Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
DIREKTUR Eksekutif Center for Energy Policy, M. Kholid Syeirazi menilai, Pertamina punya peran sangat besar dalam transisi energi, sebagai bagian upaya mewujudkan target nol emisi karbon (Net Zero Emission) pada 2060. Hal tersebut, antara lain bisa terwujud melalui bauran energi, terutama gas.
“Pertamina punya peran sangat besar, karena berkontribusi dalam bauran energi. Dalam hal ini adalah gas dan mungkin juga panas bumi,” kata Kholid di Jakarta, Jumat (11/11).
Kholid menjelaskan untuk transisi energi, Pertamina memang bisa beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT). Namun tentu tidak begitu saja.
Dan untuk itu, gas bisa menjadi unggulan, lantaran wilayah kerja panas bumi (WKP) tersebar di wilayah Timur Indonesia. Hanya saja, lanjutnya, memang masih membutuhkan pembenahan infrastruktur.
“Pertamina masih bisa bergerak di fosil. Tapi harus melakukan transisi dan beralih ke gas dengan memangkas gas untuk ekspor, itu dipangkas. Sebab, jika kita genjot tenaga listrik, itu artinya masih bicara batubara,” ujar Kholid.
Baca juga: Pertamina Susun Strategi Khusus untuk Sukseskan Target Penurunan Emisi GRK
Peran melalui gas, menurut Kholid memang paling memungkinkan. Sebab, tidak bisa langsung beralih dari minyak dan batubara menuju EBT.
“Tentu ada jembatannya, yaitu gas. Gas itu relatif lebih bersih, tersedia dalam jumlah cukup, going east going deep, tapi dari WKP yang ada, kandungan lebih banyaknya gas. Jadi, di sinilah peran penting Pertamina,” jelas Kholid.
“Bahan bakar gas Pertamina merupakan bahan bakar terbaik untuk mendukung program pemerintah Indonesia meningkatkan target penurunan emisi,” kata Kholid.
Transisi energi sendiri, memang punya peran penting dalam pemenuhan target NZE Nasional. Dalam hal ini, Pertamina berkomitmen dalam pemenuhan target NZE Nasional dan memberikan kontribusi nyata pada program Pemerintah tersebut melalui percepatan transisi energi.
Dan hal itu, antara lain mencakup berbagai inisiatif dekarbonisasi dan pengembangan bisnis baru, baik secara mandiri maupun melalui kerja sama dengan pihak lain.
Terkait hal itu pula, sebelumnya Pertamina bahkan menyusun Peta Jalan (Road Map) NZE Pertamina yang mencakup strategi dekarbonisasi dan pengembangan bisnis baru berbasis clean and green energy.
Pelaksanaan Peta Jalan NZE Pertamina didukung oleh carbon accounting dan reporting yang akurat sesuai dengan standard global, implementasi Internal Carbon Pricing dan Carbon Trading, pembentukan dedicated sustainability organization, penguatan fundamental capabilities serta penyelarasan dengan pemangku kepentingan terkait. (RO/OL-09)
Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina membuktikan konsistensi dalam menjalankan bisnis berkelanjutan.
Kementerian ESDM menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
Untuk wilayah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax atau RON 92 menjadi Rp12.500 per liter dari yang sebelumnya Rp12.100 liter.
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), sebagai subholding dari PT Pertamina menyatakan keinginan untuk mengembangkan PLTN di Indonesia.
Anggota Komisi VI DPR Sartono Hutomo menilai berbagai upaya Pertamina menunjukkan komitmen kuat BUMN tersebut dalam meningkatkan produksi nasional, sebagaimana arahan pemerintah.
PT Pertamina mendorong produk-produk ramah lingkungan besutan Namira Ecoprint untuk bisa menjelajahi pasar internasional melalui program UMK Academy 2025.
Inisiatif ini merupakan langkah konkret menuju pengurangan signifikan jejak karbon yang dapat diadopsi oleh Bandara Soekarno-Hatta maupun bandara lainnya di seluruh Indonesia
Dokumen rencana operasional tersebut akan menjadi pijakan dan peta jalan untuk mencapai target zero waste pada 2040
Dengan tema “Energizing Your Move”, Pertamina menargetkan 16.500 peserta, untuk dapat membiasakan gaya hidup ramah lingkungan melalui berbagai kegiatan.
Pelita Air menjadi maskapai pertama Indonesia yang menjadi bagian dalam ekosistem bursa karbon di Pertamina Group dengan berpartisipasi dalam pembelian transaksi perdana karbon trading.
Dalam kerja sama ini, GeoDipa dan Toyo akan melakukan kajian bersama terkait peluang pemanfaatan panas bumi skala penuh (Join Study on The Full-Scale Geothermal Utilization).
Pindah ke kantor baru yang ramah lingkungan adalah bagian dari komitmen AstraZeneca untuk mendukung transisi menuju sektor kesehatan yang berkelanjutan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved