Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EMITEN baja nasional PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) terus mengembangkan program environment, social and governance (ESG).
Terbaru, sebagai tindak lanjut dari pilar Energy Transition and Low Carbon Solution, GRP meresmikan pemasangan PV-Modul Solar Panel sebagai salah satu sumber energi baru terbarukan (EBT).
Peresmian solar panel yang dilakukan pada Senin (10/4) tersebut, untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan di Cikarang Barat.
Hadir pada peresmian tersebut, Executive Committee GRP Tony Taniwan dan Presiden Direktur GRP Abednedju Giovano Warani Sangkaeng.
Selain itu, Manager UP3 PLN Cikarang Zamzami serta tim Total Energies yang bertanggung jawab dalam desain dan pemilihan mitra EPC (engineering, procurement, and construction) terpercaya untuk pelaksanaan konstruksi.
“Pemasangan ini merupakan bagian dari komitmen GRP untuk turut mengurangi emisi karbon dioksida, sebagai bagian dari program ESG atau tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan secara berkelanjutan,” ujar AGW Sangkaeng, yang juga akrab disapa Argo, dalam keterangan resminya.
Menurut Argo, terdapat sejumlah keuntungan yang didapat GRP dalam pemasangan solar panel tersebut.
Di antaranya adalah potensi emisi karbondioksida tahunan yang akan berkurang sebagai bagian dari program ESG dan penghematan biaya karena keperluan daya yang disediakan solar panel.
“Ini keuntungan berkelanjutan dan jangka panjang. Karena ke depan, upaya ini akan meningkatkan daya saing produk dan mendapatkan energi hijau,” lanjutnya.
Keseluruhan panel surya yang sudah terpasang pada tahap I di area forming service center (FSC) ini memiliki kapasitas sistem sebesar 900 kWp (kilowatt peak) dan mampu menghasilkan listrik sebesar 1,239,068 kWh per tahun.
Hal itu setara dengan pengurangan 991.25 ton emisi CO2 per megawatt hour per tahun menuju pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Ke depan, GRP akan memasang panel surya dengan target total kapasitas 33,000 kwp (kilowatt peak) di atap pabrik GRP yang direncanakan selesai pada 2025.
Dalam pengoperasian dan pemeliharaan, pembangkit listrik tenaga surya atap (PLTS) dilengkapi sejumlah sensor untuk memantau temperatur, kecepatan angin dan suhu sekitar.
Selain itu, sistem akan bekerja dengan pemantauan jarak jauh dengan mengirimkan data analisis performa dengan menampilkan jejak karbon.
Seluruh daya yang dihasilkan tersebut disalurkan dan digunakan untuk kegiatan penunjang produksi. Pemanfaatan solar panel ini sebagai salah satu sumber EBT perusahaan di masa mendatang.
Dengan mengimplementasikan solar panel yang didukung teknologi maju dan modern, GRP turut berkontribusi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dan ancaman perubahan iklim yang selaras dengan implementasi budaya green energy yang diterapkan perusahaan.
PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP) adalah anggota dari Gunung Steel Group, salah satu perusahaan baja swasta terbesar di Indonesia.
Didirikan pada 1970 di Medan, Sumatera Utara, perusahaan ini memulai bisnis dengan memproduksi baja panas, dan secara bertahap memproduksi balok dan lembaran baja. (RO/S-2)
Dua penghargaan yang diraih PosIND adalah Top CSR Awards 2024 on #Start 4 dan Top Leader om CSR Commitment 2024 untuk Corporate Secretary PosIND Tata Sugiarta.
Misi Bulog adalah menjadi pemimpin rantai pasok pangan yang terpercaya,
Program ini merupakan bagian dari komitmen Telkomsel dalam menciptakan dampak sosial melalui proses bisnis yang sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
TEMA global saat ini yang kian memukau ialah mendorong masa depan yang lebih baik dengan keuangan berkelanjutan dan pelaporan implementasi prinsip environmental, social and governance (ESG).
Meski menghadapi tantangan global yang sama, ASEAN memiliki keunggulan kompetitif, khususnya dari sisi demografi dan arus perdagangan.
Hal ini mempertegas komitmen PT ABM dalam penerapan Environment, Social and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDGs)
“Kami pastikan stok solar dalam posisi sangat aman," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional JBB Eko Kristiawan.
Junardi, 44, salah satu nelayan di Kampung Apung Kamal Muara harus mencari akal sejak pemerintah mengumumkan harga solar bersubsidi naik menjadi Rp 6.800 per liter.
KAPAL pengangkut BBM jenis solar terbakar di dermaga barat Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis, (25/5), siang.
Selain memastikan ketersediaan BBM dan elpiji subsidi, Pertamina Patra Niaga juga menjamin ketersediaan produk non subsidi yaitu Pertamax Series, Dex Series, dan Bright Gas
Scholz berada di UEA dalam rangkaian tur ke kawasan Teluk yang mencakup lawaran ke UEA, Arab Saudi dan Qatar untuk memburu sumber energi baru.
MENTERI Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti wahyu Trenggono mengungkapkan, terdapat 100 ribu kapal yang melintasi perairan Indonesia setiap hari dan mengotori udara.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved