Rabu 22 Maret 2023, 07:05 WIB

Pertamina Geothermal Siapkan Belanja Modal US$250 juta pada 2023

Mediaindonesia.com | Ekonomi
Pertamina Geothermal Siapkan Belanja Modal US$250 juta pada 2023

Dok.ist
Pembangkit yang dikelola PGEO

 

 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (kode saham: PGEO) menyiapkan anggaran belanja modal atau <em>capital expenditure (capex)</em> sebesar 250 juta dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun 2023.
  
Direktur Keuangan PGEO Nelwin Aldriansyah dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, menyampaikan anggaran belanja modal tahun 2023 naik 316,67 % <em>year on year (yoy) </em>dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$60 juta .

"Penggunaan belanja modal pada 2023, diantaranya untuk pemeliharaan dan operasi wilayah kerja panas bumi yang sudah ada, pembangunan pembangkit listrik tambahan 55 mega watt (MW) di Wilayah Kerja (WK) Lumut Balai, dan pembangunan infrastruktur pendukung tambahan," ujar Nelwin.
  
Dia mengatakan WK Lumut Balai Unit 2 yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi, diharapkan dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2024.
  
Entitas usaha PT Pertamina (Persero) di bawah Subholding Pertamina New Renewable Energy (Pertamina NRE) ini menyiapkan investasi sebesar US$1,6 miliar  dalam lima tahun ke depan untuk mendukung peningkatan kapasitas terpasangnya yang dioperasikan sendiri sebesar 600 MW, dari 672MW pada 2022 menjadi 1.272MW pada tahun 2027.
  
Kunci untuk mendukung pertumbuhan pendapatan perseroan adalah peningkatan dan pertumbuhan kapasitas terpasangnya. Untuk mendukung pertumbuhan kapasitas terpasang yang dioperasikan sendiri sebesar 600 MW itu, perseroan sudah merencanakan investasi baru, yang total nilainya US$1,6 miliar, " ujar Nelwin
  
Selanjutnya, pada 2024 PGE menyiapkan investasi baru senilai total US$350 juta , yang mana apabila ditotal perseroan menyiapkan investasi
senilai US$1,6 miliar  sepanjang 2023 hingga 2027.
  
ThinkGeoEnergy melaporkan kapasitas terpasang panas bumi dunia mencapai 16.127 MW pada 2022, meliputi Amerika Serikat (AS) dengan kapasitas terpasang terbesar 3.794 MW, disusul oleh Indonesia sebesar 2.356 MW, dan Filipina sebesar 1.935 MW.
  
Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mencatat realisasi kapasitas terpasang dari sumber energi baru terbarukan (EBT) mencapai 12.557 MW hingga 2022, lebih dari target sebesar 12.529 MW.
  
Dari jumlah tersebut, 8.680 MW merupakan PLT EBT ongrid atau tersambung dengan jaringan listrik PLN, dan selebihnya atau 3.877 MW adalah PLT EBT offgrid.
  
Dari total kapasitas terpasang energi panas bumi sebanyak 2.356 MW tersebut, PGE saat ini mengelola 13 wilayah kerja panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW, yaitu 672 MW dikelola langsung dan 1.205 MW melalui operasi bersama atau joint operation contract. Kapasitas PLTP 672 MW (own operation) tersebut dibangkitkan dari enam area, yaitu Kamojang, Jawa Barat 235 MW, Lahendong, Sulawesi Utara 120 MW, Ulubelu, Lampung 220 MW, Sibayak, Sumatera Utara 12 MW, Karaha, Jawa Barat 30 MW, dan Lumut Balai, Sumatera Selatan 55 MW. (Ant/E-1)

Baca Juga

Dok Kemenko Perekonomian

Pemerintah Dorong Percepatan Pembangunan KEK Sanur dan KEK Kura-Kura

👤Media Indonesia 🕔Kamis 01 Juni 2023, 15:37 WIB
Saat ini terdapat 20 kawasan ekonomi khusus (KEK), dua di antaranya di Bali, yaitu KEK Sanur (kesehatan) dan KEK Kura-Kura Bali...
Antara

Rata-rata Volume Transaksi Harian Bursa Meningkat

👤Fetry Wuryasti 🕔Kamis 01 Juni 2023, 15:28 WIB
Data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 29 hingga 31 Mei 2023 ditutup...
MI/Usman Iskandar

Kebijakan Larangan Ekspor Bauksit Dipandang Langkah Tergesa-gesa

👤Fetry Wuryasti 🕔Kamis 01 Juni 2023, 15:21 WIB
PEMERINTAH akan memberlakukan larangan ekspor bauksit mulai 10 Juni 2023. Namun, keputusan tersebut dinilai tergesa-gesa karena belum ada...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya