Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
WAKIL Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara mengatakan di tengah kondisi ketidakpastian global dan upaya pemulihan perekonomian, sektor keuangan syariah Indonesia terbukti mampu bertahan menghadapi situasi sulit.
"Hal ini menunjukkan sektor keuangan syariah menjadi sektor yang menjanjikan bagi perekonomian dan masyarakat Indonesia," kata Mirza, dalam Webinar Gebyar Safari Ramadhan 1444 H yang bertema Merdeka finansial dengan produk keuangan syariah, Kamis (30/3).
Bertepatan dengan datangnya Ramadan, Mirza mengatakan pihaknya mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat dengan keuangan syariah sebagai alternatif dalam ekosistem keuangan. Sebab sektor ini menawarkan sistem yang halal, bebas riba, dan memiliki nilai sosial.
Baca juga: Kuatkan Ekonomi Syariah, Erick Thohir Tekan Kesenjangan
"Meski menunjukkan tren yang positif, sektor keuangan syariah perlu memerhatikan beberapa hal untuk menjaga keberlanjutan bisnis ke depannya, seperti rendahnya indeks literasi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia menjadi tantangan besar," kata Mirza.
Dalam mewujudkan hidup yang merdeka secara finansial, seseorang harus merencanakan keuangan yang terbagi menjadi tiga tahapan, yakni literasi keuangan, inklusi keuangan, dan pemberdayaan secara finansial.
Baca juga: PBNU dan Prudential Syariah Kerja Sama Dorong Ekonomi Syariah
Pada tahap literasi keuangan, masyarakat harus memiliki keterampilan dalam mengelola uang dan menggunakan produk atau layanan jasa keuangan. Di tahap inklusi keuangan, masyarakat dapat mengakses berbagai produk atau layanan jasa keuangan sesuai dengan kebutuhan atau kemampuan.
Lalu di tahapan pemberdayaan secara finansial, penggunaan produk atau layanan jasa keuangan dapat menciptakan peluang ekonomi, seperti penggunaan layanan kredit pembiayaan untuk memfasilitasi pendirian usaha. (Z-6)
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan kredit perbankan akan meningkat menjadi 11-13% pada tahun 2025. Lebih tinggi dibandingkan dengan proyeksi tahun 2024 yang berada di kisaran 10-12%.
Kariernya dimulai di perusahaan perbankan multinasional, tempat ia memimpin tim produk dalam mengembangkan bisnis kartu kredit, loyalty program, dan bancassurance.
Terbatasnya akses kredit untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) diakibatkan oleh masalah struktural yang bersifat sistemik.
OrderFaz berfokus pada inovasi pembayaran dan penjualan online
TIGA bulan sudah pelaku sektor perbankan meninggalkan 2023 dengan berbagai catatan kritis.
Di Sekolah Khusus Anak Mandiri, anak-anak berkebutuhan khusus tidak hanya mendapat pendidikan akademik, tetapi juga dilatih keterampilan hidup.
Dua akademisi spesialisasi pendidikan inklusi hadir di Universitas Al Azhar Indonesia Jakarta.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini mengatakan, telah berpartisipasi dalam program Tabungan Simpanan Pelajar yang tersedia dalam skim konvensional dan Syariah
Jelajah Cita-Cita (JCC) 2024, yang diadakan Komunitas Ibu Profesional (IP), kembali hadir untuk memeriahkan Hari Anak Nasional dengan kegiatan daring dan luring di 36 regional.
ASIAN Leadership Conference 2023 (ALC 2023) kembali diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan dengan tema the Era of Upheaval: Road to Collaboration and Innovation.
Pelayanan kesehatan yang inklusi perlu diatur untuk memudahkan penyelenggara pelayanan publik menyiapkan fasilitas fisik maupun non fisik bagi warga disabilitas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved