2030, PLN Targetkan Kelola 28,9 GW Pembangkit Listrik EBT

Insi Nantika Jelita
25/10/2022 13:55
2030, PLN Targetkan Kelola 28,9 GW Pembangkit Listrik EBT
Seorang anak berjalan di dekat kawasan PLTB Tolo di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.(Antara)

DIREKTUR Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan kapasitas pembangkit energi baru terbarukan (EBT) yang dikelola perusahaan akan terus meningkat. 

Pada 2030, total kapasitas pembangkit listrik ramah lingkungan ditargetkan mencapai 28,9 gigawatt (GW). Sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik  (RUPTL) 2021-2030, PLN akan menambah kapasitas pembangkit EBT sebesar 20,9 GW.

Hingga September 2022, PLN telah berhasil mengoperasikan pembangkit EBT dengan total kapasitas 8 GW. "Porsi pengembangan EBT mencapai 51,6% pada RUPTL hijau ini. Kami berkomitmen menjalankan transisi energi," ujar Darmawan dalam keterangannya, Selasa (25/10).

Baca juga: Ojek Motor Listrik Jadi Angkutan Peserta KTT G20 Bali

Adapun pengembangan EBT sebesar 20,9 GW akan didominasi oleh pembangkit listrik tenaga air (PLTA). Total penambahan kapasitas PLTA yang terpasang bisa mencapai 10,4 GW.

Pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) juga akan digenjot, dengan total penambahan kapasitas terpasang 4,7 GW hingga 2030. Indonesia memiliki potensi panas bumi yang bisa dikembangkan. 

Rencananya, hingga 2030, total penambahan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) sebesar 3,4 GW. "Kami menggali potensi sumber daya lain, seperti bayu, biomassa, biogas, sampah dan pembangkit EBT baseload. Total penambahan kapasitas pengembangan mencapai 2,5 GW," tuturnya.

Baca juga: RI Butuh US$37 Miliar untuk Pensiunkan PLTU Batu Bara

"Khusus untuk tahun ini, PLN berhasil menambah kapasitas EBT sebesar 159,35 megawatt (MW) yang berasal dari pembangkit listrik di 20 lokasi," imbuh Darmawan.

Jumlah penambahan daya EBT dikatakan naik signifikan. Pasalnya, dari 11 lokasi pembangkit yang ditargetkan, realisasinya mencapai 20 lokasi pembangkit. Dengan rincian, 87,07 MW dihasilkan oleh PLTA, 69,38 MW dari PLTP dan 2,91 MW dari PLTS.

“Saat ini, kita menghadapi transisi energi. Selanjutnya, kita akan menggunakan pembangkit listrik yang berbasis EBT," pungkasnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya