Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kinerja Turun, Ini 3 Rekomendasi Perbaikan Sistem Logistik Indonesia

Fetry Wuryasti
12/6/2023 16:26
Kinerja Turun, Ini 3 Rekomendasi Perbaikan Sistem Logistik Indonesia
ANGKUTAN PERDANA TOL LAUT PELNI DI PATIMBAN, SUBANG, JAWA BARAT, TAHUN 2022.(Antara)

CHAIRMAN Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan perbaikan logistik harus dilakukan dengan perencanaan lintas kementerian/lembaga negara terkait secara terintegrasi, serta melibatkan para pemangku kepentingan, terutama para pelaku usaha.

“SCI kembali menyampaikan tiga rekomendasi perbaikan sistem logistik Indonesia,” kata Setijadi, Senin (12/6).

Pertama, revisi Perpres 26/2012 tentang Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional untuk menyesuaikan dengan perkembangan bisnis dan perdagangan, teknologi, dan globalisasi selama lebih dari 10 tahun ini.

Baca juga : Menko Airlangga Dorong Implementasi Transformasi Digital Perdagangan Internasional

Kedua, pembentukan bentuk UU logistik karena kebutuhan regulasi yang kuat dalam sektor logistik serta untuk memayungi peraturan-peraturan perundangan di bawahnya. Sebagai gambaran, sektor-sektor transportasi sebagai bagian sistem logistik justru diatur dalam bentuk UU, yaitu: UU 23/2007 tentang Perkeretaapian, UU 17/2008 tentang Pelayaran, UU 1/2009 tentang Penerbangan, dan UU 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Ketiga, pembentukan lembaga permanen bidang logistik karena logistik bersifat multisektoral dan multistakeholders. Sektor logistik terkait dengan sejumlah K/L bahkan beberapa kementerian koordinator, juga menyangkut tidak hanya kepentingan pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah.

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan kinerja logistik Indonesia secara umum menurun tercermin dari Logistics Performance Index (LPI) Indonesia yang turun 17 peringkat pada tahun ini dibandingkan lima tahun lalu. LPI Indonesia kini berada di peringkat 63 dari total 139 negara.

Baca juga : DPR Sahkan UU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah

Sri Mulyani menyebut LPI Indonesia masih perlu diperbaiki terutama pada empat indikator yang mengalami penurunan, yaitu international shipments, logistics competence and quality, timelines, serta tracking and tracing.

Kinerja logistik bergantung pada koordinasi antar Kementerian dan Lembaga (K/L) dalam menyederhanakan setiap prosesnya, sehingga upaya terus menerus memperbaiki sinergi K/L dalam rangka menyederhanakan pelayanan itu menjadi salah satu keharusan.

Sri Mulyani menyampaikan hal itu dalam peluncuran Sistem Indonesia National Single Window (SINSW) Generasi Kedua di Jakarta Jumat lalu (9/6).

Baca juga : KAI Pastikan Pembelian KRL Tiongkok sesuai Spesifikasi Teknis

SCI mengapresiasi peluncuran SINSW tersebut oleh Lembaga National Single Window (LNSW) yang diharapkan akan meningkatkan dan memperluas cakupan layanan yang real time dalam mendukung percepatan pelaksanaan berusaha dan alur proses perdagangan internasional.

SINSW akan lebih memudahkan pelaku usaha dalam penanganan dokumen terkait proses bisnis ekspor-impor yang terintegrasi, transparan, dan efisien.

“SCI mengapresiasi dukungan dan sinergi semua K/L terkait melalui penguatan sistem maupun kelembagaan dalam pengembangan INSW yang menunjukkan perkembangan dan hasil yang baik, sehingga diharapkan dapat mempengaruhi peningkatan kinerja logistik Indonesia,” kata Setijadi. (Z-4)

Baca juga : Sri Mulyani: BLT masih Dibutuhkan untuk Jaga Daya Beli

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum
Berita Lainnya