestik yang lebih tinggi pada pertemuan kebijakan.
Baca juga: Perlu Dorongan Pemasaran Kewirausahaan agar UMKM Naik Kelas
Bank of Japan dilaporkan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah tetapi mungkin melakukan perubahan kecil untuk memperpanjang jangka waktu program kebijakan pengendalian hasil, yang mengirim imbal hasil treasury AS 10 tahun di atas empat persen, kenaikan satu hari terbesar sejak September.
"Tidak perlu banyak hal untuk menyebabkan aksi jual atau koreksi di pasar saham AS yang sudah overbought. Pada titik tertentu, sesuatu menjadi berita utama yang menarik perhatian pasar, dan investor mengatakan mari lebih berhati-hati, mari mundur --mungkin itulah yang terjadi saat ini," kata Kepala Strategi Global LPL Financial Quincy Krosby. (Medcom/Z-6)
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved