Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
SEKTOR swasta memiliki peran yang sangat signifikan dan berkontribusi secara strategis untuk mengurangi tingkat emisi karbon global lewat nature-based solution.
Hal tersebut disampaikan oleh Managing Director Royal Golden Eagle (RGE) Group Anderson Tanoto dalam gelaran B20 Summit, yang digelar sebagai bagian dari KTT G20 di Bali, Minggu (13/11).
Berbicara dalam sesi plenary bertajuk “Creating a Sustainable Resilient Economy Through Innovation”, Anderson memaparkan upaya inovasi unit usaha RGE Group, yakni APRIL yang fokus mengoptimalisasi penggunaan sumber energi terbarukan dalam operasionalnya sebagai salah satu upaya menekan emisi.
Saat ini, APRIL diketahui tengah membangun solar panel berkapasitas 20 MW hingga 2025 yang tujuan utamanya untuk mengurangi penggunaan energi fosil. Dengan pembangunan ini, penggunaan energi terbarukan di APRIL diharapkan dapat mencapai 90% sekaligus mendukung upaya bersama dalam mengurangi emisi karbon.
Anderson menambahkan saat ini tren biaya modal (capex) untuk pembangunan solar panel mengalami penurunan di saat energi fosil mengalami kenaikan harga yang signifikan. Situasi ini membuat pihaknya membuka opsi untuk meningkatkan kapasitas pembangunan solar panel, menjadi diatas 40 MW hingga 2025 nanti.
"Poinnya adalah kita dapat mengembangkan inovasi dari teknologi yang sudah ada untuk mengimplementasikan sustainability. Ambil solusi yang praktis dan sesuai dengan kondisi saat ini, dan sektor swasta seperti kita di Indonesia bisa tetap memberikan perubahan yang signifikan untuk mendukung keberlanjutan," kata Anderson dalam panel tersebut.
Dengan upaya ini, Anderson mengatakan pihaknya mampu mengurangi total emisi yang dihasilkan dari energi fossil hingga mencapai 5%.
Tak hanya itu, inovasi berbasis alam yang dilakukan APRIL adalah dengan meluncurkan komitmen 1 for 1 pada penyelenggaran COP 21 di Paris lalu, yakni mengkonservasi atau merestorasi 1 hektar lahan dari setiap 1 hektar lahan hutan tanaman industri (HTI) yang dikelola.
Salah satu bentuk konkret dalam komitmen ini adalah inisiasi Program Restorasi Ekosistem Riau (RER) seluas 150.000 hektar atau seluas kota London yang berlokasi di Semenanjung Kampar dan Pulau Padang, Provinsi Riau. Lewat program ini, RER melindungi dan menjaga ekosistem hutan rawa gambut utuh terbesar di Sumatra, termasuk keanekaragaman hayati dan potensi karbon didalamnya.
"Sektor swasta memiliki peran yang sangat besar dalam menyediakan solusi berbasis alam untuk mendukung target pengurangan emisi karbon. Poin saya adalah untuk menciptakan inovasi, ambil teknologi dan framework yang sudah ada. Jika tidak sempurna, itu tetap lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa," ujarnya.
Seperti diketahui, APRIL merupakan produsen serat, pulp dan kertas yang terintegrasi dengan konsesi hutan tanaman industri yang dikelola secara berkelanjutan. Salah satu produk unggulan APRIL adalah kertas PaperOne yang telah terjual hingga ke 70 negara.
APRIL Group sendiri dikenal sebagai perusahaan yang aktif melakukan upaya mitigasi iklim, utamanya dalam mendukung pemerintah untuk mencapai net sink pada 2030 dari industri kehutanan atau FOLU (Forest and Other Land Uses) Net Sink.
Di hulu, komitmen tersebut dilakukan dengan melakukan konservasi kawasan, perlindungan keanekaragaman hayati, dan menerapkan kebijakan zero tolerance pada deforestasi. Di hilir, APRIL Group beralih pada penggunaan bahan bakar yang terbarukan serta berinvestasi pada teknologi sirkular.
Sebagai salah satu produsen produk bio-based berkelanjutan di dunia, APRIL Group punya visi keberlanjutan APRIL2030, yang salah satu targetnya adalah mencapai Iklim Positif yang salah satunya menargetkan penggunaan 90% energi terbarukan untuk kebutuhan pabrik, yang mana saat ini telah mencapai 87% berdasarkan audit terakhir yang dilakukan.
APRIL juga bekerjasama dengan KPMG PRI untuk memberikan assurance atas tata Kelola pengelolaan lahan dan komitmen keberlanjutannya. (RO/E-1)
Polri melalui gugus tugas ketahanan pangan juga telah aktif menggerakkan masyarakat dan kelompok tani untuk menanam jagung, serta mendukung distribusi hasil panen.
Melalui momentum Hari Bumi yang diperingati setiap 22 April, BNI meluncurkan inisiatif baru lewat Program BNI UMKM Ramah Lingkungan.
Satgas tersebut diharapkan dapat mengiringi Indonesia mencapai target pengurangan emisi sebesar 31,89% secara mandiri dan hingga 43% dengan dukungan internasional pada tahun 2030.
DEPUTI Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi menuturkan pemerintah terus aktif menggaet investasi ekonomi hijau.
Stella menjelaskan bahwa pemerintah akan mengadaptasi kurikulum, mengajarkan vokasi, dan penyelarasan program perguruan tinggi sesuai dengan kebutuhan industri.
Upaya mendorong ekonomi hijau terus dilakukan PT Bank Negara Indonesia (BNI) demi mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Salah satunya dengan tidak lagi menggunakan detergent hingga mengajarkan anak-anak untuk tidak menggunakan pembalut sekali pakai.
Grab Indonesia menyatakan berhasil mencegah emisi karbon hingga 30.000 ton CO2e dari pengoperasian lebih dari 11.000 kendaraan listrik (GrabElectric) di Indonesia.
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
ESP sangat efektif untuk meningkatkan produksi pada sumur dengan cadangan yang masih besar tapi bertekanan rendah atau dengan angka produksi yang menurun.
Proyek green hydrogen to power tersebut sejalan dengan Rencana Aksi Nasional Hidrogen dan Amonia yang baru diluncurkan Indonesia.
MP TREE di desain untuk menjadi green street furniture, yang tidak hanya berfungsi sebagai pemurni udara tetapi juga fungsi publik, fungsi estetika, dan fungsi edukasi tentang lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved