Headline
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.
Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.
DALAM beberapa tahun terakhir, fintech telah menjadi salah satu sektor yang paling berkembang dalam lanskap teknologi.
Menurut Survei FinTech Global PWC, pada tahun 2019, lebih dari 47% perusahaan jasa keuangan memasukkan fintech dalam strategi masa depan mereka.
Lebih banyak konsumen juga mengandalkan layanan digital untuk mengakses informasi keuangan mereka dan melakukan transaksi.
Fenomena tersebut telah menyebabkan pertumbuhan layanan fintech yang cepat.
Institusi finansial konvensional pun turut mengadopsi tren ini untuk memperluas jangkauan layanan mereka melalui adopsi Open Finance dengan penerapan embedded finance, produk digital dan integrasi API.
Namun, memasuki tahun 2022, ekonomi global mulai mengalami penurunan yang diikuti oleh ancaman resesi.
Imbasnya, perusahaan teknologi mulai mengalami pertumbuhan yang lebih lambat karena konsumen menunda pengeluaran mereka dan menyebabkan perampingan tim.
Product Tech Connect by Ayoconnect yang diadakan di Connect Lounge baru-baru ini ikut menyoroti tren, perkembangan, dan kasus penggunaan teknologi bersama profesional dari bidang produk, strategi, dan engineering dengan membahas peluang open finance, keberadaan neo bank dan bank digital, tech winter, dan inovasi pembayaran yang kian ramai.
Dalam tajuk “Uncovering Opportunities with Open Finance During the Economic Downturn”, acara ini mengundang sederet narasumber dari institusi perbankan Bank Neo Commerce dan NOBU Bank, pemain di industri ekosistem fintech Indonesia DANA Indonesia, AstraPay, Akseleran, hingga computing services dari Google Cloud.
Jakob Rost, CEO dan Founder Ayoconnect, dalam keynote-nya memaparkan gambaran ekosistem fintech di 2022 dan prediksi di tahun mendatang.
“Saat dunia mulai pulih dari situasi ekonomi saat pandemi covid-19, ekonomi global yang menurun kembali membawa kita semua untuk beradaptasi. Ini adalah momentum untuk menjalin dan menguatkan kolaborasi dengan berbagai sektor dan industri,” kata Jakob.
Baca juga: Open Finance Dianggap Jadi Masa depan Fintech
Indonesia memiliki keunggulan pada masa tech winter di mana 179 juta orang memiliki smartphone, jumlah yang diperkirakan akan meningkat menjadi 239 juta pada tahun 2026.
Angka ini diprediksi menjadi potensi sinergi antar pemerintah, asosiasi, dan pelaku industri fintech mendorong kemajuan digitalisasi, khususnya untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Besarnya angka penetrasi pengguna internet dan smartphone merupakan peluang yang membuka lebar pintu kesempatan untuk mengoptimalkan kolaborasi antar-sektor," jelasnya.
"Kolaborasi yang optimal tidak hanya mampu mempercepat inklusi keuangan, tapi dalam jangka panjang juga dapat menjanjikan proses pemulihan ekonomi nasional yang stabil dan berkelanjutan” pungkas Jakob.
Product Tech Connect by Ayoconnect merupakan rangkaian acara Bulan Fintech Nasional besutan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) yang sukses diselenggarakan sejak 11 November 2022 di Bali.
Dalam salah satu sesi diskusi terbuka, AVP of Synergy Ayoconnect Achmad Syarifuddin menambahkan, “Kerja sama sinergis merupakan salah satu strategi untuk mengatasi tech winter di tahun 2023."
" Acara Product Tech Connect merupakan komitmen Ayoconnect untuk menggemakan semangat kolaborasi melalui diskusi antara fintech, banking, regulator dan seluruh pemain di ekosistem finansial digital," katanya.
"Ke depannya, Ayoconnect akan terus mendukung kolaborasi antar sektor – terutama dari sisi Open Finance," katanya.
"Banyak peluang yang bisa dioptimalkan melalui pengembangan Open Banking dan Open Finance, yang dapat membantu ekosistem finansial digital kami bertahan melalui tech winter yang akan datang,” paparnya. (RO/OL-09)
PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan kinerja positif sepanjang semester I 2025. Penyaluran kredit tumbuh sebesar 5,97% secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.416,62 triliun.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKM ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
ALIANSI Ojol Sidoarjo (AOS) menyerukan adanya regulasi pasti, adil, dan berpihak pada kesejahteraan driver (pengemudi) ojek online (ojol).
Mega Halal Bangkok 2025 menjadi wadah strategis untuk memperkenalkan produk halal unggulan dari Indonesia.
PRODUSEN pemindai PFU Asia Pacific Pte. Ltd. (PAPL) mengumumkan pemindai gambar Ricoh telah berhasil meraih sertifikasi tingkat komponen dalam negeri (TKDN) di Indonesia.
Easycash memperkenalkan Fintopia Corporate University (FCU)—sebuah inisiatif internal untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM)
Per Desember 2024, data OJK mencatat bahwa penyaluran fintech lending di luar Pulau Jawa masih sebesar 21,59% dari total penyaluran nasional.
Selama tujuh tahun hadir, Adapundi telah sukses dalam menyediakan akses pendanaan bagi lebih dari 700 ribu UMKM dan jutaan pengguna.
PLATFORM investasi asal Indonesia menjadi fintech pertama dalam program StratBox di bawah naungan PhiliFINNO dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.
Fintech di Indonesia dimulai dengan fokus memfasilitasi pembayaran online, sebagai respons terhadap maraknya transaksi online dan e-commerce.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menegaskan komitmennya terhadap praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved