Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) optimistis industri kreatif, khususnya di sektor kerajinan atau kriya, dapat terus bertumbuh.
Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop UKM Siti Azizah mengungkapkan industri kreatif di Indonesia telah berkembang menjadi industri yang sangat potensial. Kekuatan industri kreatif, khususnya kerajinan, didukung sumber bahan baku alami yang melimpah, keragaman budaya nusantara, dan kearifan lokal dalam bentuk keahlian para perajin
“Negara kita sangat besar dan dikaruniai sumber daya alam yang melimpah serta sumber daya yang kreatif. Itu jadi modal penting dalam mengolah potensi tersebut menjadi usaha dan produk bernilai tinggi,” kata Azizah melalui keterangan resmi, Minggu (21/5).
Baca juga: Plaza Indonesia Next Gen Festival Pacu Generasi Muda Kembangkan Ide Kreatif
Ia menuturkan industri kerajinan nasional berpotensi memberikan sumbangsih besar kepada devisa negara melalui capaian ekspor. Saat ini, kriya menjadi salah satu dari kelompok industri kreatif yang sudah memiliki jaringan pasar luas di mancanegara, seperti Eropa dan Amerika Serikat.
“Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian, pada 2020 nilai ekspor industri kerajinan mencapai US$829 juta. Kemudian, di 2021 meningkat menjadi US$916 juta, dan pada 2022 telah mencapai US$949 juta,” rincinya.
Baca juga: Industri Furnitur Lokal Harus Mampu Bidik Pasar Ekspor Alternatif
Lebih lanjut, Azizah juga berharap seluruh stakeholder industri kreatif bisa bergandengan tangan membentuk ekosistem yang kuat dan menciptakan iklim yang kondusif. Pasalnya, sinergi dan kolaborasi menjadi faktor penting di era 4.0.
“Entrepreneur Hub dapat menjadi solusi dalam pengembangan ekosistem bisnis industri kerajinan nasional, sebagai medium kolaborasi berbagai stakeholder,” ucap Azizah.
Diketahui, Entrepreneur Hub merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Kewirausahaan untuk mendukung pengembangan wirausaha melalui kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, antara lain perguruan tinggi, pemerintah daerah, sektor swasta, hingga komunitas atau lembaga terkait lainnya.
Entrepreneur Hub sendiri telah dirangkai dengan sejumlah agenda, mulai dari dialog interaktif bersama Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki, hingga workshop dan bootcamp, baik bagi calon wirausaha maupun wirausaha pemula. (Z-11)
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus menunjukkan komitmennya dalam menjangkau generasi muda Indonesia melalui dukungan pada industri kreatif, khususnya musik.
Kehadiran hasil karya program PKW Tekun Tenun ini sekaligus menunjukkan dukungan nyata Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK dalam pengembangan industri kreatif nasional.
Konser ini bagian dari Dvisvara Annual Recital Series, platform eksklusif bagi mahasiswa UIC College dalam menampilkan pencapaian artisitik dan akademik mereka.
Selama penyelenggaraan, Kocca memfasilitasi meeting langsung antara partisipan dengan perusahaan konten terbaik dari Korea.
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara perusahaan-perusahaan lintas sektor untuk mendukung industri kreatif terutama gim Tanah Air.
Perluasan kerja sama dengan PT Pos Indonesia menjadi strategi bagi Kemenkop UKM untuk mengimbangi maraknya toko-toko atau ritel modern yang berpotensi mematikan usaha UMKM.
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) terus berupaya memberikan program-program unggulan kepada wirausahawan sebagai bentuk dukungan.
Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mengungkapkan salah satu syarat Indonesia menjadi negara maju adalah rasio wirausaha mencapai 4% dari jumlah angkatan kerja.
Pengembangan kapasitas SDM adalah kunci untuk mewujudkan UMKM yang berdaya saing dan mandiri.
Kata Teten, kampus diajak bekerja sama sebagai upaya untuk menjadikan civitas akademika ini sebagai pabrik wirausaha guna mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Penurunan jumlah koperasi karena Kemenkop UKM fokus terhadap pembenahan kualitas koperasi, khususnya koperasi sektor riil.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved