Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGAMAT Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menilai pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait upaya mengatasi kelangkaan gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kg yang diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu hanya sekedar pernyataan biasa saja.
Menurutnya, pernyataan seperti itu selalu diucapkan oleh pemerintah ketika terjadi kelangkaan gas seperti saat ini. Namun, cara untuk mengatasi kelangkaan tersebut tidak pernah dilakukan oleh pemerintah.
"Saya kira ucapan yang dikatakan oleh Jokowi ini tepat. Namun, pernyataan itu hanya pertanyaan biasa saja karena tidak ada perubahan untuk mengatasi kelangkaan gas LPG 3 kg ini," kata Fahmi kepada Media Indonesia, Senin (24/7).
Baca juga: Elpiji 3 Kg Langka, Jokowi Tegaskan Gas Bersubsidi Hanya untuk Warga Kurang Mampu
Ia mengatakan, kelangkaan gas LPG 3 kg ini sudah terjadi berulang kali, bahkan setiap kelangkaan itu terjadi pasti harga gas LPG 3 kg akan mengalami kenaikan dan rakyat kurang mampu yang akan menjadi korbannya.
"Permasalahan ini selalu berulang, tapi tidak pernah ada cara yang ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasinya. Hampir tidak pernah ada," ujarnya.
Menurut Fahmy, kelangkaan itu bisa terjadi dikarenakan distribusi yang digunakan oleh PT Pertamina selama ini adalah distribusi terbuka dan bukan distribusi tertutup. Sehingga, dengan distribusi terbuka tersebut dapat dimanfaatkan oleh siapapun untuk membeli gas LPG 3 kg tanpa ada sanksi.
Baca juga: Harga Gas Elpiji 3 Kg di Morowali Tembus Rp90 Ribu
Kemudian, lanjut Fahmy, kelangkaan tersebut juga dapat disebabkan oleh adanya migrasi dari pengguna gas LPG 12 kg non subsidi ke gas LPG 3 kg yang bersubsidi.
"Itulah beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan itu selalu terjadi, dan hingga saat ini tidak pernah ada solusinya," ucapnya.
Ubah Sistem Distribusi
Oleh karena itu, ia menegaskan pemerintah harus segera merubah sistem distribusi terbuka tersebut menjadi sistem distribusi tertutup.
Selain itu, Fahmy juga menyarankan agar masyarakat yang kurang mampu tersebut diberikan kartu yang terdapat barcode untuk memudahkan masyarakat kurang mampu dalam membeli dan mendapatkan gas LPG 3 kg dengan harga subsidi.
"Saya kira dengan cara itu akan mengatasi kelangkaan dan subsidi akan lebih tepat sasaran," pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kg, terutama yang bersubdisi, diperuntukkan hanya bagi masyarakat kurang mampu. Oleh sebab itu, presiden meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk mengatasi kelangkaan gas yang terjadi di Provinsi Jawa Timur.
"LPG itu terutama yang bersubsidi ini memang diperebutkan di lapangan. Dan itu hanya untuk yang kurang mampu. Itu yang harus digarisbawahi," tegas presiden seusai meninjau harga kebutuhan pokok di Pasar Bululawang, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Senin (24/7).
PT Pertamina, perusahaan yang mengelola gas negara, terang presiden, berada di bawah tanggung jawab menteri BUMN. Karenanya, dia meminta Erick Thohir untuk menjelaskan alasan kelangkaan gas.
(Z-9)
KELANGKAAN dan permainan harga gas elpiji 3 kg diduga telah menyebabkan horor antrean warga di pangkalan-pangkalan gas maupun agen gas di Aceh.
MULAI 1 Januari 2024, pembelian gas elpiji 3 kg hanya akan tersedia bagi mereka yang terdaftar. Berikut syarat dan cara mendaftar agar Anda terdaftar sebagai pembeli elpiji 3 kg.
Bright Gas 5.5 kg terdapat penyesuaian menjadi Rp90.000 per tabung atau turun Rp6.000, Bright Gas 12 kg dan Elpiji 12 kg menjadi Rp192.000 per tabung atau turun Rp12.000 per tabungnya.
HARGA gas elpiji ukuran 3 kilogram di Palu, Sulawesi Tengah, tembus Rp40 ribu per tabung. Pemerintah diminta turun tangan.
PAGI itu, siswa SDN 01 Tegalrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bernyanyi sembari mencuci tangan di halaman sekolahan.
MASYARAKAT seringkali panik jika terjadi kelangkaan dan kenaikan harga gas elpiji (LPG) karena secara otomatis akan menambah pengeluaran keluarga. Namun, tidak demikian dengan warga Mundu
Kementerian ESDM meninjau dan mengevaluasi kondisi lapangan terkait tata kelola minyak mentah, serta memastikan kualitas dan kuantitas Bahan Bakar Minyak terjaga hingga ke tangan konsumen
Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi energi khususnya gas elpiji 3 kg, Pertamina Patra Niaga menyiapkan tambahan pasokan sebesar 7,38 juta tabung.
Sepanjang awal Juni 2025, program ini menyasar sejumlah daerah di Sulawesi Tengah, dengan fokus utama mengedukasi masyarakat terkait penggunaan LPG yang aman dan benar di tingkat rumah tangga.
Untuk BBM, tersedia cadangan dengan ketahanan 8-13 hari, sedangkan LPG memiliki ketahanan hingga 5 hari.
PTK terus mendukung kebutuhan layanan marine services dalam memperkuat pasokan energi nasional, terutama selama bulan Ramadan dan menjelang Idul Fitri.
Kebijakan sub-pangkalan ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk menghadirkan gas elpiji 3 kg bersubsidi sesuai harga eceran tertinggi (HET) kepada masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved