Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
KELOMPOK hacker bernama LockBit mengaku bertanggung jawab atas gangguan sistem layanan di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). LockBit menyatakan bahwa gangguan di sistem BSI sejak Senin (8/5) adalah hasil dari serangan mereka.
"Mereka juga mengumumkan bahwa mereka telah mencuri 15 juta catatan pelanggan, informasi karyawan, dan sekitar 1,5 terabyte data internal," tulis Fusion Intelligence Center (@DarkTracer) di Twitter dikutip Sabtu (13/5).
LockBit juga mengancam akan menyebarkan semua data yang berhasil mereka curi di web gelap jika negosiasi dengan pihak BSI gagal.
Baca juga: Rafly Kande: Copot Direksi BSI, Kementerian BUMN Harus Reformasi Sistem Perbankan
"Manajemen bank tidak dapat memikirkan hal yang lebih baik selain dengan berani berbohong kepada pelanggan dan mitra mereka, melaporkan semacam pekerjaan teknis yang sedang dilakukan di bank," tulis LockBit.
Selain berhasil melumpuhkan sistem BSI, kelompok tersebut juga menyatakan telah mencuri 1,5 terabyte data pribadi dan siap membocorkan data tersebut.
Data yang berhasil mereka curi diantaranya ialah, sembilan database yang berisi informasi pribadi pelanggan dan karyawan (nomor telepon, alamat, nama, informasi dokumen, jumlah rekening, nomor kartu, dan transaksi), kemudian dokumen keuangan, dokumen hukum, NDA, dan kata sandi untuk semua layanan internal dan eksternal yang digunakan di bank.
Baca juga: Seluruh Layanan Perbankan BSI Kembali Normal
Lebih lanjut, LockBit juga mengancam BSI dengan memberikan waktu 72 jam kepada pihak manajemen untuk menghubungi LockbitSupp dan menyelesaikan masalah tersebut. LockBit mengatakan, BSI akan menghubungi pihaknya apabila BSI menghargai reputasi, pelanggan, dan para mitra.
Jika pihak BSI akhirnya menghubungi LockBit, hacker tersebut menyatakan seluruh nasabah dan mitra bank yang datanya telah dicuri tidak akan terancam. Jika tidak, LockBit menyarankan nasabah dan mitra BSI untuk menghentikan kerja sama apa pun dengan perusahaan tersebut. (Z-6)
NCC 2025 menggandeng Gerakan Pemuda Ansor sebagai mitra strategis dalam memperluas literasi dan kesadaran keamanan siber hingga ke lapisan masyarakat paling bawah.
Dunia esports dan industri keamanan siber Indonesia memasuki era baru melalui kolaborasi strategis.
BADAN Usaha Milik Ansor (BUMA), melalui anak usaha PT Sahabat Kokoh Teknologi, menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan teknologi asal Singapura, Toffs Technologies.
Ancaman dari pelaku kejahatan siber berkembang jauh lebih cepat dibanding perkembangan kerangka kerja keamanan tradisional
Laporan Lanskap Ancaman Siber 2025 disusun berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Ensign dari seluruh kawasan Asia Pasifik sepanjang tahun 2024, termasuk Indonesia.
Program itu dirancang untuk memberdayakan organisasi dengan solusi keamanan Google Cloud kelas dunia, keahlian, dan pelatihan guna memperkuat ketahanan siber.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali menyelenggarakan BCA Business Case Competition (BBCC), sebuah kompetisi tahunan bagi mahasiswa Indonesia.
Kesadaran akan pentingnya perencanaan keuangan jangka panjang mendorong banyak individu dan keluarga menjadikan asuransi jiwa sebagai bagian dari strategi perlindungan masa depan.
Sebagai platform investasi digital, Fundtastic terus berinovasi memperkuat posisinya dalam ekosistem keuangan di Indonesia.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menegaskan reputasinya sebagai institusi keuangan nasional yang mampu bersaing di panggung global dengan masuk ke daftar Global 2000 Forbes pada 2025.
Data Bank Indonesia mencatat peningkatan transaksi perbankan digital sebesar 54,89% secara tahunan (YoY) hingga September 2024.
GUBERNUR Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Gubernur Banten, Andra Soni di Surabaya sebagai upaya bersinergi menguatkan perekonomian antar daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved