Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MUSYAWARAH Nasional Federasi Logam Elektronik dan Mesin SPSI sedang berlangsung di Malang 15-17 Februari ini. Dalam pembukaan Munas kemarin, Arif Minardi, Ketua Umum FSP LEM SPSI kecewa dengan berbagai regulasi pemerintah terhadap kalangan pekerja.
Padahal menurut Arif Minardi, pengusaha pun merasa tidak ada kepastian usaha bila selalu terjadi keregangan. Karena itu Arif Minardi meminta dialog bipartit diperkuat dan bila sudah sepaham barulah minta negara membuatkan aturannya.
"Tadi saya sudah diskusi dengan Pak Lukas dari unsur pengusaha yang setuju dengan pemguatan bipartit itu", tegas Arif dalam keterangan persnya, Kamis (16/2/2023)
Sementara Ketua Umum DPP KSPSI, Jumhur Hidayat mengatakan bahwa FSP LEM merupakan jangkar penting bagi KSPSI dan bisa menjadi contoh baik bagi federasi lainnya dalam mengelola serikat buruh. Karena itulah paska Munas ini Jumhur yakin FSP LEM makin solid.
"Kalau organisasi buruh biasa, habis kongres atau munas itu pecah dan pecah lagi. Kalau FSP LEM SPSI ini sehabis Munas pastinya semakin kuat dan kokoh dan semakin disegani karena FSP LEM adalah organisasi buruh luar biasa", tegas Jumhur disambut tepuk tangan riuh 500-an peserta yang hadir.
Diakhir sambutannya Jumhur Hidayat meminta agar dalam Munas ini lebih mengutamakan musyawarah sesuai dengan nama acaranya yaitu Musyawarah Nasional.
"Jadi ya usahakan dulu bermusyawarah dalam mengambil keputusan itu, kalau sangat sulit mencapai mufakat, barulah voting. Janganlah sedikit-sedikit voting", kata Jumhur
Seperti diketahui FSP LEM SPSI yang anggotanya sekitar 250 ribu pekerja ini merupakan federasi yang menaungi pekerja otomotif seperti Toyota, Honda, Mutsubishi, Yamaha dan lain-lain serta elektronik seperti Sharp, LG, Maspion dan lain-lain.
Hadir para tokoh buruh nasional pada pembukaan Munas seperti Sunarti dari SBSI'92, Rudi HB Daman dari GSBI, Nining Elitos dari KASBI, Daeng Wahidin dari PPMI, R. Abdullah dari KEP dan Ramidi dari SPN. (OL-13)
Baca Juga: Ditanya Utang Kereta Cepat, Presiden: Kita harus Pro Transportasi Massal
SERIKAT Pekerja Tekstil Sandang dan Kulit (SP TSK) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyimpan kekhawatiran adanya potensi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
HARI Buruh Internasional atau May Day di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diperingati dengan doa bersama, Rabu (30/4).
RATUSAN buruh melakukan unjuk rasa depan pabrik korek api gas, Tokai Dharma Indonesia (TDI) di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
UU Omnibus Cipta Kerja tidak hanya merugikan buruh-buruh pabrik yang sering disebut pekerja kerah biru dan bergaji UMR, tetapi karyawan-karyawan kantoran.
Serikat pekerja mengatakan anggota menolak tawaran gaji 7% dari operator pelabuhan, Felixstowe Dock and Railway Company yang disebut jauh di bawah tingkat inflasi.
Aksi demonstrasi belakangan menimbulkan kekhawatirkan muncul kembali gerakan Rompi Kuning.
PERAN dialog secara bipartit antara pekerja dan pengusaha perlu lebih intens dilakukan untuk mencegah pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dialog bipartit atau perundingan antara pekerja/serikat pekerja dan pengusaha terus didorong untuk menyelesaikan perselisihan terkait penolakan upah minimum provinsi (UMP) 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved