Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
PT Jayamas Medica Industri Tbk atau yang lebih dikenal OneMed dengan kode listing OMED, emiten yang bergerak pada industri manufaktur dan distribusi alat kesehatan, sukses mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (8/11)
Penawaran umum perdana saham OneMed sendiri mendapat respon yang sangat positif dari berbagai investor baik investor institusi domestik, investor institusi asing, dan investor ritel. Berbagai investor ternama dari investor global, sovereign wealth fund, hingga investor domestik cukup meminati saham OneMed sehingga mengalami 11 kali oversubscription.
"Valuasi saham OneMed cukup atraktif dibandingkan dengan emiten alat kesehatan sejenis di Bursa Efek Indonesia sehingga menarik minat investor. Bahkan Asian Development Bank (ADB) ikut menjadi investor," ujar penjamin pelaksana emisi, Senin (7/11).
Kepala Unit Investasi Kesehatan & Pendidikan, Operasi Sektor Swasta Asian Development Bank, Aniruddha Patil mengatakan pengembangan produksi lokal untuk peralatan dan perbekalan kesehatan merupakan langkah penting menuju swasembada.
"Mendukung kehadiran OneMed di Indonesia dapat membantu memperkuat pertahanan kesehatan di Indonesia,” ujarnya.
Komisaris Utama OneMed Dr. Jemmy Hartanto menjelaskan tujuan OneMed untuk memajukan sektor kesehatan di Indonesia ternyata sejalan dan mendapat dukungan dari ADB. "Kami sangat mengapresiasi support dari ADB dan kami juga tidak sabar untuk bekerja sama lebih erat lagi dengan ADB sebagai salah satu investor OneMed," ujarnya.
Jemmy Hartanto menjelaskan pada IPO ini, OneMed menawarkan lebih dari 4 miliar lembar saham baru dengan harga penawaran Rp 204 per saham dan berhasil meraih dana sebesar Rp 828 miliar.
Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT CIMB Niaga Sekuritas, dan PT Ciptadana Sekuritas Asia. Adapun pemegang saham Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah PT Intisumber Hasil Sempurna sebesar 83,30%, Yacobus Jemmy Hartanto sebesar 0,85%, Siane Soetanto sebesar 0,85%, dan masyarakat sebesar sebesar 15,00%.
Dana bersih yang diterima OneMed tersebut akan digunakan OneMed dan perusahaan anaknya untuk belanja modal (capital expenditure/capex) dan modal kerja (working capital). Perseroan sendiri berkomitmen untuk mendukung program pemerintah Indonesia untuk menjadikan seluruh masyarakat Indonesia mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dan meningkatkan tingkat kesehatan nasional. “Sebagai market leader dalam industri manufaktur alat kesehatan lokal, Perseroan berkomitmen untuk senantiasa membangun ketahanan kesehatan bangsa, sebagai salah satu misi Perseroan,” imbuh Jemmy.
Jemmy juga menyampaikan bahwa IPO ini adalah tonggak milestone yang bersejarah bagi Perseroan dan seluruh pemangku kepentingannya, baik karyawan, pelanggan, pemasok, dan seluruh mitra bisnis OneMed. "Saya mewakii Perseroan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, dukungan, serta support tiada henti kepada OneMed," tutur Jemmy kepada media.
Pada kesempatan yang sama, Direktur OneMed Leonard Hariadi Hartanto, juga menyampaikan IPO ini adalah salah satu bagian dalam perjalanan dan rencana bisnis jangka panjang OneMed. “Setelah mampu menyelenggarakan IPO ini dan menjadi public company, kami berharap OneMed mampu menjadi perusahaan yang akuntabel, transparan, dan bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingannya serta mampu meningkatkan nilai perusahaan dengan tetap menjaga keseimbangan bisnis (sustainability) perusahaan baik dalam jangka pendek dalam jangka panjang,” ujar Leonard. (RO/E-1)
Dukungan tersebut sejalan dengan pandangan AHY mengenai perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama di kalangan pemuda.
Dia mengatakan, keputusan penting lainnya terkait transformasi yang melibatkan partisipasi publik melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).
Bank DKI resmi membagikan dividen senilai Rp249,31 miliar atau dengan dividen payout ratio 32% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp779,10 miliar.
Salah satu BUMD yang diproyeksikan Pramono untuk menjual sahamnya ke publik adalah PT Bank DKI. Pramono menargetkan Bank DKI mulai IPO dalam satu tahun ke depan.
MDLA melepas sebanyak 3,5 miliar saham atau setara 25% dari total modal disetor dan ditempatkan pasca-IPO.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berencana mengubah jenama (rebranding) Bank DKI. Menurutnya langkah itu perlu dilakukan demi menciptakan manajemen yang lebih solid.
Saat ini penggunaan CT Scan belum merata di seluruh rumah sakit Indonesia. Dari 3.200 RS yang ada di Indonesia, baru ada sekitar 1.500 CT Scan yang tersedia.
Seminar dan Workshop PERSI Wilayah Jawa Timur tahun ini bertema “Strategi Rumah Sakit untuk Bertahan di era Turbulensi JKN."
Produsen alat kesehatan (alkes) asal Tiongkok, Allmed Medical, akan membangun pabrik baru di lahan seluas 24,8 hektare di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.
Pemerintah terus mendorong penerapan TKDN dalam industri alat kesehatan. Langkah itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan industri nasional.
Menkes mengatakan perlu ada strategi agar barang-barang yang dibutuhkan masyarakat pada saat gawat darurat (emergency) dapat diproduksi secara domestik.
Prodia Group mengaku kebanjiran order, bahkan kewalahan memenuhi permintaan produksi pembuatan alat tes pemeriksaan kesehatan gratis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved