Kamis 16 Februari 2023, 16:39 WIB

Rupiah Menguat Seiring Pasar Khawatirkan Kebijakan Suku Bunga AS

Mediaindonesia.com | Ekonomi
Rupiah Menguat Seiring Pasar Khawatirkan Kebijakan Suku Bunga AS

MI/Rommy P.
Ilustrasi.

 

NILAI tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (16/2) naik seiring kekhawatiran pasar bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed akan lebih hawkish terhadap kebijakan suku bunganya. Kurs rupiah pada Kamis ditutup menguat 47 poin atau 0,31% ke posisi 15.159 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.206 per dolar AS. 

"Sentimen yang ada saat ini The Fed berpeluang untuk menjadi lebih hawkish menyusul nilai inflasi AS yang tidak mengalami penurunan signifikan. Imbasnya dolar AS terdongkrak naik," kata Analis ICDX Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Revandra mengatakan pasar khawatir The Fed akan kembali menaikkan suku bunga dalam merespons inflasi yang tidak turun signifikan. Karena inflasi tidak menurun signifikan, The Fed mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga. Sepanjang tahun ini sebelumnya The Fed memproyeksikan suku bunga acuan ada di kisaran 5%-5,25%. Namun pada kondisi saat ini suku bunga diproyeksikan berada di level 5,25%-5,5%. 

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Selasa (14/2) bahwa indeks harga konsumen (IHK) AS, indikator inflasi penting, naik 0,5% pada Januari secara bulan ke bulan, kenaikan terbesar dalam tiga bulan dan lebih tinggi dari 0,4% yang diharapkan oleh para ekonom. IHK utama mencapai 0,5% pada Januari sebagian besar karena biaya sewa dan makanan yang lebih tinggi. Itu sejalan dengan perkiraan, meskipun angka tahunan 6,4% sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan dan para pedagang sibuk membatalkan taruhan pada penurunan suku bunga menjelang akhir 2023.

Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur BI (RDG BI) pada 15-16 Februari 2023 memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 5,75%. Suku bunga deposit facility juga dipertahankan pada posisi 5% dan suku bunga lending facility tetap di level 6,5%. 

BI meyakini bahwa BI7DRR sebesar 5,75% memadai untuk memastikan inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3% plus minus 1% pada semester I 2023 dan inflasi IHK kembali ke dalam sasaran tiga plus minus satu persen pada semester II 2023. Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi 15.197 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran 15.149 per dolar AS hingga 15.206 per dolar AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Kamis meningkat ke posisi 15.176 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya 15.194 per dolar AS. (Ant/OL-14)

Baca Juga

Ist

Bank Artha Graha Bersinergi dengan TNI Tingkatkan Kesejahteraan Prajurit

👤Media Indonesia 🕔Kamis 01 Juni 2023, 12:32 WIB
Dirut Bank Artha Grah Indrastomo Nugroho menyambut baik kerja sama ini dan Bank Artha Graha dapat memberikan dukungan kepadaTNI...
Medcom/Candra

Kemendagri Dorong Peningkatan Bisnis Produk Lokal 

👤Candra Yuri Nuralam 🕔Kamis 01 Juni 2023, 12:25 WIB
Kemendagri menggelar acara Indonesia Maju Expo dan Forum 2023, ajang memperkenalkan barang buatan Tanah Air untuk meningkatkan...
Ist/DPR

Legislator Minta Komitmen Pemerintah Rampungkan RUU EBET

👤Media Indonesia 🕔Kamis 01 Juni 2023, 11:56 WIB
Anggota DPR RI Abdul Kadir Karding meminta komitmen pemerintah untuk menyelesaikan pembahasan RUU EBET (Energi baru, Energi...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya