Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
MENTERI Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengatakan bahwa realisasi anggaran Kemendes PDTT pada 2022 mencapai Rp2,87 triliun atau 96,50% dari target sebesar Rp2,97 triliun.
"Ini tentu masih belum memenuhi target yang kita rencanakan sampai 100% atau masih lebih rendah 3,50% dari rencana," ungkapnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI, Rabu (15/2).
Baca juga: Macet Dimana-mana, Presiden: Produsen Otomotif Harus Orientasi Ekspor
Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Gus Halim tersebut merinci capaian realisasi anggaran tersebut terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp277 miliar atau baru terealisasi 98,28%, belanja barang dan jasa Rp2,5 triliun atau 96,34% dan belanja modal Rp19 miliar atau 92,52%.
Meskipun realisasi anggaran Kemendes PDTT pada 2022 tidak menyentuh target, namun dia mengatakan bahwa realisasi ini lebih tinggi 1,09% dari realisasi pada 2021 yang mencapai 95,41%.
Gus Halim menjelaskan, ada beberapa program yang belum terealisasi pada 2022 sehingga menyebabkan penyerapan anggaran tidak sesuai target. Beberapa program tersebut di antaranya ialah bantuan pengembangan usaha BUMDesa dengan bujet 900 BUMDesa yang realisasinya mencapau 99,8%.
"Ini karena ada 1 BUMDesa tidak bisa menyerap dana yang dialokasikan karena tidak dapat melengkapi dokumen sampai menjelang akhir tahun anggaran 2022," kata Gus Halim.
Program selanjutnya ialah transformasi ekonomi kampung terpadu yang targetnya melaksanakan coaching clinic di 25 kabupaten dan refreshment training di 5 provinsi, realisasinya coaching clinic baru mencapai 80% atau baru dilakukan di 4 dari 5 provinsi.
"Kemudian, program pendampingan desa dengan target 35 ribu orang hanya terealisasi 99,3% karena ada pendamping yang mengundurkan diri sebanyak 247 pendamping," lanjutnya.
Terakhir adalah program peningkatan kapasitas pendamping profesional dengan target 15 ribu orang dan realisasi baru 10.990 orang.
"Program tersebut yang belum memenuhi target sementara program lainnya 100% terpenuhi," tegas Gus Halim.
Pada kesempatan ini, Gus Halim menambahkan bahwa rencana program dan anggaran pada 2023 mengalami kenaikan dari 2022 atau mencapai Rp2,99 triliun dari sebelumnya sebesar Rp2,97 triliun.
Anggaran tersebut akan digunakan untuk program dukungan manajemen sebesar Rp701 miliar dan program daerah tertinggal, kawasan perbatasan, perdesaan, dan transmigrasi sebesar Rp2,29 triliun. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved